4,5 Tahun Jadi Budak Seks ISIS, Perempuan Yazidi Ini Mengaku Berulang Kali Dijual dan Dipaksa Makan Kotoran Binatang

Rabu, 27 Februari 2019 | 19:31
Mirror

Ilustrasi ISIS

Suar.ID -Mahdya, bukan nama asli, menjadi satu di antara sekian banyak budak seks ISIS dari kalangan Yazidi yang berhasil melarikan diri.

Belum lama ini, perempuan 29 tahun itu menceritakan kekejaman seperti apa yang pernah dia alami menjadi tawanan ISIS.

Termasuk juga kisah keponakannya, seorang bocah 10 tahun yang dikabarkan hamil setelah diperkosa 100 militan ISIS.

Mahdya merupakan wanita Yazidi yang berhasil melarikan diri dari Baghuz, kamp penahanan terakhir kekhilafahan ISIS.

Baca Juga : Ngeri, Penyakit Langka Ini Buat Penderitanya Tak Bisa Tidur Selamanya

Dia melarikan diri dari Baghuz dengan dua putrinya yang masih hidup, masing-masing berusia 8 dan 9 tahun.

Mereka hanyalah sebagian kecil dari hampir 6500 Yazidi yang diculik oleh jihadis ISIS.

Hampir setengah dari jumlah tersebut masih hilang dan tak diketahui di mana keberadaannya.

Kepada Daily Mail, Mahdya mengisahkan pengalaman getir itu.

Dia menggambarkan masa itu sebagai “Mimpi buruk dan 'neraka' selama hidup di bawah bayang-bayang ISIS”.

Dia menceritakan kisah mengerikan tentang dirinya yang sering dijual dan disiksa.

Dia juga dipaksa untuk menikah beberapa kali.

Jika tidak mau, anak perempuannya diancam akan diperkosa oleh pria yang lebih tua.

Mahdya juga mengaku melihat anak-anak terus menerus dipukuli dengan kabel oleh pengantin ISIS.

Dan masih ada banyak anak lain yang tewas dalam pengeboman.

Baca Juga : Driver Ojek Online Cekik Pacar yang Dia Kenal Lewat Tik Tok hingga Tewas, Korban Ternyata Mahasiswi UPN

"Aku tidak tahu berapa kali aku dijual," katanya memulai cerita.

“Satu orang hanya memilikiku selama tiga hari, lalu aku dijual lagi.

“Mereka juga menahanku di bawah tanah selama dua bulan.

“Sangat gelap sehingga aku tidak bisa membedakan siang dan malam.”

Selama 4,5 tahun terjebak bersama ISIS, hal yang paling mengerikan adalah ketika Mahdya dijual pada pria berkulit putih yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara.

Pria itu menahan Mahdya selama 10 hari.

“Dia membeli gadis-gadis, memandikan mereka, memberi mereka pakaian yang indah dan kemudian menjualnya," kata Mahdya.

Mahdya kemudian menceritakan pengalamannya yang lain.

Dia pernah dijual pada orang yang membelinya untuk membersihkan rumah dan memasak.

Jika Mahdya tidak mematuhi perintahnya, pria itu mengancam akan menikahi dan menjual putrinya yang baru berusia 8 tahun.

“Dia memberi tahu saya, jika saya tidak patuh maka dia akan menikahi anak perempuan saya yang berusia 8 tahun atau menjualnya kepada pria lain,” katanua.

Baca Juga : Ini Alasan Warga Negara Asing Bisa Mendapatkan E-KTP alias KTP Elektronik

Setelah berbulan-bulan kelaparan, di awal bulan ini Mahdya berhasil melarikan diri dari ISIS dan suami terbarunya, warga Uzbekistan.

Selama itu Mahdya mengaku jika ia dipaksa makan tongkat dan kotoran binatang agar tetap hidup.

"Aku tidak pernah berpikir aku akan selamat," katanya.

Namun, ketika pertama kali Mahdya mencoba melarikan diri putrinya yang telah dicuci otak oleh ISIS menolak untuk ikut bersamanya.

Alasannya adalah mereka takut orang Kurdi yang telah membebaskannya tidak beriman.

Akhirnya, Mahdya memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka akan keluar untuk mendapatkan makanan.

“Pada akhirnya aku harus memberi tahu mereka bahwa kami akan keluar untuk mendapatkan makanan.” pungkasnya. (Septiyanti Dwi Cahyani/Grid Hot)

Artikel ini sudah tayang di Grid Hot dengan judul Kisah Pilu Mahdya Selama 4,5 Tahun Jadi Tawanan ISIS

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad