Empat Siswa Pengeroyok Tenaga Honorer Resmi Dikeluarkan dari Sekolah, Guru Menyerah Tak Mampu Lagi Didik Mereka

Rabu, 13 Februari 2019 | 16:04
Kolase Tribun Manado/Instagram@nyonya_gosip

Penganiayaan yang dilakukan oleh siswa dan orangtua terhadap petugas sekolah di SMP Negeri 2 Galesong, Sulawesi Selatan.

Suar.ID – Perkembangan terbaru dari kasus pengeroyokan tenaga honorer petugas kebersihan di SMP Negeri 2 Galesong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Empat siswa yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut resmi dikeluarkan dari sekolahnya, SMP Negeri 2 Galesong.

Diwartakan Kompas.com (13/2/2019), keputusan tersebut adalah hasil rapat sekolah bersama seluruh instansi terkait.

Pada rapat yang diadakan hari Selasa (12/2/2019), pukul 16.00 wita di SMP Negeri 2 Galesong, seluruh guru orangtua siswa, serta Dewan Pendidikan dan seluruh instansi terkait hadir.

Baca Juga : Kabar Bahagia! Raisa Dikabarkan Telah Melahirkan Anak Perempuan Lewat Operasi Caesar

Baca Juga : Kartu Ucapan Doa dari Aira untuk Sang Memo Ani Yudhoyono yang Kini Tengah Sakit Kanker Darah

Hasil rapat yang memutuskan keempat siswa yakni RA (12), MI (12), ND (12), serta AK (12) dikeluarkan dari sekolah lantaran seluruh guru menyatakan ketidakmampuannya lagi untuk mendidik mereka.

Keempat siswa tersebut memang selama ini dikenal kerap berbuat onar dan berlaku tidak sopan kepada para guru.

"Hasil rapat kemarin sore, empat siswa secara resmi dikembalikan kepada orangtua masing-masing, tetapi kami tetap memberikan rekomendasi untuk pindah ke sekolah lain," kata Kepala SMPN 2 Galesong Selatan Hamzah, yang dikonfirmasi Kompas.com, pada Rabu (13/2/2019).

Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar yang turut hadir dalam rapat tersebut mengaku prihatin atas kasus pengeroyokan tersebut.

Tetapi mereka menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tentunya kami prihatin atas kasus seperti ini, tetapi semuanya kami kembalikan kepada pihak sekolah dan mengacu pada tata tertib di sekolah," kata Dahlan, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar.

Sebelumnya, kasus ini menjadi perhatian masyarakat setelah video pengeroyokan Faisal Pole (38) pegawai honorer yang merupakan petugas kebersihan di SMP Negeri 2 Galesong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beredar di media sosial.

Apalagi kasus tersebut mencuat setelah viralnya video siswa di SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang mempersekusi gurunya di ruang kelas lantaran tak terima ditegur karena merokok.

Lebih parah, pengeroyokan yang dilakukan oleh empat siswa di SMP Negeri 2 Galesong juga dilakukan oleh salah satu orangtua siswa, MS (48).

Baca Juga : Suaminya Bukan Orang Sembarangan, Inilah 7 Fakta Menarik di Balik Sosok Grace Natalie

Baca Juga : Masih Ingat Wanita yang Menuduh Driver Go-Jek Menculiknya? Netizen Kini Menganggapnya 'Dewi Penyelamat'

Faisal yang kala itu tengah membersihkan sampah di depan kelas langsung dianiaya oleh MS.

"Saya sedang bersihkan sampah tiba tiba ada orangtua siswa yang pukul saya, empat siswa juga ikut pukuli saya" kata Faisal Pole saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di Mapolsek Galesong pada Senin (11/2/2019).

Sebelumnya, korban dan salah satu siswa terlibat cekcok. Korban kerap dikatai anjing oleh siswa itu.

Akibat tindak penganiayaan tersebut, Faisal harus menanggung luka robek di bagian kepalanya.

Lima pelaku kemudian diamankan oleh pihak kepolisian menurut penuturan Kapolsek Galesong AKP Ikhsanuddin.

Mengutip TribunTakalar.com, menurut Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan, Aipda Rusdiyono, mengatakan kedua pihak sudah saling memaafkan.

Namun mengenai nasib keempat siswa sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah yang berakhir dengan keputusan pengeluaran mereka pada Selasa (12/2/2019).

Baca Juga : Miris! Seorang Pria Menemukan Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Tengah Jalan saat Mengantarkan Koran

Baca Juga : Foto Sekelompok Anak Kecil Ini Viral dan Membuat Banyak Netizen Meneteskan Air Mata, Ternyata Inilah Fakta yang Sebenarnya

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : kompas, tribuntakalar.com

Baca Lainnya