Mengaku Dihukum Push-up 100 Kali karena Tak Mampu Bayar SPP, Siswi Ini Trauma dan Takut Masuk Sekolah

Senin, 28 Januari 2019 | 20:56
Tribun Pekanbaru

Siswi di Kabupaten Bogor, takut masuk sekolah sekolah setelah mengaku dihukum push-up sebanyak 100 kali.

Suar.ID -Seorang siswi berinisial GNS dan berusia 10 benar-benar takut masuk sekolah lagi.

Dia mengaku begitu trauma.

Hal ini bermula ketika siswi di sebuah sekolah dasar (SD) swasta di Bojonggede, Kabupaten Bogor, ini tak mampu membayar SPP.

Akibatnya, guru menghukumnya push-up 100 kali.

Baca Juga : Begini Ramalan Nasib Warga Shio Babi di Tahun Babi Tanah 2019 Ini

Orangtua GNS tak punya biaya sehingga belum melunasi biaya pendidikan itu.

Karena hukuman tersebut, GNS trauma berat hingga tidak mau lagi datang ke sekolah.

GNS mengatakan, peristiwa itu dialaminya pada pekan lalu.

"Lagi belajar tiba-tiba dipanggil kakak kelas, untuk menghadap kepala sekolah, enggak tahu kenapa," ucap GNS di kawasan Kampung Sidamukti, RT 005 RW 010, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Setelah menghadap ke kepala sekolah, GNS diminta push-up 100 kali.

"Yang nyuruh kepala sekolah. katanya belum dapat kartu ujian soalnya belum bayaran," ucap GNS dengan mata berkaca-kaca.

Menurut dia, hukuman push-up bukan kali ini diterimanya.

Ia sudah dua kali dihukum seperti itu.

Selain itu, kata dia, siswa lain pun ada yang dihukum sama dengannya.

Baca Juga : Panjang Banget, Nama Bayi di Tuban Ini Terdiri atas 19 Kata

"Pernah lagi waktu itu dihukum push up, tetapi cuma disuruh 10 kali. Dari kelas aku ada dua orang lagi yang disuruh push-up," ucap dia.

Akibat push-up ini, GNS mengalami sakit pada perutnya. Ia pun takut bersekolah lagi.

"Saya takut, takut disuruh push-up lagi (kalau datang ke sekolah)," ujar dia.

Kejadian yang menimpa GNS ini membuat pihak keluarga berencana memindahkannya ke sekolah lain.

Pihak keluarga berharap, tidak ada lagi siswa di sekolah tersebut yang diperlukan demikian.

"Semoga tidak ada lagi yang diperlakukan seperti adik saya ini. Kasihan sudah 10 hari enggak mau sekolah dan enggak mau ketemu orang," ucap kakak dari GNS yang enggan disebutkan namanya.

Kepala Sekolah SDIT Bina Mujtama, Budi, membenarkan adanya hukuman push-up yang dilakukan oleh pihaknya kepada GNS.

Budi mengatakan, hukuman tersebut dilakukan karena GNS belum melunasi SPP selama berbulan-bulan.

“Sudah sangat banyak sih hampir 10 bulan lebih sih belum bayaran bahkan sudah sampai setahun dua tahun gitu,” ucap Budi.

Baca Juga : RIP Trevor, Bebek Paling Kesepian di Dunia yang Dicintai Orang Banyak

Ia mengatakan, hukuman tersebut sebagai bentuk shock therapy pada GNS agar orangtuanya melunasi SPP.

“Jadi hanya shock therapy kita panggil saja, jadi memang kita lakukan (suruh push up) tapi tidak sampai sebanyak itu (100 kali) cuma 10 kali kok terus kita ajak ngobrol lagi anaknya."

"Kita juga mengerti kondisinya anak-anak masak kita suruh sampai sebanyak itu,” tutur Budi. (Cynthia Lova)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswi SD Tak Bayar SPP Dihukum Push-up 100 Kali, Kondisinya Trauma Takut Masuk Sekolah

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya