Meski Selamat dari Terjangan Tsunami Banten, Ifan Seventeen Akui Sempat Merasakan Sakaratul Maut

Selasa, 25 Desember 2018 | 17:41
Instagram @ifanseventeen

Ifan Seventeen beberkan pengalamannya selamat dari tsunami Banten

Suar.ID - Vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah atau yang akrab disapa Ifan Seventeen ini berhasil selamat dari terjangan tsunami di Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Walau selamat, Ifan harus merelakan kepergian rekan-rekan band Seventeen yang lain dan istri tercintanya.

Seventeen dan kru menjadi salah satu korban dalam tsunami Banten saat sedang menyanyi di Tanjung Lesung Beach Resort pada hari Sabtu kala musibah itu terjadi.

Dylan Sahara (istri Ifan), Andi, Bani (bassist Seventeen), Herman (gitaris), dan Road Manager Seventeen Oki Wijaya meninggal dunia diterjang ombak tinggi yang meluluh lantakkan panggung tempat mereka tampil.

Baca Juga : Tetap Tegar, Ifan Seventeen Bantu Proses Pemakaman Dylan Sahara sampai Ikut Turun ke Liang Lahat

Ditemui setelah proses pemakaman istrinya di Ponorogo, Jawa Timur, Ifan pun mengisahkan perjuangannya bertahan hidup setelah sempat hanyut terbawa air.

Sabtu (22/12/2018) itu, band Seventeen sedang mengisi acara untuk gathering PLN di kawasan Tanjung Lesung, Banten.

Acara berjalan normal saat Seventeen mulai menyanyikan lagu pertama mereka. Selang 20 menit, ombak besar menghantam panggung dan semua personel hilang terbawa air.

Lampu dan penerangan mati hingga semua korban tak mampu melihat dengan jelas.

Baca Juga : Akan Dinikahi tapi Disuruh Mandi Kembang Dulu di SPBU, Wanita Ini Malah Ditinggal Kabur Calon Suami

"Saya sempat terkatung-katung di tengah laut, selama lebih dari dua jam. Bahkan saya pun sempat merasakan sakaratul maut," kata Ifan pada wartawan usai memakamkan istrinya di tempat pemakaman umum Taman Arum, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo, Selasa (25/12/2018) siang.

Ifan juga bercerita akalu ombak tsunami itu sangat dahsyat, tinggi dan juga kuat hingga bisa menyapu panggung serta anggota bandnya yang sedang tampil.

"Tingginya (ombak) sekitar lima meter, jadi saya enggak bisa menggambarkan. Tapi yang pasti, conblok (paving) di lapangan terkelupas, tembok tebal setengah meter bisa jebol,"

"Cukup untuk membuat tubuh manusia terpontang-panting. Ini mukjizat dari Allah saya masih bisa hidup saat ini," lanjutnya.

Baca Juga : Kisah Cinta Ifan Seventeen dan Dylan Sahara: Dulu Menikah di Tepi Pantai, Kini Dipisahkan oleh Lautan Juga

Ifan terbawa arus hingga ke tengah laut dan mengaku banyak ada tubuh manusia yang ia lihat berada di bibir pantai saat ombak membawanya ke tepian.

"Saya lihat orang semua panik. Saya terapung-apung di laut sampai akhirnya saya bisa menggapai sebuah box," kata Ifan dikutip dari Kompas.com.

Ia terus berpegang pada box itu hingga mencapai ke daratan.

Selama dua jam Ifan bertahan hidup mengapung di lautan dan saat ia sampai di pantai, banyak jenazah manusia yang ada di sana.

Baca Juga : Status Istri Ifan Seventeen pada 22 Desember 2017: Paling Tidak, Setahun Sekali Pergilah ke Tempat yang Belum Kau Kunjungi

Selain mengisahkan bagaimana situasi saat tsunami berlangsung, Ifan pun mengucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat yang mendoakan istrinya serta korban tsunami yang lain.

Ia juga mewakili istrinya untuk meminta maaf bila istrinya pernah berbuat kesalahan baik disengaja maupun tidak.

Surya Online

Ifan Seventeen ikut membantu proses pemakaman Dylan Sahara

"Terima kasih banyak, mohon maaf kalau ada kesalahan, ada tutur kata atau perbuatan yang kurang berkenan, saya minta dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya," ujar Ifan.

Ifan juga meminta doa agar semua rekannya dari Seventeen Band yang meninggal dalam musibah ini dan istrinya, Dylan Sahara bisa diterima di sisi Tuhan dan dapat tempat yang paling mulia.

Baca Juga : Kisah 29 Orang yang Selamat dari Tsunami Banten, Ada yang di Tengah Laut Ada yang di Tengah Pulau

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber : Kompas.com, Tribun Jatim

Baca Lainnya