Suar.ID – Setiap dari kita sebagian besar pasti memiliki teman yang tetap langsing atau kurus badannya, padahal kita tahu, mereka makan sering dan banyak.
Sering kali seseorang akan iri ya dengan mereka ya, yang tidak perlu khawatir ingin memakan apapun yang disuka tanpa memikirkan angka di timbangan akan bertambah.
Kita mungkin juga bertanya-tanya, kok bisa ya hal itu terjadi?
Mengutip sciencealert.com (25/1/2019), para peniliti berhasil mengungkapkan salah satu rahasia orang-orang seperti mereka tetap dapat terjaga berat badannya meski banyak makan.
Baca Juga : Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Juga Ungkap Reva Alexa Dulunya Laki-laki, Lantas Ditahan di Sel Mana?
Baca Juga : Kesal Bayinya Selalu Menangis Ketika Dipangku, Slamet Tega Aniaya Buah Hatinya hingga Tewas
Pada kebanyakan penelitian sebelumnya, telah ditemukan adanya hubungan variasi genetik dengan obesitas.
Penelitian ini, salah satu yang pertama melihat gen yang terkait dengan 'kekurusan'.
Hasilnya menunjukkan, memang ada campuran gen 'kurus' yang dapat diwariskan. Spesifiknya, tidak adanya gen terkait dengan obesitas dalam tubuh seseorang itu.
"Penelitian ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa orang kurus yang sehat umumnya kurus karena mereka memiliki beban gen yang lebih rendah yang meningkatkan peluang seseorang menjadi kelebihan berat badan, dan bukannya karena mereka lebih unggul seperti pendapat orang-orang," kata salah satu tim peneliti tersebut, Sadaf Farooqi dari University of Cambridge di Inggris.
"Sangat mudah untuk terburu-buru menilai dan mengkritik orang karena berat badan mereka, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala sesuatunya jauh lebih kompleks. Kita memiliki kontrol yang jauh lebih sedikit terhadap berat badan kita daripada yang kita mungkin ingin pikirkan," tambahnya.
Guna melakukan penelitia ini, para peneliti membandingkan DNA dari 1.622 orang dengan indeks massa tubuh rendah, 1.985 orang sangat gemuk, dan 10.433 orang dengan berat badan normal.
Para peneliti kemudian dapat menemukan pola dalam pengkodean di ketiga kelompok.
Faktor gaya hidup juga dipertimbangkan, mengesampingkan hal-hal yang dapat berkontribusi signifikan terhadap berat badan peserta, seperti gangguan makan.
Para peneliti menemukan bahwa orang kurus memiliki lebih sedikit varian genetik yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan obesitas.
Baca Juga : Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Juga Ungkap Reva Alexa Dulunya Laki-laki, Lantas Ditahan di Sel Mana?
Baca Juga : Histeris, Renny Agustianti Si 'Emak-emak' Beruntung yang Bisa Peluk dan Selfie Bareng Marc Marquez
Dari orang-orang kurus alami dalam penelitian tersebut, 74 persen memiliki riwayat keluarga tetap kurus dan sehat, membenarkan bahwa gen "kurus" bukanlah yang tidak sehat untuk dimiliki.
Tentu saja, penelitian ini tidak menunjukkan bahwa kurus dan obesitas semuanya didasarkan pada genetika seseorang.
Namun, hal itu menunjukkan bahwa orang menambah berat badan secara berbeda, dan kadang-kadang faktor genetik yang dituding jadi penyebabnya.
Seperti yang telah ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya, seberapa kurus atau gemuk seseorang dapat dipengaruhi faktor-faktor mulai dari kecepatan metabolisme dan olahraga, hingga godaan akan makanan berlemak.
Tetapi studi baru ini menambah bukti bahwa faktor genetik memiliki peran besar.
Baca Juga : Pria Meregang Nyawa Usai Makan Durian dan Minum Kopi, Berbahayakah Minum Kopi dan Makan Durian Bersamaan?
Baca Juga : Denny Cagur: ‘Sampai Sekarang Gue Enggak Tahu Kenapa Narji Cabut dari Cagur’