Pernah di-PHK, Pria Ini Sekarang Masuk Jajaran Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes

Kamis, 07 Maret 2019 | 16:56
Tribunnews

Donald Sihombing, pernah di-PHK kini jadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Suar.ID -Forbes baru saja mengumumkan daftar orang terkaya di dunia.

Dari sekian orang terkaya di dunia itu, ada beberapa taipan asal Indonesia.

Salah satunya adalah Donald Sihombing, pengusaha kontruksi sekaligus pemegang saham terbesar PT Total Bangun Persada Tbk.

Siapa sebenarnya dia?

Menurut perkiraan Forbes, kekayaan Donald mencapai 1,4 miliar dolar AS (setara dengan Rp19,6 triliun).

Kita tahu, PT Total Bangun Persada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi.

Perusahaan ini telah mengerjakan proyek seperti Taman Anggrek, perluasan Plaza Indonesia hingga proyek di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yaitu City of Light All-Reem.

Totalindo adalah kontraktor proyek rumah DP Rp0 Klapa Village di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Rumah DP Rp0 di Pondok Kelapa adalah proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang juga menjadi program Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Totalindo akan membangun Klapa Village dengan konsep vertikal alias rumah susun.

Donald Sihombing mendirikan PT Totalindo Eka Persada pada 1995 dan masih terus berdiri dan bekerja hingga saat ini.

Donald Sihombing lahir dan tumbuh di Medan, 23 Juli 1956.

Sebelum mendirikan perusahaan dan menjadi direktur utama, dia hanyalah seorang karyawan.

Dia pernah menjadi karyawan di PT. Total dan konon bekerja hingga 20 jam sehari.

Namun akhirnya ia mendapatkan hal yang tidak diinginkan oleh seluruh karyawan: di-PHK alias dipecat.

Setelah itu, dia mendapatkan panggilan mengerjakan Tower Taman Anggrek pada 1995.

Pada saat itulah ia memulai karier menjadi pengusaha.

Dia kemudian mendirikan PT Totalindo Eka Persada Tbk pada 31 Oktober 1996 atau setahun setelah mendapat proyek pembangunan konstruksi Mal Taman Anggrek (MTA) yang dimiliki oleh Grup Mulia.

Dikutip dari SWA, relasi antara Donald dan Djoko terjalin semasa Donald berkarier di Total.

Dia bekerja di perusahaan konstruksi itu tahun 1990-95.

Nah, selama bekerja di Total, ia pernah menangani sejumlah proyek pembangunan properti milik Grup Mulia, di antaranya Wisma GKBI di Jakarta dan Menara BRI di Surabaya, Jawa Timur.

Donald tidak memiliki trah pengusaha atau mewarisi bisnis keluarga.

Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan ibunya adalah wanita rumah tangga.

Ketika berusia sembilan tahun, dia hijrah di Jakarta. Ia bersekolah di SD-SMA di Ibu Kota.

Selulus SMA, dia kuliah di Jurusan Ilmu Politik Columbia University, AS.

Kuliahnya ini berhenti di tengah jalan karena dia pindah haluan ke Ilmu Teknik Sipil di University of Akron Ohio, AS.

Gelar sarjana digenggamnya pada 1984. Ia merintis karier di berbagai perusahaan, yakni Shimizu Contractors (1985-86), Balfour Beatty Sakti (1986-90), dan Total (1990-95).

Saat ini, Donald mengatakan, Totalindo berada di jajaran elite perusahaan konstruksi swasta yang mampu menyelesaikan proyek konstruksi yang nilai proyeknya triliunan rupiah.

Kata Donald, bisnis Totalindo berkembang karena owner properti sudah mengenal reputasi perusahaan itu sehingga mereka sering repeat order (kontrak ulang).

“Kami dipercaya dan hasilnya memuaskan owner properti,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan di Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) ini.

Saat merayakan ulangtahunnya di kampung halaman di Lintong Ni Huta, Donald bercerita tentang rahasia suksesnya.

“Semua dapat sukses apabila ada kemauan bekerja keras dan tekun berdoa kepada Tuhan,” katanya./

Dia menyebut dirinya bekerja 20 jam sehari.

“Dari 20 jam, saya meluangkan waktu berdoa kepada Tuhan dengan waktu 8 jam satu hari, pagi, siang sore dan malam saya bagi waktu berdoa dalam waktu 8 jam, dan bahkan saya belum dapat menandai ayat Alkitab apabila belum dapat saya pahami dan hayati apa isi ayat yang tertulis," bebernya suatu ketika.

“Jadi rahasia kesuksesan saya juga adalah sifat saling berbagi, tidak ada hari saya kalau tidak membantu orang susah tiap harinya.”

Lepas dari itu, Budi Hartono dan Michael Hartono masih menjadi sosok paling kaya di Indonesia.

Budi Hartono punya kekayaan mencapai Rp18,6 miliar dolar AS (setara Rp263,08 triliun), sementara Michael Hartono memiliki total kekayaan mencapai 18,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp260,25 triliun.

Untuk lebih lengkapnya, ini dia daftar orang terkaya di Indonesia:

1. Budi Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 263,8 triliun

2. Michael Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 260,4 triliun

3. Sri Prakash Lohia: 7,3 miliar dollar AS atau setara Rp 102,2 triliun

4. Dato Sri Tahir: 4,5 miliar dollar AS setara Rp 63 triliun

5. Chairul Tanjung: 3,7 miliar dollar AS setara Rp 51,8 triliun

6. Prajogo Pangestu: 3,5 miliar dollar AS setara Rp 49 triliun

7. Low Tuck Kwong: 2,4 miliar dollar AS setara Rp 33,6 triliun

8. Mochtar Riady: 2,3 miliar dollar AS setara Rp 32,2 triliun

9. Theodore Rachmat: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun

10. Martua Sitorus: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun

11. Peter Sondakh: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun

12. Alexander Tedja: 1,6 miliar dollar AS setara Rp 22,4 triliun

13. Murdaya Poo: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun

14. Donald Sihombing: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun

15. Eddy K Sariatmadja: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun

16. Djoko Susanto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun

17. Sukanto Tanoto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun

18. Keluarga Ciputra: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun

19. Harjo Susanto: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun

20. Hary Tanoesoedibjo: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Siapa Donald Sihombing Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Rp19,6 T? Lihat Dia Hanya Bercelana Pendek

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya