Goyangan Berbuah Pijitan: Debat Pertama Prabowo-Sandi Lebih Santai, Jokowi-Ma’ruf Emosional dan Defensif

Jumat, 18 Januari 2019 | 13:58
Tribunnews.com

Sandiaga Uno memijit pundak Prabowo Subianto dalam debat pertama calon presiden RI 2019-2024.

Suar.ID -Debat pertama Calon Presiden Indonesia 2019-2024 yang berlangsung Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1), berjalan kering dan kurang menarik.

Paling tidak, begitulah menurut beberapa pakar politik.

Meski begitu, ada beberapa hal menarik dalam debat yang dibuka penampilan penyanyi Judika itu.

Salah satunya adalah soal penampilan kedua kandidat.

Menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, kandidat nomor urut satu, Joko Widodo-Ma’ruf Amin terlihat tegang dan emosional.

Baca Juga : Disindir Amien Rais Tak Berperan Selama Debat Capres-Cawapres 2019, Ini Jawaban Kiai Ma'ruf Amin

Berbeda dengan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mencoba lebih santai.

“Itu terlihat dari gestur defensif dan pertanyaan-pertanyaan yang menyerang Prabowo,” ujar Abdul Fickar terkait pasangan nomor urut satu.

Hal itu, tambahnya, terutama terlihat saat menanggapi pertanyaan dan konfirmasi beberapa realitas penegakan hukum selama Jokowi menjabat.

Berkebalikan dengan Jokowi, menurut Abdul Fickar, Prabowo terlihat berusaha untuk bersikap santai dan gembira.

Tentu saja ini sangat berbeda jika kita membandingkannya saat debat calon presiden 2014 lalu.

Semalam, Prabowo sempat diperingatkan moderator debat Ira Koesno agar tak memotong giliran bicara Jokowi.

Diperingati seperti itu, Prabowo lantas tersenyum dan berjoget untuk mencairkan suasana.

Sandiaga Uno yang berdiri di samping mantan Komandan Jenderal Kopassus itu langsung memijat-mijat pundak Prabowo.

Penampilan keduanya juga mendapat perhatian dari pakar bahasa tubuh berbasis sains, Monica Kumalasi.

Baca Juga : Pria Tua di Medan Dikerangkeng Anak Kandungnya dan Tidur Tanpa Pakaian, Ini yang Terjadi Sebenarnya Menurut si Anak

"Mata itu jendela jiwa, dari sisi Jokowi terlihat alisnya bergerak turun naik ketika dia mau mengatakan penegasan," kata Monica seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (17/1).

Pada Prabowo, yang terlihat adalah peningkatan kedipan mata yang lebih cepat dari biasanya. Penyebabnya bisa jadi dua hal yang berbeda.

"Bisa stres, bisa juga udaranya dingin sekali jadi (berkedip) untuk membasahi mata," katanya.

Kolase Kompas.com
Kolase Kompas.com

para kandidat di Debat Pilpres 2019

Ada perubahan gaya dari Jokowi dan Prabowo dalam debat perdana ini. Jokowi yang biasanya santai jadi lebih tegas, sementara Prabowo jadi lebih kalem.

Para kandidat punya cara yang berbeda dalam menegaskan suatu argumen.

Prabowo cenderung mengekspresikannya lewat gerak tangan menunjuk-nunjuk, sedangkan Jokowi menandakannya dengan mengulang-ngulang kata tersebut.

"Juga bicaranya pakai tone suara perut," kata Monica mengenai Jokowi.

Dari gaya verbal, Jokowi banyak menyajikan data saat berargumen.

Pesaingnya, Prabowo-Sandi dinilai lebih banyak mengutarakan soal persepsi ketimbang data.

Contohnya, pernyataan ".. Yang kita ketemukan ada perasaan di masyarakat, bahwa kadang-kadang aparat itu berat sebelah," yang diutarakan Prabowo.

Ketika bicara, pasangan nomor urut dua sering memakai kata "kami" atau "Prabowo Sandi" alih-alih "saya".

Baca Juga : Ira Koesno Curi Perhatian dalam Debat Capres-Cawapres 2019, Tampak Awet Muda Ternyata Ini Rahasia Cantiknya

Tapi ada juga gaya verbal Prabowo yang menekankan kata "saya", ketika bercerita tentang pembentukan pasukan antiteror pertama yang dilakukannya bertahun-tahun silam.

Gaya itu menyiratkan dirinya merasa superior dibanding yang lain, ujar Monica, yang dipertegas dengan gestur menunjuk-nunjuk saat menekankan sesuatu, serupa seperti gaya memberikan instruksi.

Pada umumnya, Sandiaga Uno terlihat tenang di atas panggung.

Tapi ada satu kalimat yang menyiratkan tingkat kepercayaan diri yang mungkin rendah di persaingan ini.

Ketika bicara soal kepastian hukum, dia bertanya pada Jokowi mengenai apa yang akan dia lakukan seandainya terpilih lagi jadi presiden selama lima tahun ke depan.

Menurut Monica, Sandi terlihat grogi ketika tanpa sadar omongan itu spontan keluar dari mulutnya, yang berasal dari alam bawah sadar yang selama ini ditekan.

Di sisi lain, Sandi terlihat paling ramah. Gayanya santai dan tidak terlalu "menyerang".

Garry Lotulung/Kompas.com

Jokowi dan Prabowo.

Gestur dan kontrol emosinya bagus. Dia bisa menjalin hubungan interpersonal yang bagus, siapa pun pasangannya.

Ketika berbicara, Sandi banyak memakai kata "kami" atau menyebut "Prabowo - Sandi". "Lebih humble," kata dia.

Kesantunan Sandiaga terlihat juga dari caranya memberi salam pada Ma'ruf Amin, dengan mencium tangan beberapa kali.

Baca Juga : Ira Koesno Curi Perhatian dalam Debat Capres-Cawapres 2019, Tampak Awet Muda Ternyata Ini Rahasia Cantiknya

Jokowi menggulung lengan baju usai memberikan pernyataan penutup, menolak tawaran untuk menghabiskan jatah bicaranya yang masih tersisa.

Menurut Monica, ini menyiratkan keinginannya untuk segera melanjutkan pekerjaan.

Kedua kubu, meski dipersilakan untuk memberikan kata-kata penutup "menyejukkan" untuk mengapresiasi pesaing, memilih untuk tidak saling memuji.

Namun suasana dingin itu kembali menghangat ketika debat usai, di mana Jokowi berjalan lebih dulu ke arah Prabowo dan mereka saling berpelukan.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : Kompas.com, Suar.ID

Baca Lainnya