Survey Charta Politika: Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin Menang Jauh Di Atas Pasangan Prabowo - Sandiaga Uno

Kamis, 17 Januari 2019 | 19:50
Kompas.com/Garry Andrew

Jokowi dan Ma'ruf Amin

Suar.ID - Hasil survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,1 persen.

Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).

"Ada pola kecenderungan stagnan dari kedua kandidat di dua bulan terakhir ini," kata Yunarto.

Yunarto mengatakan, hasil survei pada Oktober 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandi 35,5 persen.

Baca Juga : Sebelum Debat Perdana Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Minta Doa Restu dari Kyai dan Ulama

Menurut dia, elektabilitas kedua pasangan relatif stagnan karena tingkat kemantapan dari pemilih yang loyal sudah besar.

Artinya, perilaku pemilih loyal kedua kandidat sudah fanatik dan agak sulit diubah melalui faktor debat.

"Tingkat pematangan pemilih loyal kedua kandidat sudah cukup besar. Pemilih loyal Jokowi-Ma'ruf sebesar 80,9 persen dan Prabowo-Sandi 79,6 persen," ujar dia.

Survei digelar pada 22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 dengan melibatkan 2.000 responden.

Baca Juga : Link Live Streaming Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019, Akankah Ira Koesno Picu Kontroversi Lagi?

Metode yang digunakan ialah wawancara tatap muka dengan kuisioner terstruktur.

Margin of error-nya ialah 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Namun, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memiliki tingkat keterpilihan yang kurang dalam segmentasi pemilih pegawai negeri sipil ( PNS) dan pegawai desa/kelurahan. Merujuk survei Charta Politica per Desember 2018, sebanyak 40,4 persen PNS mendukung Jokowi-Ma'ruf dan 44,4 persen ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Adapun pegawai desa/kelurahan yang memilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 30,8 persen dan 53,8 persen mendukung Prabowo-Sandi.

Baca Juga : Ekstra Waspada! Seluruh Daerah di NTT Rawan Gempa dan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Kompas TV

debat capres cawapres 2019

Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan, rendahnya tingkat keterpilihan PNS dan pegawai desa ke Jokowi-Ma'ruf disebabkan adanya sistem pemerintahan Jokowi yang disiplin terhadap mereka.

"Kita akui pemberantasan korupsi, e-budgeting, dan kebijakan ketat Jokowi lainnya membuat kalangan PNS atau pegawai desa anti terhadah pemerintah. Sebab, korupsi itu jadi lumbung hidup bagi mereka yang ingin memperkaya diri sendiri," kata Yunarto di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).

Sejak 2014, menurut Yunarto, Jokowi memang selalu kalah elektabilitasnya dari sisi PNS dan pegawai desa/kelurahan.

"Mungkin sensitivitas mereka bahwa sistem pemerintahan yang ketat ini kemudian menganggu kemapanan yang sudah mereka miliki saat ini," ungkapnya kemudian.

Tak pelak, lanjutnya, fokus perhatian Jokowi terhadap pegawai desa/kelurahan muncul dalam wacananya yang akan menyetarakan penghasilan perangkat desa dengan penghasilan PNS golongan II A.

Menurut Yunarto, wacana Jokowi tersebut sebenarnya punya pengaruh dalam elektabilitas dirinya. Kendati demikian, ada faktor ketidaknyamanan PNS maupun pegawai daerah terhadap sistem pemerintahan yang ketat dan disiplin.

"Tidak bisa kita ukur ketidaknyamanan itu. Dengan adanya perubahan terhadap sistem pemerintahan yang disiplin, mereka merasa terganggu dan berharap adanya perubahan kepemimpinan," tutur dia. (Christoforus Ristianto/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Charta Politika: Jokowi-Ma'ruf Lemah di Tingkat Pemilih PNS dan Pegawai Desa"

Baca Juga : Inilah Sosok Ira Koesno yang Akan Pimpin Debat Capres Nanti Malam, Pernah Dapat Sanksi Di Era Presiden Soeharto

Tag

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber Kompas.com