Suar.ID - Indonesia adalah negara yang rawan terkena bencana gempa bumi sebab kondisi geografis yang memiliki banyak gunung berapi dan sesar yang aktif.
Salah satu dari sesar yang paling aktif di Indonesia adalah Sesar Lembang.
Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) menyebut sesar lembang masih aktif.
Apa yang dimaksud sesar aktif?
Baca Juga : HOAKS 7 Kontainer Surat Suara Sudah Tercoblos, Ketua KPU Sebut Harus Dilaporkan Karena Sudah Berlebihan
Mudrik menjelaskan, suatu sesar disebut aktif bila ahli dapat membuktikan bahwa sesar tersebut pernah terjadi gempa bumi dalam kurun waktu saat ini sampai 11.000 tahun yang lalu.
Dalam artikel sebelumnya ada catatan bahwa sesar Lembang pernah mengguncang kawasan sekitarnya pada abad ke-15, 60 SM, dan 19.600 tahun yang lalu.
"Dari kriteria tersebut, kita sudah dapat membuktikan bahwa ada dua gempa yang terja, yakni di abad ke-15 dan 60 SM," katanya kepada Kompas.com, Kamis (3/1/2019). Kedua masa itu masuk dalam periode 11 ribu tahun, sehingga disebut sesar aktif.
Selain berhasil membuktikan sesar aktif lewat periode, Mudrik juga menyertakan bukti morfologi lain yang dapat menguatkan bahwa sesar Lembang aktif.
Baca Juga : Usai Liburan Bersama, Maia Estianty Bagikan Foto Keluarganya dalam Jet Pribadinya yang Mewah
"Kita memberikan definisi yang jelas. Kalau sesar aktif dia harus ada bentuk jelas di lapangan," ujarnya.
Gambaran atau bentuk yang jelas di lapangan ditunjukkan lewat pergeseran sungai, pemotongan sungai, bukit yang terangkat karena gempa tektonik.
"Jadi kita cari pergeseran terbesarnya dan pergeseran batu yang umurnya kita sudah tahu. Dan yang paling penting kita mencari pergeseran terkecil, itu berarti pergeseran paling baru," sambungnya.
Dari hal itu, Mudrik menemukan pergeseran sungai terbesar 640 meter, medium 120 meter, dan yang terkecil tujuh meter.
Baca Juga : Ditawar Rp130 Juta, Pria Ini Enggan Jual Belut Raksasa yang Ditemukannya Karena Alasan Ini
Dari statistik tersebut tim bisa mengetahui ukuran batuan yang bergeser.
Dari jarak pergeseran batuan dan umur batuan, tim menemukan slip rate sesar Lembang sebesar 1,95 sampai 3,45 milimeter per tahun.
Sesar Lembang panjangnya 29 kilometer. Hal ini diukur dengan rinci oleh Mudrik dan tim dari ujung sebelah barat sampai ujung sebelah timur.
Batas ujung sebelah barat dimulai dari daerah Padalarang, Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang, Gunung Batu, Maribaya, Batu Lonceng, kemudian tanda sesar aktif menghilang di sekitar Palintang.
Data terbaru menunjukkan periode ulang sesar Lembang adalah 170 sampai 670 tahun.
Pergerakan sesar ini bisa mencapai kekuatan magnitudo 7 tapi hingga saat ini, Sesar Lembang masih relatif aman karena belum melakukan pergerakan ekstrem yang menimbulkan guncangan hebat. (Gloria Setyvani Putri/Kompas/com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti LIPI Buktikan Sesar Lembang Aktif"
Baca Juga : Kamu Telah Menemukan Cinta Sejatimu Bila Sudah Merasakan 3 Hal Ini