Tinjau Korban Longsor, Ridwan Kamil Sebut Sebagian Besar Wilayah Sukabumi Masuk Zona Rawan Bencana

Rabu, 02 Januari 2019 | 18:57
Budiyanto/Kompas.com

Ridwan Emil sebut sebagian besar wilayah Sukabumi rawan bencana

Suar.ID - Indonesia memang seolah tak bisa lepas dari ancaman berbagai bencana alam yang ada seperti gempa bumi, gunung meletus dan tanah longsor.

Itu karena kondisi geografis Indonesia yang memang terletak di kawasan ring of fire atau cincin api Pasifik yang seolah menjadi urat nadi jejeran gunung berapi di Indonesia.

Selain itu, beberapa daerah yang terletak di dataran tinggi pun harus lebih waspada terhadap longsor saat curah hujan sedang tinggi.

Untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan, beragam penelitian telah dilakukan untuk memetakan lokasi-lokasi yang rawan bencana di negara ini.

Baca Juga : Sahabat Raffi Ahmad dan Nagita Bongkar Kebaikan Pasangan Ini: 'Dia yang Bantu Saat Semua Nyumpahin Bisnisku Mati'

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, seluruh wilayah Jawa Barat semuanya termasuk zona merah atau rawan bencana.

Bahkan, dua pertiga luas Kabupaten Sukabumi termasuk di zona merah.

"Kalau melihat peta Jawa Barat, itu semuanya merah. Luas Sukabumi dua pertiganya di zona merah," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada wartawan di Sukabumi, Rabu (2/1/2018).

Emil di Sukabumi meninjau lokasi bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok.

Baca Juga : Wanita Asal Indonesia Tewas Dibunuh di Kamar Hotel Singapura, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Emil didampingi Komandan Korem 061/Suryalkancana Kol (Inf) Mohamad Hasan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, dan pejabat lainnya.

"Pada tahun 2018 di Jawa Barat tercatat sebanyak 1.560 bencana, sebanyak 550 di antaranya bencana longsor," ujar dia.

Menurut Emil, untuk memahami bahwa seluruh masyarakat itu bertempat tinggal dengan kondisi bencana perlu edukasi.

Namun, ia mengatakan, proses mengedukasi masyarakat tidak sederhana.

Baca Juga : Setelah Ditinggal Mati Dylan Sahara, Ifan Seventeen Tak Ingin Mencintai Perempuan Lain Lagi

"Kadang-kadang, istilahnya dikasih obat pahit tidak mau, padahal obat ini untuk menyembukan, tapi pahit," ujar dia.

"Proses itu (edukasi) akan terus kami lakukan, mengingatkan masyarakat dengan ilmu kita bisa hidup lebih baik. Tanpa ilmu, kita akan menjadi korban karena ketidaktahuan kita sendiri," sambung dia.

Pantauan Kompas.com, Emil meninjau lokasi bencana tanah longsor di Kampung Garehong sekitar 1 jam.

Bahkan, dia sempat mendekati lokasi rumah-rumah yang tertimbun dan menyaksikan proses pencarian dan evakuasi korban.

Saat itu, cuaca dalam kondisi cerah. Namun, untuk mencapai lokasi dari Posko Tanggap Darurat

Bencana di SD Negeri Cimapag ke lokasi berjarak sekitar 700 meter harus melintasi jalanan berlumpur yang licin.

Bahkan, sekitar 200 meter ke lokasi rumah tertimbun, bila tidak hati-hati bisa terjerembab tanah lumpur dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

Tidak sedikit di antara relawan dalam proses pencarian terjerembab tanah lumpur.

Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) petang.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di Kampung Cigarehong, Kadusunan Cimapag, Desa Sirnaresmi.

Akibat longsor yang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi, puluhan rumah tertimbun longsoran. (Budiyanto/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ridwan Kamil: Dua Pertiga Wilayah Sukabumi Masuk Zona Merah Bencana"

Baca Juga : Ramalan Roy Kiyoshi tahun 2019: Ada Tanah Retak dan Gunung yang Mengeluarkan Asap di Suatu Daerah di Indonesia

Tag

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber Kompas.com