Suar.ID -Seorang paman tega mencabuli dua keponakan kembarnya yang masih kelas 6 Sekolah Dasar.
Sialnya, satu dari keduanya, sebut saja A dan B, dikabarkan sampai hamil. Kejam!
Kejadian ini terjadi di Kecamatan Batu AMpar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Baca Juga : Kisah Luar Biasa Tentara Jepang yang Sembunyi di Gua Buatan Selama 27 Tahun hingga Ditemukan pada 1972
Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana yang ditemui Tribun, mengungkapkan, korban yang hamil saat ini telah melahirkan di salah satu Rumah Sakit di Kota Pontianak.
Korban telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg, sementara itu sang saudara kandung masih berada di Kecamatan Batu Ampar.
Devi mengungkapkan, kasus ini pertama kali terkuak saat korban A (sebelumnya inisial AT,red) ditanyai oleh guru kelasnya.
Saat itu sang guru merasa curiga, kok perut siswi itu kian hari semakin membesar.
Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
Mengetahuinya hal itu, Devi menerangkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, dan menanyai korban, serta dilakukan tes kehamilan.
Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat sang paman.
Dia terbukti mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.
"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar, setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian, atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkapnya.
Baca Juga : Viral, Foto PRT Duduk di Luar Restoran Sementara Majikannya Makan di dalam
Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan ibu dan pamannya yang berinisial SD (23).
Keluarganya yang lain juga tinggal di rumah warisan keluarga sang ayah itu.
Ayah korban sendiri hingga sekarang tidak diketahui di mana rimbanya.
“Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.
Devi mengungkapkan bahwa dirinya telah menemani korban di rumah sakit, saat korban hendak melahirkan.
"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan, karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya,"ungkapnya.
Dia pun bersyukur, sang korban telah melahirkan sang anak dengan selamat.
Korban bercerita kepadanya, bahwa korban mengungkapkan bahwa korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.
"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar, dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tali takut ada penyakit lain,"ungkap nya.
Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.
Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.
“Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya,"ungkapnya.
Devi mengungkapkan bahwa, kejadian saat ini, dengan lahirnya sang anak dari korban kedua bukan puncak dari kasus ini.
Namun ujian bagi korban akan lebih besar setelah ini.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar korban bisa tetap kuat, dan pihaknya juga akan menyiapkan sekolah bagi korban agar tetap bisa lanjutkan pendidikannya. (Ferryanto/Tribun Pontianak)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KRONOLOGI Lengkap Kasus Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Bayi Seberat 2,6 Kg