Kisah Pria Palestina yang Menolak Menyerahkan Rumahnya kepada Warga Israel meski Ditawari Uang Rp1 Triliun

Selasa, 22 Januari 2019 | 11:40
Kompas/Screenshoot

Abdul Rauf Al-Motasseb, pria Palestina yang menolak menjual rumah pada Israel

Suar.ID -Ini adalah kisah tentang Abdul Raouf Al-Mohtaseb yang punya prinsi baja untuk tidak berkhianat kepada bangsanya.

Abdul Raouf merupakan pria Palestina yang bersikukuh menolak menjual rumahnya kepada warga Israel yang membeli rumahnya seharga 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,4 triliun).

Tak sekali-dua dia menerima tawaran untuk melepas rumahnya yang ada di Kota Hebron, Tepi Barat, itu.

Tawaran seharta 100 juta dolar itu menurutnya sementara ini menjadi tawaran yang terakhir.

Baca Juga : Selama Ini Anda Salah, Bukan dari Jepang, Ramen Berasal dari China

Rumah Abdul Raouf sendiri berbentu rumah toko (ruko) yang menghadap langsung ke Masjid Ibrahim di tengah kota kawasan Al-Sahla, Hebron.

“Saya menolak tawaran sebesar 100 juta dollar AS," kata Al Mohtaseb seperti dikutip Middle East Monitor dari Arabi 21, Sabtu (19/1).

Bukan tanpa alasan dia tidak mau menjual rumahnya itu.

Abdul Raouf punya prinsip bahwa dia tidak akan menjual tanahnya kepada Israel berapa pun jumlah uang yang ditawarkan.

Dengan tegas dia juga akan menolak seluruh uang di dunia.

Karena dengan melepas tanahnya itu baginya sama saja dengan mengkhianati negara maupun rakyat Palestina.

“Uang itu baik, tetapi hanya jika diperoleh secara baik," tambahnya.

Mula-mula, seperti wawancaranya dengan televisi Al-Mayadeen, dia mendapat tawaran sebesar 6 juta dolar AS (sekitar Rp85 miliar).

Abul Raouf tentu menolaknya.

Baca Juga : Pasien BPJS Bisa Naik Kelas, Simak Peraturan Baru BPJS Berikut Ini

Tak lama berselang, datang tawaran kedua.

Kali ini jumlahnya berkali-kali lipat, persisnya 40 juta dolar AS (sekitar Rp570 miliar), tapi dia tetap pada pendiriannya.

Dan yang terakhir, datang tawaran sebesar 100 juta dolar. Apakah dia melepasnya?

Kita sudah tahu jawabannya.

Tak hanya uang, tawaran juga datang dalam wujud yang lain; dia difasilitasi untuk pindah ke Australia atau Kanada dan menjalani kehidupan dan pekerjaan baru di sana.

Akan tetapi pendiriannya tetap tidak berubah.

Satu lagi alasan, dengan tetap tinggal di rumah itu dia tetap bisa menjadi penjaga Masjid Ibrahim yang persis di depan rumahnya itu.

"Semakin tinggi penawaran yang datang untuk rumah, maka semakin bertambah rasa cinta saya pada Tanah Air saya,” tegas kakek dengan 20 cucu itu.

Baca Juga : Tak Hanya Bangun Masjid dengan Menjual Perhiasan, Ini Daftar Kebaikan Mendiang Istri Ustaz Maulana

“Saya hidup dan tumbuh besar di sini, tapi cucu-cucu saya terancam kehilangan tempat ini.”

Untuk informasi, Kota Hebron yang berada di Tepi Barat telah lama menjadi sengketa antara Palestina dan Israel.

Dengan mayoritas penduduk Palestina, kota itu tengah berjuang menghadapi pendudukan Israel yang terus meningkat.

Abdul Raouf menceritakan, seorang pendatang Israel pernah datang kepadanya dan menawarkan untuk membeli rumahnya senilai 30 juta dolar (sekitar Rp427 miliar).

“Saya membawanya ke rumah dan bertanya batu bata mana yang ingin dia beli senilai 30 juta dollar,” ujar Abdul Raouf.

“Dia menjawab ingin membeli seluruh rumah. Tapi saya membalas, 30 juta dolar bahkan tidak cukup untuk satu buah bata," ujarnya.

Baca Juga : Polisi Rilis Inisial 21 Artis yang Diduga Terlibat Prostitusi Online, Ini Daftarnya

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya