Buaya Merry Pemakan Manusia Diotopsi Setelah Dikabarkan Mati Mendadak: Lihat Isi Perutnya

Selasa, 22 Januari 2019 | 13:47
Tribun Manado

Buaya Merry yang ditemukan mati mendadak.

Suar.ID -Buaya Merry yang memakan Deasy Tuwo ditemukan mati mendadak di Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, Bitung, pada Minggu (20/1).

Kematian buaya Merry juga dibenarkan oleh Sekretaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut Hendrik Sarundengan saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id Senin (21/01/2019).

Penyebab kematian buaya Mery yang mendadak ini belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Juga : Vanessa Angel Ramai Diberitakan, Lagu ’80 Juta’ pun Viral di Media Sosial, Begini Liriknya

"Belum tahu karena apa, kita harus autopsi dulu supaya tahu penyebabnya apa," tambah Hendrik.

Kematian buaya Merry juga sudah dilaporkan ke Polres Bitung untuk dilakukan autopsi yang nantinya akan dilakukan bersama tim PPS Tasioki hari ini.

Tetapi, dikutip dari Tribun Manado, santer terdengar kabar bahwa buaya Merry mati diduga karena dianiaya oleh warga.

Belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut.

Buaya Merry sendiri sebelumnya dievakuasi dari kandangnya dan disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara karena kepemilikannya tak berizin.

Proses evakuasi buaya sepanjang 5 meter dengan berat 600 Kg dlakukan hingga 20 orang dan memakan waktu hingga 3 jam.

Tak lama setelah dikabarkan mati, buaya Merry pun diotopsi.

Baca Juga : Kisah Pria Palestina yang Menolak Menyerahkan Rumahnya kepada Warga Israel meski Ditawari Uang Rp1 Triliun

Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi terhadap buaya Merry.

Nekropsi dilakukan oleh drh. Dwielma Nubatonis dan drh.Fahmi Agustiadi dibantu oleh Billy Lolowang dan Deity Mekel. Nekropsi ini disaksikan oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon, Senin (21/01).

BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan, proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita.

Bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.

Berdasarkan hasil temuan dari dokter hewan sebelum dilakukan nekropsi menyatakan bahwa dugaan kematian buaya Merry adalah faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).

Merry sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock, selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung.

Baca Juga : Pasien BPJS Bisa Naik Kelas, Simak Peraturan Baru BPJS Berikut Ini

Ini hasil pemeriksaan tersebut!

Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara inspeksi (fisik luar):

- Stress (Drop)

- Heatstroke

Temuan Hasil Nekropsi:

- Akumulasi Gas pada lambung

- Obesitas

- Temuan organ yang di duga manusia, tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.

Catatan:

- Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan).

- Barang bukti(tulang belulang) yg ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik. Dan juga pihak keluarga korban.

Baca Juga : Tak Hanya Bangun Masjid dengan Menjual Perhiasan, Ini Daftar Kebaikan Mendiang Istri Ustaz Maulana

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad