Suar.ID - Lautan yang luas memang tidak heran jika penuh dengan kisah-kisah kapal hantu.
Kisah ini seperti tentang kapal-kapal yang mengarungi lautan, diawaki oleh kru hantu dan ditakdirkan tidak pernah berlabuh.
Yang paling terkenal dari kisah-kisah ini adalah kisah Mary Celeste.
Tetapi salah satu kisah paling seru adalah misteri Octavius.
Baca Juga : 10 Tahun Merampok Ikan Dunia, Kapal Andrey Dolgov Tak Berkutik di Indonesia
Ceritanya bermula pada tahun 1761 ketika Octavius merapat di pelabuhan London untuk mengambil kargo yang diperuntukkan bagi China.
Kapal berlayar yang megah ini meninggalkan pelabuhan dengan anggota kru lengkap, nakhoda, bahkan istri serta putranya.
Mereka tiba dengan selamat di China dan menurunkan muatan mereka.
Mereka kembali ke laut begitu kapal telah dipenuhi barang-barang yang ditujukan untuk pantai Inggris, tetapi karena cuaca luar biasa hangat, kapten memutuskan untuk berlayar pulang melalui Northwest Passage.
Baca Juga : Ibu Kreatif Ini Ajarkan Tabel Periodik Kimia kepada Anaknya dengan Permainan Kapal Perang
Sayangnya, kabar tersebut adalah yang terakhir didengar oleh siapa pun, baik tentang kapal, kru, atau muatannya.
Octavius dinyatakan hilang.
Pada tanggal 11 Oktober 1775, kapal penangkap ikan paus Herald sedang bekerja di perairan dingin sekitar Greenland ketika kapal layar itu terlihat lagi.
Saat mendekati kapal, para kru melihat bahwa kapal itu sudah usang - layarnya compang-camping dan robek.
Kapten Herald memerintahkan rombongan pelaut untukmenjelajahkapal, yang mereka cari adalah Octavius.
Pihak rombongan pelaut tiba di dek dan menemukannya kapal tersebut sepi.
Mereka membongkar palka kapal dan bergegas menuruni tangga ke dalam kegelapan di bawah.
Saat mereka turun, mereka melihat pemandangan yang mengerikan!
Baca Juga : Merinding, 'Kapal Hantu' Berlayar Selama 38 Tahun, Berikut Kisahnya
Mereka menemukan seluruh 28 orang mati membeku di tempat itu.
Di kabin kapten, mereka menemukan kapten duduk di mejanya, pena masih di tangan, dengan buku catatan kapal terbuka di meja.
Tinta dan barang sehari-hari lainnya masih berada di meja.
Saat berbalik, mereka melihat seorang wanita terbungkus selimut di tempat tidur, membeku sampai mati, bersama dengan tubuh seorang anak laki-laki.
Pihak rombongan pelaut ketakutan, mereka langsung pergi dari kapal, mereka melarikan diri dari kapal Octavius.
Dalam pelarian yang tergesa-gesa karena ketakutan, mereka kehilangan halaman tengah buku catatan yang membeku yang diambil salah satu rombongan pelaut.
Mereka tiba kembali ke kapten Herald hanya dengan halaman pertama dan terakhir dari buku catatan, yang cukup bagi Herald untuk menentukan setidaknya sebagian dari kisah pelayaran.
Kapten Octavius telah mencoba untuk menavigasi Northwest Passage, tetapi kapalnya telah terpenjara pada es di Kutub Utara, dan seluruh awaknya tewas.
Baca Juga : Kisah Mercusuar yang Justru Terkenal Karena Banyak Menenggelamkan Kapal daripada Menyelamatkannya
Posisi terakhir kapal tercatat adalah 75N 160W, yang menempatkan Octavius 250 mil sebelah utara Barrow, Alaska.
Octavius telah ditemukan di lepas pantai Greenland.
Namun awak kapal Herald takut pada Octavius dan takut dikutuk, jadi mereka membiarkannya terombang-ambing di lautan.
Sampai hari ini, kapal tersebut tidak pernah terlihat lagi.
Penulis David Meyer telah mencoba untuk melacak kisah tentang Octavius.
Dalam blognya, ia menganggap gagasan bahwa Octavius bisa menjadi kapal yang sama dengan Gloriana, yang ditumpangi pada 1775 oleh kapten Try Again, John Warrens.
Dia mencatat bahwa dia menemukan kru anggota kapal membeku yang telah mati selama 13 tahun dan tanggal penemuan itu sangat mirip - 11 November 1762.
Apakah kisah-kisah kapal hantu ini sebenarnya dari kapal yang sama?
Baca Juga : Jadi Armada Baru TNI AL, Ini Keunggulan Kapal Perang KRI Semarang-594
Dalam kisah Gloriana, tidak disebutkan Garis Barat Laut, yang sampai hari ini masih menjadi tempat misteri.
Sekarang, kapal Octaviustidak diketahui lagi keberadaannya.
Mungkin kapalnya kandas, namun mungkin juga masih mengarungi laut lepas. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)