Kisah Abdul Holik, Bocah 8 Tahun yang Harus Merangkak untuk Pergi ke Sekolah karena Cacat sejak Kecil

Jumat, 21 Desember 2018 | 17:48
kolase facebook.com/warsito

Mukhlis Abdul Holik, bocah difabel yang inspiratif

Suar.ID - Tak seperti teman-temannya,Mukhlis Abdul Holik berangkat ke sekolah dengan cara yang tidak biasa.

Bocah kelas tiga SD itu harus merangkak menggunakan kedua tangannya untuk pergi dan pulang dari sekolah.

Saban hari, Holik, yang kelahiran Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merangkap sejauh 6 km pulang-pergi dari rumah ke sekolahnya.

Itu dia lakukan karena sejak kecil kaki bocah delapan tahun itu sudah cacat.

Baca Juga : Manakah dari 3 Gambar Ini yang Bukan Sebuah Keluarga? Jawabannya Mengungkapkan Tentang Keluargamu

Nama Holik kian menjadi perbincangan, bahkan ditulis media luar negeri, ketika Presiden RI Joko Widodo menemuinya pada Senin (3/12/2018) lalu.

AFP menulis, cerita Holik menjadi perbincangan yang cukup hangat ketika ada media yang menulis kisahnya, yang harus merangkak sejauh 6 km pulang-pergi ke sekolah.

“Jalannya curam, tapi Holik tetap merangkak setiap hari,” ujar ibunya, Pipin.

Jika ada uang, aku Pipin, Holik sesekali naik ojek. Tapi sebaliknya, jika kondisi sedang sulit, dia mesti merangkak sepanjang hari.

“Dia tidak pernah mengeluh, hujan atau cerah, dia selalu pergi ke sekolah,” tambah Pipin.

Holik merupakan putra terakhir dari pasangan Dandan Hamdani (52) dan Pipin (48).

Setiap hari, Holik harus merangkak melintasi jalan setapak menurun dari rumahnya di kaki perbukitan Gunung Walat menuju sekolahnya.

Saat musim hujan tiba Adul harus melintasi jalanan becek serta licin dan cukup berbahaya.

Bahkan dia harus menyeberangi selokan dengan memanfaatkan jembatan dari anyaman bambu.

Baca Juga : Misteri Hubungan Bung Karno Dengan Ida Ayu, Ibu Terkasihnya

“Perjalanan seperti ini sudah biasa setiap hari,” tutur Pipin, melansir laman Kompas.com.

Kisah Adul ini pun menarik perhatian publik dan sempat diundang ke beberapa stasiun televisi untuk menceritakan kisah inspiratifnya.

Selama ini ternyata Adul sangat ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo, seperti yang diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam acara “Sapa Indonesia Pagi”.

"Pengin ketemu bapak presiden," tutur Holik sambil malu-malu.

Adul mengatakan bahwa dirinya ingin Jokowi membebaskan biaya sekolahnya hingga kuliah nanti.

Ternyata keinginan Adul ini tak membutuhkan waktu lama untuk dikabulkan.

Seperti disebut di awal, Holik bertemu Jokowi pada 3 Desember lalu—bertepatan dengan Hari Penyandang Disabilitas.

Saat itu keduanya bertemu di Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat.

Ketika Jokowi bertanya tentang apa yang dia inginkan darinya, Holik hanya ingin bisa kuliah.

Baca Juga : 6 Fakta Penemuan Jasad 2 Anggota TNI Bersama Sebuah Sepeda Motor di Saluran Air

“Saya pikir dia ingin saya memberinya hadiah, tapi dia tak ingin apa-apa. Dia hanya bilang, ingin kuliah,” ujar Jokowi.

“Saya ingin menjadi petugas pemadam kebakaran, dokter, dan astronout,” kata Holik, terkait cita-citanya.

Jokowi pun mengapresiasi keinginan mulia itu.

Ketika ditanya kenapa ingin menjadi pemadam kebarakan, Holik langsung menjawab agar bisa menolong orang.

“Adul, bocah kecil dari Sukabumi telah mengajarkan kepada kita bahwa tekad untuk maju, keinginan untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, tak berkurang sedikit pun oleh keterbatasan,” tulis Jokowi.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad