Suar.ID – Musibah kecelakaan mobil memang tak bisa kita hindari, tetapi, kita bisa meminimalisir dampaknya.
Misalnya saja dengan menggunakan sabuk pengaman saat berkendara.
Kecelakaan mobil memang masih saja terus terjadi bahkan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa.
Hal ini rasanya sulit dihindari meski para produsen mobil selalu berinovasi untuk membuat produk mereka semakin aman.
Baca Juga : Sehari Setelah Sah Jadi Istri Reino Barack, Syahrini Unggah 3 Foto Berlatar Belakang Masjid
Penyebab paling umum kecelakaan mobil di jalan raya adalah penggunaan ponsel saat mengemudi.
Dengan pemikiran tersebut, Pemerintah Australia berinisiatif mengingatkan bagaimana kecelakaan itu masih terus terjadi dan betapa rapuhnya tubuh manusia.
Untuk proyek itu, Komisi Kecelakaan Transportasi Victoria bekerjasama dengan Patricia Piccinini, pematung dari Melbourne tahun 2016 lalu, membuat replika manusia yang dapat bertahan dari kecelakaan mobil.
Replika ini bernama Graham.
Menurut Christian Kenfield, seorang ahli bedah trauma, manusia tidak memiliki kemampuan baik dalam menghadapi trauma.
Oleh sebab itu, Graham dibuat tanpa leher sama sekali untuk menghindari patah leher.
Selain itu wajahnya juga penuh dengan lemak untuk melindungi telinga dan hidungnya.
Dia juga memiliki puting tambahan di antara tiap tulang rusuknya yang berfungsi sebagai airbag.
Tambahannya, Graham juga memiliki kulit yang sangat tebal.
Baca Juga : Benarkah Kepribadian Bisa Berubah Seiring Bertambahnya Usia?
Baca Juga : Viral Video Camat Wanita Amankan Jambret dan Teriaki Warga untuk Jangan Main Hakim Sendiri
Bentuk keseluruhannya, beberapa orang mungkin melihat Graham memiliki kaki seperti kelinci.
Ini disengaja untuk membantunya melompat dari kendaraan ketika terjadi kecelakaan.
Mengingat anatomi dan proporsi Graham ini sangat tidak realistis, ini mempermudah bagi orang untuk melihat bahwa tubuh manusia sebenarnya tidak dirancang untuk tahan terhadap tabrakan mobil.
Jadi, sebagai peringatan agar kita lebih berhati-hati saat berkendara.
Dr kenfield berpesan, "Bahaya, bahkan kecepatan rendah sepert 25, 30, 35 kilometer per jam sudah cukup memberi dampak."
"Bagian paling penting dari tubuh untuk cedera adalah kepala. Jadi, ketika kepala terkena, otak akan terguncang, menghancurkan bagian depan tengkorak dan memantul kebelakang mendapati cedera di bagian belakang kepala juga."
Baca Juga : Momen Haru ketika Seorang Ayah Mewakili Anaknya yang Meninggal untuk Menerima Ijazah saat Wisuda
Baca Juga : Ini Jawaban Sandiaga Uno saat Diminta Tanggapi soal Isu 'Prabowo Jumatan di Mana'