Suar.ID - Sebagian besar pengemudi untuk layanan transportasi online adalah pria, karena banyak wanita takut risiko mengambil penumpang yang tidak dikenal.
Sedihnya, risiko inimuncullagi, ketika seorang pengemudi Grab wanita ditodong dengan pisau dan dianiaya secara seksual oleh seorang penumpang pria pada hari Minggu pagi, (03/03/2019).
Peristiwa tragis itu terjadi pada pukul 5.36 pagi di Puchong, Malaysia, dekat kondominium KOI Prima di Taman Mas, menurut New Straits Times.
Sopir Grab itu mengambil penumpang di dekat Awan Besar R&R,kemudian tak lama setelah penumpang naikdirinya ditahandengan pisau ketika mereka mendekati daerah yang remang-remang.
Baca Juga : Viral Video Puluhan Driver Ojek Online Ramai-ramai Kena Tipu Pelanggan Fiktif
Kepala Inspektur Polisi Distrik Kuala Langat, Azizan Tukiman, mengatakan, "Tersangka mengatakan kepada korban untuk tetap diam, menutup mulutnya dan mengarahkan pisau ke lehernya."
"Tersangka kemudian melompat ke kursi penumpang depan sebelum mencium wajahnya dan membelai payudaranya."
Seolah itu belum terdengar cukup menakutkan, penyerang kemudian melanjutkan untuk membuka ritsleting celananya dalam upaya untuk memperkosanya.
Pada saat ini, pengemudi menggunakan semua kekuatannya untuk melepaskan diri dari tersangka, dan berhasil mengeluarkan dirinya dari mobil yang bergerak.
Baca Juga : Driver Ojek Online Cekik Pacar yang Dia Kenal Lewat Tik Tok hingga Tewas, Korban Ternyata Mahasiswi UPN
Begitu dia membebaskan diri, dia berteriak minta tolong dan bertemu dengan sopir taksi yang lewat, dan akhirnya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.
Sayangnya, tersangka juga kabur setelah wanita itu mulai berteriak minta tolong.
Wanita itu kemudian meminta sopir taksi untukmengantarnya ke kantor polisi Putra Perdana, di mana dia mengajukan laporan pada jam 7.15 pagi.
Kepala Polisi Inspektur Azizan Tukiman juga menambahkan bahwa pencarian untuk penyerang, yang diyakini berusia 20-an, telah diluncurkan.
Menyusul penyebaran berita yang meluas, Grab Malaysia telah mengeluarkan pernyataan yang membahas masalah yang mengganggu ini.
Mereka telah menyatakan bahwa mereka "telah membantu pihak berwenang sejak awal dan akan terus melakukannya, untuk memastikan hak (pengemudi) terlindungi dan tindakan hukum diambil terhadap pelaku".
Selain itu, mereka juga meminta publik untuk "menahan diri dari berbagi data pribadinya" di media sosial dan dari berspekulasi mengenai masalah ini.
Grab Malaysia menyatakan penyesalan mereka atas insiden itu, dan menegaskan bahwa mereka akan terus meningkatkan fitur keselamatan untuk seluruh komunitas mereka.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)