Suar.ID – Kecelakaan mobil menimpa rombongan Bupati Demak Muhammad Natsir beserta ajudannya di Tol Batang-Semarang pada Minggu (3/2/2019).
Mobil Innova yang ditumpangi Bupati Natsir, dua ajudannya Febri Dien Terial dan Wijaya, serta pengemudi Ali Ashari menabrak bagian belakang truk di Tol Batang-Semarang Km 349.
Bupati Natsir sendiri mengalami luka ringan di bagian kelingking dan pinggang.
Sementara salah satu ajudannya Febri Dien Terial, meninggal dunia.
Baca Juga : Seorang Pria Kaget Mengetahui Kebiasaan Aneh Pacarnya Setelah Kehabisan Stok Kaus Kaki
Baca Juga : Pasangan Remaja di Aceh Digerebek sedang Bermesum Massal di Gedung Kosong
Febr sendiri adalah warga Pasuruan yang telah selama 1 tahun 6 bulan berdinas di Demak menjadi ajudan pribadi Bupati Natsir.
Lulusan IPDN tahun 2016 ini, rupanya akan melangsungkan pernikahan bulan April 2019 mendatang.
Namun Tuhan berkata lain, Febri meninggal dunia dalam tugasnya mendamping atasannya.
Berikut, Suar.ID rangkumkan fakta-fakta sosok Febri Dien Terial:
1. Akan manikah pada April 2019
Pemuda yang akran disapa Febri ini rencananya akan meminang kekasih hatinya, Harghiana Sahabrina Luthfi Fortuna, pada 6 April 2019 mendatang.
Mengutip Tribunjatim.com, persiapa pernikahan mereka bahkan sudah mencapai 90 persen.
Mulai gedung, baju pengantin, perhiasan, seserahan, catering dan sejenisnya sudah dipesan. Undangan pun akan disebar mulai pekan depan.
Resepsi akan dilangsungkan di Kota Sidoarjo, Jawa Timur.
Harghiana Sahabrina calon istri Febri adalah temannya semasa menempuh pendidikam di IPDN, di Jatinagor, Jawa Barat.
Tetapi takdir berkata lain, pernikahan tersebut tidak akan terlaksana setelah kepergian Febri selamanya.
2. Anak seorang purnawirawan TNI
Febri adalah anak ketiga dari empat bersaudara pasangan suami-stri Junaidi, dan Endang Ganefa.
Ayahnya, adalah seorang purnawirawan TNI yang menyelesaikan tugas terakhirnya di Kodim 0819 Pasuruan.
Saat dikabari putranya meninggal dunia karena kecelakaan, Junaidi lemas, sementara Endang Ganefa berulang kali pingsan.
Saya dapat kabar kecelakaan itu jam 5 pagi. Kecelakaannya kan jam 3. Nah, jam 6 itu saya siap - siap berangkat ke Demak, terus ada kabar lagi, kalau anak saya sudah meninggal dunia," kata Junaidi, ayah Febri lirih.
Junaidi dan istrinya Endang Ganefa Listyowati langsung lemas mendengarkan kabar itu.
Istrinya langsung jatuh pingsan. Bahkan, sampai sekarang, ibunda Febri masih bolak - balik pingsan.
Ya ini semua takdir tuhan. Tapi , terlepas dari itu, kami tak percaya, anak ketiga kami pergi secepat itu meninggalkan kami. Apalagi, bulan depan, dia (almarhum) akan menikah," urainya.
Baca Juga : Seorang Pria Kaget Mengetahui Kebiasaan Aneh Pacarnya Setelah Kehabisan Stok Kaus Kaki
3. Sudah mengabdi selama 1 tahun lebih 6 bulan
Mengutip Surya.co.id, Febri adalah lulusan SMA 2 Kota Pasuruan. Ia sempat mengeyam pendidikan di Universitas Brawijaya selama dua semester, jurusan Teknik Informatika.
Di semester ketiga, ia mendaftar IPDN dan diterima. Ia lulus dari IPDN tahun 2016.
Sempat berdinas selama satu tahun di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan, Febri akhirnya pindah ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak.
Febri pindah ke Demak karena mengikuti aturan yang baru. Di Demak, Febri sudah dinas selama 1 tahun 6 bulan.
Ia diamanati sebagai ajudan pribadi Bupati Demak. Kemanapun Bupati Demak berdinas, ia selalu mengikutinya.
4. Pertemuan terakhir dengan keluarga
Seminggu sebelum kecelakaan, rupanya Febri sempat pulang ke rumahnya di Pasuruan.
Febri yang dipenuhi kesibukan memang jarang pulang ke rumah. Orang tuanya pun menyadari kesibukan anaknya. Tapi, sekalipun libur kerja, ia selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Kota Pasuruan.
"Minggu kemarin baru pulang. Empat hari, mulai Kamis dan baru balik ke Demak minggu pagi. Jadi, saya terakhir ketemu ya seminggu kemarin," kata Junaidi kepada Surya, Minggu (3/3/2019).
Junaidi juga bercerita, terkahir kali berkomunikasi dengan Febri adalah pada Sabtu (2/3/2019) malam.
Febri menghubungi mamanya. Ia menyampaikan kabar bahwa dirinya sedang mendampingi Bupati di Bandung.
"Sabtu malam masih beri kabar ke istri saya. Biasa, Febri itu anaknya memang pendiam. Tapi, kalau urusan keluarga, dia sangat aktif," ujar sang ayah.
"Dia rutin memberikan kabar ke saya dan istri. Apapun yang dilakukannya dan dia pergi kemana, selalu beri kabar," jelasnya.
junaidi pun tak menyangka, komunikasi itu adalah komunikasi terkahir dengan putranya.
5. Lakukan hal tak biasa sat terakhir pulang ke rumah
Masih mengutip Surya.co.id, Febri menunjukkan hal tak biasa ketika terkahir kali ia pulang ke rumahnya di Pasuruan seminggu sebelum kecelakaan.
Menurut Junaidi, saat pulang anaknya membawa banyak oleh-oleh dari Demak. Febri membawakan satu kardus belimbing dan jambu merah dari Demak.
Padahal biasanya, ia tidak membawa oleh-oleh ketika pulang ke Pasuruan.
"Biasanya kalau pulang ya hanya bawa tas kecil aja. nah, ini tumben - tumbennya dia bawa buah tangan. Tapi, saat itu ya tidak ada kepikiran apa - apa. Saya selalu jemput dan antar dia ke stasiun. Kalau pulang dia selalu naik kereta meski sesekali naik pesawat," urainya.
Selamat jalan Febri, semoga ama ibadahmu diterima oleh tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta keikhlasan..
Baca Juga : Belum Ada Seminggu Menikah, Syahrini dan Reino Barack Sudah Berani Tunjukkan Kekompakan
Baca Juga : Viral Video Bocah Terkapar Tersetrum Setelah Pegang Tiang Lampu di Pinggir Kolam Renang