Pria Ini Berencana Tuntut Orangtuanya Karena Lahirkan Dia ke Dunia Tanpa Izin

Senin, 04 Februari 2019 | 14:19
Pixabay

Ilustrasi bayi

Suar.ID – Kebanyakan dari kita akan merasa bersyukur dan berterimakasih kepada orangtua yang telah meahirkan kita ke dunia.

Bahkan, kita mungkin akan merasa bersalah ketika tak bisa membalas perjuangan mereka dari melahirkan hingga membesarkan kita.

Tetapi, tidak dengan seorang pria 27 tahun di Mumbai, India. Ia, justru berencana untuk membawa orangtuanya ke pengadilan lantaran melahirkannya ke dunia tanpa persetujuannya.

Ceritanya diulas dalam theprint.in (30/1/2019).

Baca Juga : Imlek 2019: 5 Fakta Menarik Barongsai, Tariannya Adalah Pengusir Setan

Raphael Samuel memegang kepercayaan filosofis yang disebut anti-natalisme.

Anti-natalisme yang diyakini Samuel cenderung memandang negatif kelahiran anak.

Orang yang meyakini ini percaya manusia adalah pemicu rusaknya bumi dan dengan melahirkan anak ke dunia, adalah suatu kesalahan.

Mereka hanya percaya bahwa hidup yang belum diberikan persetujuan untuk hidup tidak boleh dibawa ke dunia.

Dengan kata lain, jika seorang anak tidak setuju untuk dilahirkan - dan mengalami kesulitan hidup - seseorang tidak memiliki hak untuk melahirkannya.

“Saya ingin memberi tahu semua anak bahwa mereka tidak berhutang apa pun kepada orang tua mereka. Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat mengapa saya harus menjalani kehidupan lain seperti mengalami kekacauan sekolah dan meniti karier, terutama ketika mereka tidak meminta mereka ada, ”kata Raphael Samuel kepada The Print.

"Orang-orang India lain harus tahu, adalah pilihan untuk memiliki anak, dan mintalah penjelasan pada orangtuamu mengapa mereka melahirkanmu," tambahnya.

Baca Juga : Ramalan Roy Kiyoshi Tentang Hubungan BTP dan Puput Nastiti, Bisa Berpisah Bila Tak Kuat Hadapi Hal Ini

Gerakan kepunahan manusia

Samuel adalah pendukung gerakan 'bebas anak' yang sedang tumbuh di India. Kadang-kadang mereka menyebut diri sebagai Gerakan Kepunahan Manusia Sukarela (Voluntary Human Extinction Movement/VHEM).

Meski jumlahnya kecil, gerakan itu (yang sementara dijuluki sebagai 'berhenti melahirkan bayi' sampai mereka menemukan nama resminya) memiliki impian besar.

Impian mereka adalah untuk mendirikan organisasi tingkat nasional yang berubaya menyebarkan kehidupan bebas anak.

Di garis depan gerakan itu, ada Pratima Naik, seorang lulusan teknik yang berbasis di Bengaluru.

Seperti Samuel, Naik masih muda (28) dan berkomitmen untuk tidak pernah memiliki anak.

"Ini adalah gerakan yang sepenuhnya sukarela, tanpa kekerasan,

"Kami tidak ingin memaksakan kepercayaan kami pada siapa pun, tetapi lebih banyak orang perlu mempertimbangkan mengapa memiliki anak di dunia saat ini tidak benar," ujar Naik.

Naik menambahkan ada banyak alasan untuk orang-orang bergabung dengan gerakan itu.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Senin 4 Februari 2019, Peluang Bagus Hasilkan Uang Bagi Taurus!

Mulai tidak mengikuti tekanan masyarakat untuk bereproduksi, hingga mengurangi beban bumi karena semakin menipisnya sumber daya.

Ditambah menurutnya, ada banyak anak yang membutuhkan adopsi.

Mereka bahkan telah membuat laman di media sosial seperti facebook yang diikuti oleh ratusan orang.

Sebenarnya, anak-anak muda perkotan Inida telah memilih untuk tidak memiliki anak selama beberapa tahun terakhir.

Tetapi gerakan 'bebas anak' di India ini berusaha untuk meringankan beban pilihan itu pada individu maupun pasangan dengan memberikan solidaritas dan dukungan.

Mereka juga mengadvokasi prokreasi untuk ikut menyelamatkan bumi.

Baca Juga : WNA Jerman Ngamuk dan Rusak Patung Catur Muka di Bali, Mengaku Dengar Bisikan Saat Yoga

Tag

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber theprint.in