Ketika Anak-anak Menikmati Hari Natal Bersama Adolf Hitler dengan Rasa Nazi

Jumat, 21 Desember 2018 | 20:56
Tangkap layar video News Dog Media via Daily Mail

Adolf Hitler merayakan Natal bersama anak-anak Jerman.

Suar.ID -Sebuah video hitam putih tampaknya menunjukkan perayaan Hari Natal yang biasa saja pada 1940-an.

Meski begitu, tetap saja ada yang menarik perhatian.

Pertama karena ini adalah perayaan Natal ala Nazi dengan Fuhrer Ketiga.

Keduanya, ketika anaktampak bahagia menyanyikan lagu-lagu Natal di bawah pohon Natal dengan swastika—dan menerima hadiah dari orang nomor satu Nazi.

Adolf Hilter!

Video ini adalah rekaman yang menunjukkan bagaimana Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya merayakan Natal—di saat bersaam, jutaan Yahudi meringkuk di kamp konsentrasi dan pemusnahan.

Baca Juga : Pria Ini Cegat Mantan Gurunya di Jalan dan Menamparnya, Balas Dendam Atas Hukuman 20 Tahun Lalu

Rekaman ini muncul kembali—difilmkan pada Desember 1940—mengungkap sisi meriah propaganda Nazi yang ditujukan kepada segenap publik Jerman.

Dalam video itu, Hitler terlihat menikmati makan siang Natal di sekeliling meja yang dipenuhi anak-anak kecil.

Sementara menterinya, Herman Goring dan Josef Goebbels, tertawa dan bermain bersama anak-anak itu.

Potongan video lain menunjukkan anak-anak Jerman tersenyum menikmati musim liburan.

Dan kelompok Pemuda Hitler bergerlantungan di bawah pohon Natal yang terang dan penuh hiasan.

Khususnya di masa perang, Hitler mendorong perayaan Natal digunakan sebagai cara untuk mengalihkan perhatian publik Jerman dari realitas Holocaust.

Tapi bagaimanapun, asal-usul Yesus yang seorang Yahudi dan kelahirannya sebagai Mesias Yahudi tetap saja meresahkan beberapa kelompok Nazi yang sangat rasis.

Jadi, mereka berusaha sekuat tenaga membawa perayaan Natal sejalan dengan ideologi Nazi.

Baca Juga : Mantan Bintang Porno Jepang Sora Aoi Umumkan Kehamilannya, Netizen Jepang pun Terbelah Jadi 2 Kutub

Antara 1933 dan 1945, para pejabat Hitler mencoba menghapus aspek Yahudi dan Kristen dari liburan.

Para ideolog Nazi mengklaim, Natal didasarkan pada tradisi kuno Jerman.

Mereka berpendapat bahwa malam Natal awalnya tidak ada hubungannya dengan kelahiran Yesus.

Tapi sebaliknya, merayakan titik balik matahari musim dingin dan kelahirannya kembali.

Dalam poster-poster liburan Nazi, Sinterklas bahkan direpresantisikan sebagai Dewa Jerman “Odin”alih-alih simbolisasi Santo Nikolas yang Kristern.

Sebagai tambahan, Partai Nazi juga mengklaim, swastika adalah simbol kuno matahari dan mendorong masyarakat Jerman menempatkan simbol itu di atas pohon Natal sebagai gantinya.

Baca Juga : Lebih Dari 1.000 Warga Filipina Punya KTP Palsu Indonesia Kerja Sebagai Penangkap Ikan, Kok Bisa?

Lampu-lampu pohon berbentu swastika juga banyak dijual.

Selama puncak Reich Ketiga, bahkan ada upaya untuk menghapus asosiasi kedatangan Yesus di Hari Natal—dan menggantikannya dengan kedatangan Hitler, yang disebut sebagai “Penyelamat Fuhrer”.

Tradisi ini gagal terwujud dan sebagai gantinya Partai Nazi memutuskan menggambarkan Maria dan Yesus sebagai ibu dan anak yang berambut pirang.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya