Suar.ID – Dalam kehidupan, ada masa di mana seseorang terjerumus dalam dunia kejahatan.
Mereka yang berhasil keluar dari lingkaran hitam kembali menjadi manusia baru dengan kisah yang meginspirasi.
Kisah berikut datang dari mantan gangster bernama A, Muraly yang berasal dari Malaysia.
Menurut Free Malaysia Today (22/1/2019), Muraly adalah seorang gangster yang berjaya di tahun 1993. Ia dikenal sebagai Ketua Samseng.
Ia menghabiskan waktunya selama enam tahun di penjara karena banyak melakukan kejahatan. Ia bahkan harus menanggung kurungan yang isolasi.
Baca Juga : Kisah Bayi yang Lahir Tanpa Anus di Sulawesi Barat, Perutnya Terus Membuncit
Baca Juga : Vanessa Angel Menangis Setelah Jadi Tersangka Kasus Prostitusi Online: Kalau Ada Mama Semua Pasti Beda
Selama di penjara, Muraly banyak mendapat pelajaran tentang kehidupan. Ini membuatnya membuka lembaran baru ketika dibebaskan.
Tetapi setelah bebas, masalah tidak henti menimpa Muraly karena ia menjadi pengangguran, bangkrut, dan tak mendapat kepercayaan dari keluarganya sendiri.
"Saya merasa malu pada diri sendiri karena menyebabkan begitu banyak kesengsaraan, tidak hanya untuk keluarga saya, tetapi juga pada ras saya secara umum," ujar Muraly.
Star TV seperti dilansir dari World of Buzz (22/1/2019), berkesempatan mewawancara Muraly untuk mengetahui kisah kebaikannya.
Hal tersebut bermula pada tahun 17 Januari 2019, hari dimana ayahnya berulang tahun yang le-50.
Muraly ingin berdamai dengan sang ayah dan melakukan sesuatu yang dapat membuatnya bahagia.
Ia pergi ke Batu Caves, sebuah bukit kapur yang terdapat kuil di dalamnya, dan terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia.
Situs itu adalah titik fokus festival Hindu Thaipusam di Malaysia.
Saat Muraly pergi ke sana, secara kebutulan ia berjumpa dengan seorang pedagang di tangga.
Baca Juga : Polisi Rilis Inisial 21 Artis yang Diduga Terlibat Prostitusi Online, Ini Daftarnya
Baca Juga : Inilah keinginan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Sebelum Meninggal
Pedagang itu terikat kursi roda dan tidak bisa menaiki anak tangga.
Muraly kemudian meminta teman-temannya untuk membawa orang cacat tersebut naik ke atas menapaki 272 anak tangga untuk mencapai kuil.
Tiga minggu kemudian, Muraly sudah membawa 50 orang cacat lainnya ke kuil itu.
Muraly mengungkapkan bagaimana ayahnya sangat gembira hingga menangis karena kebaikan yang ditunjukkan putranya.
"Teman-temannya mengatakan kepadanya, bahwa bahkan anak-anak mereka tidak melakukannya, bahkan tidak seorang pendeta, tetapi putramu melakukannya," ujar Muraly.
Sejak saat itu , Muraly mendirikan sebuah LSM bernama Tamil Helping Hands.
Tujuan LSM ini adalah untuk membantu membawa orang-orang cacat ke puncak Gua Batu, memberi mereka kesempatan untuk berdoa di kuil-kuil selama Thaipusam.
Tamil Helping Hands sekarang memiliki lebih dari 700 anggota dan telah membantu selama 20 tahun.
"Tuhan memberi kita tangan dan kaki untuk membantu mereka yang tidak memilikinya, bukan untuk memotongnya," kata Muraly.
"Saya merasa sangat bangga pada diri saya sekarang karena sebelumnya, orang-orang dulu takut kepada saya, sekarang mereka menghormati saya," akunya.
Baca Juga : Inilah keinginan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Sebelum MeninggalBaca Juga : Kisah Istri Ustaz Maulana Bangun Masjid 5 Lantai dari Jual Perhiasan: Begini Suasana Meriah Peresmiannya September Lalu