Masih Ingat Bocah Berambut Es yang Menembus Dinginnya Suhu untuk Sekolah? Begini Kabarnya Sekarang

Selasa, 08 Januari 2019 | 12:17
Weibo via Kompas.com

Wang Funan si bocah berambut es kabarnya sekarang jauh lebih baik.

Suar.ID -Sekitar setahun yang lalu, foto seorang bocah di China menjadi perhatian jutaan orang di media sosial.

Bocah yang berasal dari desa Shaotong, Provinsi Yunan, China selatan, itu menjadi viral ketika foto rambutnya es-nya tersebar.

Rambut bocah itu membeku setelah berjalan sejauh 4,5 km menuju sekolahnya sementara suhu minus 9 derajat Celcius.

Baca Juga : Dua Sejoli Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel: Diduga Bunuh Diri Tak Dapat Restu Orangtua

Setelah ditelusuri lebih jauh, bocah itu bernama Wang Fuman, yang usianya 8 tahun ketika foto dirinya viral.

Daily Mail Melaporkan, bocah laki-laki itu ketika menjadi viral diketahui duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.

Dia berasal dari keluarga yang kurang beruntung, ayahnya seorang pekerja migran di kota lain dan ibunya telah meninggalkan mereka.

Kepala sekolah mengatakan bahwa rumah Wang Fuman jauh dari sekolah, dia berjalan selama lebih dari satu jam tiap harinya.

Ruang kelasnya juga tidak memiliki pemanas ruangan.

Kepala Sekolah Fu mengatakan ujian akhir sekolah tersebut dimulai kemarin, namun suhu tiba-tiba turun drastis di pagi hari.

Akibatnya, rambut dan alis anak laki-laki itu benar-benar beku setibanya di sekolah.

Berkata pada Pear Video, Fuman menderita radang dingin di tangannya karena harus membantu neneknya bertani.

Wang Fuman yang jago matematika itu juga berkata bahwa ia merindukan ayahnya yang belum pulang beberapa bulan terakhir.

Baca Juga : Tragis, Dua Sejoli Hasyim Prasetya dan Dewi Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Luka Tembak di Kamar Hotel

"China merupakan negara yang besar, namun masih memiliki sisi lemah di balik penampilannya yang makmur," tulis seseorang di dunia maya.

Nasibnya sekarang

Karena kondisi itu, Wang Fuman mendapat julukan “Ice Boy” alias “Bocah Es”.

Setahun berlalu, nasib baik memenuhi kehidupan Wang.

Kini dia tak harus lagi berjalan kaki berkilo-kilometer jauhnya di tengah salju untuk sampai ke sekolah.

BBC melaporkan pada Senin (7/1), Wang dan keluarganya sudah pindah dari gubuk lumpurnya ke sebuah rumah dua lantai.

Rumah itu hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki di jalan aspal menuju sekolahnya.

"Hidup jauh lebih baik," kata ayah bocah itu, Wang Gangkui—benar, Wang sudah bertemu ayahnya.

"Dibandingkan dengan dinding lumpur dan jalan berlumpur, kami jauh lebih terlindungi dari angin dan hujan," ucapnya.

Baca Juga : Vanessa Angel Mengaku Sudah Setahun Mengenal Muncikari yang Dicokok Bersamanya di Surabaya

Wang Gangkui kini bekerja di bidang konstruksi di wilayah Kunming, ibu kota Yunnan.

Dia mendapat upah cukup tinggi, sekitar 200 yuan atau Rp409 ribu per hari.

Dia bahkan telah mampu membeli seekor babi dengan berat lebih dari 100 kg untuk perayaan Tahun Baru China pada bulan depan.

The Star melaporkan, kisah Wang Fuman membuatnya dibanjiri berbagai hadiah, diwawancarai wartawan, dan bahkan diundang untuk mengunjungi sekolah impiannya, Public Security University of China, di Beijing.

Walau sempat terkenal, Wang tetaplah bocah yang tenang dan pekerja keras.

Dia selalu berada di tiga besar untuk pelajaran matematika dan lima besar secara kesulurahan.

Begitu kata Wakil Kepala sekolah tempat Wang belajar.

“Dia juga memiliki hubungan yang baik dengan murid lainnya,” tambahnya.

Nasib baik juga menaungi sekolah tempat Wang belajar, terutama dalam fasilitas.

Kini sekolah tersebut sudah dilengkapi dengan penghangat ruangan sehingga murid-murid tidak kedinginan.

Baca Juga : Update Kasus Vanessa Angel: Kuasa Hukum Bantah Kliennya Terlibat Kasus Prostitusi Online

Sekolah juga membangun asrama untuk menampung para murid yang rumahnya jauh.

“Semua perhatian membuat murid merasakan keajaiban dunia dan gagasan mereka telah berubah banyak," tutur Fung Heng.

"Benih-benih mimpi tentang suatu hari mereka akan dapat berjalan jauh dari gunung, dan berharap untuk masa depan," ucapnya.

Wang yang kini berusia 9 tahun masih memiliki mimpi yang tetap sama.

Seperti tahun lalu, dia berharap dapat menjadi polisi agar dapat menangkap orang-orang jahat.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Kompas.com, intisari-online.com