Kisah Bayi yang Lahir Tanpa Anus di Sulawesi Barat, Perutnya Terus Membuncit

Selasa, 22 Januari 2019 | 14:44
Kompas.com

Bayi Juari yang lahir tanpa lubang anus.

Suar.ID -Seorang bayi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, bernama Juari lahir tanpa anus.

Akibatnya, bayi berusia lima hari ini kesulitan buang air besar atau BAB sehingga kerap menangis karena perutnya terus mengalami pembengkakan.

Perut bayi tersebut saat ini tampak membuncit.

Kondisi memilukan ini baru diketahui sang ibu, tak lama setelah Juari lahir.

Saat itu anaknya terus menangis dan merintih kesakitan.

Baca Juga : Vanessa Angel Menangis Setelah Jadi Tersangka Kasus Prostitusi Online: Kalau Ada Mama Semua Pasti Beda

Kondisi perut Juari mulai membuncit dan mengeras sejak memasuki hari ketiga.

“Baru diketahui beberapa hari kemudian setelah ia terus menangis dan perutnya membuncit dan mengeras. Setelah diperiksa, ternyata tidak punya anus,” kata Elis, orangtua bayi tersebut, Selasa (22/1).

Keluarga dan tetangganya sudah menyarankan agar Elis membawa anaknya ke dokter ahli untuk menjalani operasi.

Tetapi, Elis yang berprofesi sebagai pekerja serabutan dengan pendapatan tidak menentu itu bingung bagaimana membayar biaya operasi anaknya ini.

Elis juga tak memiliki kartu BPJS.

Sejumlah komunitas pemuda di Mamuju Tengah yang prihatin dengan kasus bayi tanpa anus ini mulai menggalang dukungan dan solidaritas dari para dermawan.

Tokoh Pemuda Mamuju Tengah Alfriadi berharap, ada dermawan atau pihak yang mau mengulurkan bantuan untuk biaya operasi bayi ini.

Tujuannya agar bayi itu bisa tumbuh dan sehat seperti anak-anak pada umumnya.

“Kita berharap akan ada dermawan atau warga yang bersimpati untuk bisa ikut membantu menyelamatkan bocah ini,” kata Alfriadi.

Baca Juga : Buaya Merry Pemakan Manusia Diotopsi Setelah Dikabarkan Mati Mendadak: Lihat Isi Perutnya

Kasus serupa pernah terjadi di Depok, Jawa Barat, pada Februari 2018 lalu.

Bayi bernama Muhammad Iqbal Septianah lahir dengan kondisi tanpa anus dan kaki kiri.

Marliani dan Iqbal tinggal di sebuah rumah kontrakan berukuran 6x12 meter di RT 001/RW 006 Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Depok, Jawa Barat.

“Anak saya lahir dengan kondisi tidak ada lubang anus dan kaki kirinya enggak ada. Kaki kanannya juga enggak sempurna,” kata Marliani saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Sambil menitikan air mata, Marliani saat itu bercerita kondisi anak keduanya tersebut yang dilahirkan dengan proses sesar di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok.

“Iqbal lahir 20 September 2016. Waktu itu saya belum tahu kalau kondisi anak saya seperti ini, tetapi suami saya tiba-tiba menangis dan bilang kalau anak kami enggak sempurna,” ucapnya sambil mengusap air matanya.

Mendengar hal tersebut, Marliani kaget.

Pasalnya, selama mengandung Iqbal, bidan menyebut kandungannya baik-baik saja.

“Periksa di bidan katanya (kondisi bayi) bagus, terus waktu usia kandungan 5 bulan saya cek USG ke RS Sumber Bahagia Depok katanya bayinya bagus, cuma posisinya tengkurap,” kata Marliani.

Kemudian, saat usia kandungan menginjak 7 bulan, Marliani memutuskan membuat kartu BPJS Kesehatan untuk sang bayi.

Saat Iqbal lahir, ia diberitahu berat badan bayinya itu 3,8 kilogram.

Saat itu, Marliani belum melihat Iqbal.

“Tapi dokter waktu itu tanya ke saya, apa saya suka minum obat waktu hamil. Saya jawab, hanya vitamin-vitamin yang diberikan bidan,” ucapnya.

Betapa kagetnya Marliani ketika melihat bayinya terlahir tidak sempurna.

Setelah itu, tekanan darah Marliani meningkat hingga 170/100.

Mengetahui putra keduanya dilahirkan dengan kondisi tidak sempurna, pihak RS Sentra Medika merujuknya ke RS Cipto Mangunkusumo.

Hal itu dilakukan untuk tindakan operasi pembuatan anus.

“3 hari setelah Iqbal lahir langsung (dibawa) ke RSCM, di sana (Iqbal) dioperasi dibuatkan anus di bawah bokongnya, tetapi kemudian infeksi, Kemudian dibuatkan (anus) lagi di pinggang, diagnosisnya congenital absence, atresia and stricture of audit,” kata Marliani.

Rutinitasnya sehari-hari kini merawat Iqbal dan menunggu jadwal pemeriksaan anaknya di RSCM.

“Sejak lahir sampai sekarang belum imunisasi, karena saya dan suami bolak-balik ke rumah sakit. Suami juga cuma (bekerja sebagai) satpam, gajinya enggak cukup, ini mengandalkan BPJS sdan bantuan Pak Haji, teman kakeknya untuk ongkos ke rumah sakit,” ujarnya.

(Junaedi, contributor Kompas.com Polewali)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lahir Tanpa Anus, Perut Bayi Mungil Ini Terus Membuncit"

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad