Bikin Australia Segan, Paskhas TNI AU Punya Skil Istimewa yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya

Jumat, 04 Januari 2019 | 17:59
A Winardi

Ilustrasi Pasukan khusus Paskhas milik TNI AU

Suar.ID -Jika TNI AD punya Kopassus dan TNI AL punya Kopaska, TNI AU punya Paskhas alias Pasukan Khas.

Pasukan elite ini juga kerap dikenal sebagai Korps Baret Jingga, mengingat warna baret yang pasukan ini gunakan.

Di dalam Korps Paskhas juga terdapat pasukan khusus yang dinamai Bravo 90.

Dalam kegiatan sehari-hari, banyak orang menyangka jika personel Paskhas adalah anggota Kopassus.

Tapi kok warna baretnya jingga bukan merah darah.

Baca Juga : Tak Mau Duriannya Diambil Petugas, Wanita Ini Nekat Belah Durian Pakai Gergaji di Stasiun Kereta

Nama Pasukan Khas pun banyak mengundang tanda tanya karena terasa “aneh”.

Kenapa tidak menggunakan nama “Khusus” saja?

Paskhas memang Pasukan Khas.

Kekhasannya atau ciri khasnya adalah terdapat pada kemampuan para personel pasukan itu untuk mengoperasikan bandara atau pangkalan udara.

Sebagai pasukan elite andalan TNI AU tugas utama Paskhas adalah menjaga pangkalan udara dan semua asetnya.

Dalam peperangan tugas utama mereka juga menguasai pangkalan udara lawan dan kemudian mengoperasikannya.

Itulah kekhasan pasukan Paskhas, yakni kemampuan mengoperasikan pangkalan udara untuk penerbangan pesawat.

Satu-satunya pasukan elite TNI yang bisa mengoperasikan bandara atau pangkalan udara memang hanya Paskhas.

Baca Juga : Gao Chengyong, Pemerkosa Terkejam di China yang Membunuh 11 Wanita: Korbannya Selalu Berbaju Merah

Mereka telah mendapat pelatihan mengoperasikan pangkalan udara secara memadai.

Suatu kali ketika pasukan Australia mendarat di Timor-Timur usai jajak pendapat (1999) dan Tim-Tim kemudian lepas dari RI, mereka sangat terkejut melihat sepak terjang pasukan Paskhas.

Pasalnya semua personel Paskhas yang bertugas di Bandara Internasional Comoro (sekarang Bandara Presidente NicolouLobato) secara teknis mahir mengoperasikan bandara.

Kabarnya, pasukan Australia yang semula tampil arogan berubah jadi segan terhadap para personel Paskhas.

Pasalnya di kepala para pasukan Australia hanya pasukan SAS (Special Air Service) Inggris yang punya kemampuan mengoperasikan bandara.

Pasukan Paskhas memang Khas.

Pasukan ini punya moto yang juga khas. Bunyinya: “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana.”

Moto itu diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya: bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.

Kata "falesu" adalah salah paham karena istilah asli dalam Bhagavad Gita adalah phalesu, di mana ejanan “ph” merupakan bunyi “p” ditambah bunyi “h”, bukan bunyi “f”.

Presiden RI pertama Ir. Sukarno, pada malam ”tirakatan” hari Bhakti AURI di Istana Negara tanggal 30 Juli 1964, memberikan ungkapan ini secara langsung untuk memotivasi personel AURI.

Baca Juga : Intip Potret DJ Steve Aoki Saat di Bali, dari Naik Ojek Online hingga Kibarkan Merah Putih

Sukarno menyitirnya dari kalimat termasyhur pada Sangkahya-yoga kitab Bhagawadgita, sloka 2.47, yang lengkapnya berbunyi :

"karmay evādhikāras te

mā phaleu kadācana

mā karma-phala-hetur bhūr

mā te sańgo 'stv akarmai."

sebagai pasukan khsusu TNI AU, Paskhas punya berbagai kemampuan tempur khas matra udara.

Milsanya Pengendali Tempur (Dalpur), Pengendali Pangkalan (Dallan), SAR Tempur, Jumping Master, Pertahanan Pangkalan yang meliputi pertahanan horizontal (Hanhor) dan pertahanan vertikal (Hanver), Penangkis Serangan Udara, jungle warfare, Air Assault (Mobud), Raid operation hingga kemampuan anti teror aspek udara atau yang dikenal sebagai ATBARA (Anti Pembajakan Udara).

Selain itu Paskhas TNI-AU juga mahir bertempur di hutan, perkotaan, laut maupun pantai.

Paskhas TNI-AU juga memiliki kemampuan spesialisasi kematraudaraan untuk melaksanakan doktrin OP3UD.

Di antaranya Pengaturan Lalu-Lintas Udara (PLLU), Meteo, Komunikasi-Elektronika (Komlek), Perminyakan (Permi), dan lain sebagainya.

Baca Juga : Intip Potret DJ Steve Aoki Saat di Bali, dari Naik Ojek Online hingga Kibarkan Merah Putih

Mereka juga mahir menginformasikan tentang fasilitas penerbangan sebelum pesawat datang, jarak pandang (visibility), kecepatan dan arah angin, suhu dan kelembaban udara, serta ketinggian dan jenis awan.

Hal ini sangat berkaitan dalam menentukan penembakan sasaran maupun penerjunan pasukan, dan membantu mengendalikan pesawat tempur untuk penembakan/pengeboman sasaran (Ground Forward Air Control/GFAC)

Tidak main-main, para personel Paskhas juga memiliki kemampuan khusus sebagai Air Traffic Controller (ATC) di sebuah bandara.

Memang tidak ada satupun pasukan komando seperti Paskhas di dunia saat ini.

Lantara Paskhas merupakan pasukan komando, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit digunakan apabila melaksanakan tugas rahasia/senyap/khusus akan melibatkan Satuan Bravo Paskhas dan Den Dalpur Paskhas.

Operasi tempur yang memerlukan serangan besar-besaran maka melibatkan pasukan Pasukan Parako PPRC Paskhas dan Arhanud PSU Paskhas serta Batalyon Bantuan Tempur Paskhas.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya