Suar.ID -Dua hari hilang setelah tsunami Banten pada Sabtu (22/12), istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara, akhirnya ditemukan di sebuah gorong-gorong.
Gorong-gorong itu sejatinya adalah ruang penyedot air yang berada di sisi kolam renang, tak jauh dari tempat Ifan dan bandnya manggung.
Dylan ditemukan di tempat yang sama di mana drummer Seventeen, Andi, ditemukan.
Ifan, sang suami, menceritakan kondisi istrinya ketika ditemukan.
Dylan yang sedang menemani suaminya menjadi salah satu satu korban meninggal dunia tsunami Banten.
Baca Juga : Proyek Pipa Raksasa Seharga Rp291 Miliar Diluncurkan untuk Bersihkan Sampah di Samudra Pasifik
Dylan menemani sang suami manggung dalam acara Gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten.
Nahas, tsunami Banten yang menggulung cepat tempat gathering tersebut membuat nyawa Dylan Sahara tak tertolong.
“Itu kebetulan (acara) ada di pinggir pantai. Posisinya ada panggung di ruang terbuka, di pinggir pantai dan ada kolam renang,” ujar Ifan saat diwawancara TV One pada Selasa (25/12).
“Di dekat kolam renang ada ruangan yang agak ke bawah untuk menyedot air kolam.”
Ruang penyedot air tersebut sebenarnya berada dalam kondisi tertutup dan terkunci sebelum tsunami Banten terjadi.
Saat ombak tsunami Banteng mengganas, pintu ruang penyedot air jebol dan menyeret beberapa orang ke dalamnya termasuk Andi (drummer) Seventeen dan Dylan Sahara.
"Tapi ruangan itu memang berpintu,” tuturnya.
“Nah pintunya mungkin jebol (waktu tsunami) air masuk. Mungkin Dylan keseret ke dalam ruangan itu. Termasuk Andi drummer Seventeen juga keseret ke ruangan itu. Kalau enggak salah ada tiga orang yang keseret disitu.”
Proses evakuasi memakan waktu lama meski lokasi penemuan jasad sang istri terbilang dekat.
Menurut pengamatan Ifan, banyak timbunan material yang menyulitkan pencarian.
"Sebenarnya dekat, ya cuman karena memang waktu itu di ruangan itu ketutup sama kayu, batu semua, dan segala macam.
Jadi ya, proses penemuan jenazahnya sendiri bisa dibilang paling belakangan (karena tertumpuk material-material)," jelas sang vokalis dengan raut wajah penuh kesedihan.
Baca Juga : Ini 7 Alasan Mengapa Sistem Pendidikan Finlandia Jadi yang Terbaik di Dunia: Masuk Sekolah Lebih Siang
Cerita kembaran Ifan
Riedhan Fajarsyah, kembaran Ifan Seventeen, mengaku tengah bersama Dylan ketika ombak menerjang.
Saat itu, mereka tengah berada di dekat panggung utama tempat Seventeen manggung.
Mereka sedang menikmati malam bersama.
Saat tsunami datang, Riedhan berhasil menyelamatkan diri.
Sementara Dylan yang semula duduk di sampingnya, ditemukan meninggal dua hari kemudian.
Riedhan menuturkan, dia selamat karena terpentok tembok yang menahannya dari derasnya gelombang tsunami saat menghantam dirinya.
Tapi Dylan, entah terlempar ke mana saat kejadian.
“Nah itu mungkin yang menyelamatkan saya karena posisinya ruangan genset di mana jenazah almarhumah Dylan sama almarhum Andi ditemukan tuh pas di belakang saya,” ujar Riedhan.
“Kalau saya tersert lebih lama terus enggak terpentok tembok mungkin saya akan bernasib sama.”
Pernyataan itu Idhan, sapaan akrab Riedhan, sampaikan setelah acara tahlilan di kediaman mendiang Herman Seventeen di Komplek DPR-RI di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/12) kemarin.
Baca Juga : Emak-emak Bikin Heboh, Beli Motor Pakai Uang Sekarung Pecahan Rp2000
Dylan Sahara dan Andi Seventeen terbawa arus hingga masuk ke dalam ruangan tersebut hingga terperangkap dan tak bisa lagi menyelamatkan diri.
Apalagi ruangan tersebut juga tertimpa reruntuhan dari bangunan lain yang juga hancur akibat deburan gelombang itu.
“Ternyata ada ruangan ke dalam sebenarnya ruangan genset, di situ Dylan, Andi dan ada cowo lain itu ternyata kena arus dan masuk ke ruangan itu, terus ketutup bangunan. Itu diketemuin hari Senin jam setengah 10 pagi," tukasnya.