Membaca Simbol-simbol Pada Senapan yang Digunakan dalam Teror Masjid Selandia Baru, Semua tentang Turki Ottoman

Jumat, 15 Maret 2019 | 15:45
Twitter/ahmetgormez

simbol pada senapan penembak massal di masjid Selandia Baru

Suar.ID - Penembakan massal terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) siang waktu setempat.

Dua masjid itu adalah masjid Al Noor dan masjid Linwood yang masih berada di daerah Christchurch.

Penembakan ini ini terjadi bertepatan dengan waktu menjelang salat Jumat sehingga saat kejadian berlangsung, masjid dalam keadaan ramai.

Tiba-tiba saja segerombolan orang bersenjata pistol memasuki masjid dan mulai menembak dengan brutal pada para jemaah yang ada di dalamnya.

Baca Juga : Kesaksian Pria Berkursi Roda dalam Penembakan Masjid Selandia Baru: Saya Dengar Teriakan dan Tangisan

Bahkan, aksi ini juga sempat disiarkan secara live (langsung) di Facebook.

Kepolisian Christchurch juga menemukan dua bom rakitan yang sudah dipasang di mobil pelaku namun sudah berhasil dijinakkan.

Setelah video penembakan yang disiarkan secara langsung itu diunggah ke media sosial, beberapa warganet justru fokus pada senjata yang digunakan.

Pasalnya, dalam video tersebut pelaku penembakan menggunakan senjata api warna hitam yang dipenuhi dengan tulisan.

Tulisan itu seolah sengaja ditulis sendiri oleh pemilik senjata dengan cat warna putih.

Baca Juga : 'Insyaallah Kalian Berada di Surga', Bintang Rugby Sonny Bill Ungkap Belasungkawa pada Korban Penambakan di Masjid Selandia Baru

Suar.ID mencoba membaca simbol-simbol yang dituliskan oleh pelaku dalam senjata api miliknya itu.

Hampir semua simbol yang berhasil dibaca oleh Suar.ID merujuk pada peristiwa yang melibatkan kerajaan Turki Ottoman.

1. Tulisan 'Sebastiano Venier'

twitter.com

tulisan pada senapan pelaku

Sebastiano Venier adalah seorang pengacara di masa mudanya, namun juga ikut dalam perang di Pertempuran Lepanto.

Tahun 1570, Venier menjadi kaptren dari armada Venesia dalam perang baru melawan Turki Utsmani.

Venier adalah komandan kontingen Pertempuran Lepanto saat Liga Kristen berhasil mengalahkan pasukan Turki Utsmani.

Baca Juga : Begini Kesaksian WNI saat Terjadi Teror Penembakan di Masjid Selandia Baru

2. Tulisan 'Marcantonio Colonna'

Marcantonio Colonna adalah seorang bangsawan Italia sekaligus Raja Sisilia.

Colonna juga menjadi komandan pasukan berkuda Spanyol pada pertempuran Lepanto tahun 1571.

Kala itu, Colonna berhasil menyelamatkan kapan komandan Don John Austria dari serangan tentara Turki Ottoman.

Colonna juga melakukan serangan balik sehingga orang-orang Turki diusir dari wilayahnya dan kapal Andalan Turki, Ali Pasha dan komandannya terbunuh.

Keberhasilan Colonna ini berhasil memukul mundur kapal-kapal Turki Ottoman yang lain.

3. Tulisan 'Vienna 1683'

Twitter/ahmetgormez

simbol pada senapan penembak massal di masjid Selandia Baru

Vienna 1683 merujuk para pertempuran Wina yang memang terjadi pada 1683.

Dalam pertempuran itu, pihak Austraia dan Turki Ottoman berperang untuk memperrbutkan wilayah.

Selama dua bulan, Wina, ibu kota Austria sudah dikepung oleh tentara Ottoman dan kemenangan hampir jatuh ke tangan Turki.

Namun, Austria mendapat bantuan dari Polandia sehingga tentara Ottoman bisa dilawan dan bahkan dikalahkan.

Pasukan Turki Ottoman terpaksa mundur dari pertempuran dan kembali ke negaranya.

Beberapa simbol di atas mengisyaratkan bahwa pelaku memang ingin membangkitkan supremasi kulit putih di Selandia Baru.

Selama ini, Selandia Baru dikenal sebagai negara paling damai dan punya angka toleransi tinggi.

Itulah sebabnya banyak penduduk dunia yang merasa kecewa dengan kejadian ini dan berharap para pelaku bisa segera mendapat hukuman yang setimpal.

Baca Juga : Penembakan di 2 Masjid Selandia Baru Saat Salat Jumat, Puluhan Korban Berjatuhan, 3 WNI Belum Diketahui Nasibnya

Tag

Editor : Aulia Dian Permata