Suar.ID - Di tengah naiknya isu penurunan diversitas dan populasi serangga secara global, terekamnyalebahraksasa Wallace ataulebahpluto (Megachile pluto) diMaluku Utaramenjadi angin segar.
Tak hanya memiliki ukuran besar, lebah Wallace juga memiliki karakteristik unik yang tidak dimilikilebahlain.
Berikut adalah 7 fakta menarik tentanglebahWallace, si hitam dariMaluku Utara.
Baca Juga : Sedang Asyik Mau 'Shopping' di Mal, Seorang Wanita Malah Ketiban Pintu 100 Kg Sampai Patah Tulang
1. Ukuran Jumbo
Alasan lebahWallace disebut raksasa dan terbesar di dunia, tak lain karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandinglebahEropa.
Lebah Wallace betina panjangnya mencapai4 cm dan panjang lidah sampai 3 cm. Dengan tubuh yang besar, bentangan sayaplebahWallace bisa sampai 6 cm.
Ukuranlebahbetina Wallace jauh lebih besar dibandinglebahjantan yang ukurannya kurang dari 3 cm atau hanya satu inci.
2. Endemik dan asli Indonesia
PenelitilebahLIPI Sih Kahono menjelaskan,lebahraksasa Wallace merupakan satu dari 456 jenislebahyang ditemukan di Indonesia dan hanya ditemukan di sejumlah pulau diMaluku Utara.
3. Setelah Menyengat Tidak Mati
Kalaulebah Eropa menyengat akan langsung mati, hal ini takberlakupadalebah Wallace.
Menurut Dr Simon Robson dari Universitas Sydney yang baru saja menemukanlebahWallace di hutan tropisMaluku Utara,lebahitu bisa menyengat sampai beberapa kali dan sengatannya tidak akan membunuh manusia.
4. Perilaku unik
Peneliti lebah dari LIPI Sih Kahono menyebut M. pluto memiliki perilaku yang sangat unik saat membuat sarang. Lebah betina Wallace akan menggunakan resin atau getah dari tanaman seperti pohon baoti (Anisoptera thurifera) untuk membuat sarang di dalam sarang rayap Microcerotermes amboinensis.
Lebah betina yang ukurannya sangat besar akan keluar masuk sarang rayap, mencari dan membawa resin untuk 'ruang pribadinya'.
Baca Juga : 7 Fakta Sani Rizki Fauzi, Pencetak Gol Kemanangan Timnas U-22 ke Gawang Thailand, Ternyata Seorang Polisi
5. Perjumpaan denganlebah Wallace
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat,lebahWallace ditemukan pertama kali pada 1859 oleh Alfred Russel Wallace. Namun baru pada 1861lebahini dideskripsikan dan dinamai oleh Frederick Smith.
Sejak saat itu,lebahWallace hanya dijumpai dengan hitungan jari, yakni pada 1863, 1951, 1953, 1981, 1991, dan terakhir 2019.
6. Disimpan di berbagai museum dunia, tapi tidak di Indonesia
MeskilebahWallace merupakan jenis asli dan endemik dariMaluku Utara, namun belum ada yang disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense sebagai pusat depositori nasional sekaligus museum zoologi terbesar di Asia Tenggara.
Koleksi yang diperoleh sejauh ini disimpan di museum besar dunia seperti di Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
7. Memiliki nilai ekonomi tinggi
Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Cahyo Rahmadi mangatakan,lebahWallace memiliki nilai ekonomi tinggi dan pernah dijual ratusan juta rupiah.
Baca Juga : Viral Video Camat Wanita Amankan Jambret dan Teriaki Warga untuk Jangan Main Hakim Sendiri