Ibu Kreatif Ini Ajarkan Tabel Periodik Kimia kepada Anaknya dengan Permainan Kapal Perang

Minggu, 03 Februari 2019 | 19:04
Dok. Karyn Tripp

Ibu kreatif mengajarkan tabel periodik kepada anaknya dengan metode bermain kapal selam.

Suar.ID -Yang pernah mendapatkan pelajaran kimia sewaktu SMA pasti mengenal tabel periodik.

Mengenal dan mempelajari tabel periodik itu gampang-gampang susah.

Di luar itu, seorang ibu kreatif bernama Karyn Tripp punya cara jitu mengajarkannya kepada anaknya.

Yaitu dengan permainan kapal perang.

Pernahkah Anda bermain kapal perang?

Baca Juga : Tiga Petugas Jumantik Babak Belur Dihajar Warga yang Tak Terima Rumahnya Diperiksa

Permainan ini biasanya dilakukan dengan membuat tabel berukuran tertentu pada kertas.

Anda perlu menentukan di mana lokasi ‘kapal perang’ Anda pada tabel itu.

Nah, permainan dilakukan dengan cara menebak di mana lokasi ‘kapal perang’ milik musuh.

Siapa yang pertama kali menghancurkan semua kapal lawan berarti menang.

Permainan ini rupanya sangat sering dimainkan oleh Karyn dan anak-anaknya.

Karyn adalah ibu yang sudah mendidik anak-anaknya dengan cara homeschooling selama lebih dari tujuh tahun.

Saat sedang memelajari kimia, ide untuk menghafalkan tabel kimia dengan permainan kapal perang ini tiba-tiba muncul begitu saja.

Alih-alih menggunakan tabel biasa, dalam game buatan Karyn ini mereka akan bermain kapal perang dengan tabel periodik.

Jadi setiap kali mengincar kapal lawan, Anda harus menyebutkan elemen yang Anda tebak kemudian lawan harus mencari di mana letak elemen itu.

Cara yang efektif dan menarik bukan?

Gegara metode ini, anak Karyn yang saat berusia 11 tahun telah menjadi pecinta ilmu kimia.

Baca Juga : Kebiasaan Sederhana Tutup Pintu Kamar Sebelum Tidur Bisa Menyelamatkan Saat Kebakaran Lho, Ini Penjelasannya!

Ia bahkan memiliki poster tabel periodik kimia yang ditempel pada dinding kamarnya.

Anda juga berniat untuk mencoba game kapal perang dengan tabel periodik?

2019 sebagai Tahun Internasional Tabel Periodik

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilaporkan BBC, telah menetapkan 2019 sebagai Tahun Internasional Tabel Periodik.

Langkah ini ditempuh sebagai upaya merayakan 150 tahun “salah satu pencapaian paling signifikan dalam sains.”

Maret tahun ini akan menjadi 150 tahun sejak illmuwan Rusia, Dmitri Mendeleev, mengumpulkan seluruh elemen yang diketahui dan menyusunnya menjadi sebuah tabel.

Belakangan, tabel yang dimaksud itu kita kenal sebagai Tabel Periodik.

Sebagian besar idenya telah teruji oleh waktu, meskipun telah dipahami jauh sebelum kita tahu banyak tentang hal-hal yang menjadi masalah.

Dr Peter Wothers dari University of Cambridge merupakan pakar dalam bidang ini.

Dia berpikir, jika alien sampai turun ke bumi, simbol ilmu pengetahuan ini tidak akan luput dari perhatiannya.

“Saya pikir mereka (alien) akan mengambilnya,” katanya.

“Karena ia merupakan sesuatu yang mutlak mendasar—ini bukan hanya ciptaan manusia, ada sesuatu yang mendasar padanya—ada hukum kimia, hukum fisika di baliknya.”

Mendeleev (1834 – 1907) menciptakan tabel periodik awal pada 1869.

Baca Juga : Momen Presiden Jokowi Disoraki 'Huuu' Ketika Berpidato di Depan Para Penyuluh Pertanian

Dia mengambil 63 elemen yang dia ketahui dan mengaturnya menjadi sebuah tabel, berdasarkan massa atomnya.

Meskipun dia bukan yang pertama melakukan ini, interpretasinya melibatkan lompatan kecerdikan.

Dia menyusun elemen-elemen itu dengan sifat yang sama di bawah satu sama lain, dan meninggalkan celah untuk ditempati elemen baru.

“Orang-orang telah melakukan hal itu sebelumnya, tapi akhirnya ada dasar alami—atau hukum—yang artinya mereka (elemebn-elemen itu) perlu diatur sedemikian rupa,” ujar Dr Wothers.

Serratus lima puluh tahun telah berlalu, dan telah terjadi perubahan mendasar dalam pemahaman kita tentang materi.

“Jelas Mendeleev waktu itu tidak tahu apa-apa tentang struktur sub atom, jadi dia hanya mengerjakan masa atom, yang tidak selalu ditentukan keakuratan yang tepat pada saat itu,” tambah Dr Wothers.

Saat ini ada lebih dari 100 elemen yang disusun berdasarkan peningkatan jumlah atom.

Baca Juga : Imlek 2019: Orang-Orang Sering Ucapkan 'Gongxi Facai' Artinya Bukan 'Selamat Tahun Baru' Lho..

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya