BREAKING: Gempa Bumi 5,4 SR Goncang Sukabumi, Bogor dan Bandung, BMKG Sebut Tak Ada Potensi Tsunami

Selasa, 08 Januari 2019 | 17:14
Pixabay

Gempa Berkekuatan 5,4 SR guncang Sukabumi, Bogor, dan Bandung

Suar.ID - Gempa bumi dirasakan oleh warga di wilayah Bandung, Bogor, Sukabumi hingga Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 16.59 WIB hari Selasa (8/1/2019).

Berdasarkan pantauan dari Twitter BMKG @infoBMKG, gempa bumi ini berkekuatan 5,4 skala Richter dan pusat gempa terletaj di 113 kilometer barat daya kota Sukabumi dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG mengimbau warga tetap tenang karena gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

Twitter BMKG

Gempa di Sukabumi Jawa Barat

BMKG juga menjelaskan jika gempa tersebut memang dirasakan di beberapa wilayah dengan goncangan yang cukup kuat.

"Dirasakan (MMI) II-III Bandung, III Sukabumi, III Pelabuhan Ratu, II Pangandaran, II Lembang, II Cibareno" tulis akun Twitter BMKG.

Menanggapi hal ini, banyak warganet yang membalas cuitan itu dengan pengalaman gempa bumi yang mereka rasakan.

Salah seorang pengguna Twitter @lemonadeysiks menuliskan" Sukabumi sini kerasa banget"

@rismawy_ : "Innalillahi.. ke Bandung Barat sampe kerasa dong gede bgt. Stay safe ya semua"

@amooyee : "Kerasa sampe Bandung. Di kantor goyang-goyang"

Sebelumnya, gempa juga sudah menggoncang wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya pada Senin (7/1/2019) malam sekitar pukul 22.04 WIB.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Joko Siswanto,dalam keterangan yang diterima redaksi Tribunnews.com menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.8 Skala Richter.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi dirasakan di daerah Sukabumi, Pangandaran, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat subduksi di wilayah Selatan Jawa.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI : Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI : Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI : Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI : Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI : Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI : Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI : Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI : Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Editor : Aulia Dian Permata

Baca Lainnya