Sangar, Perajin dari Bandung Ini Menciptakan Sepatu dari Kulit Ceker Ayam

Senin, 17 Desember 2018 | 17:49
KOMPAS.com/ DENDI RAMDHANI

Sepatu dari kulit ceker ayam.

Suar.ID -Pria Bandung bernama Nurman Farieka Ramdhany menciptakan sepatu dari kulit ceker ayam yang dibuang.

Seperti dilaporkan Kompas.com pada Rabu (12/12) kemarin, ide itu muncul dari keresahan Nurman melihat banyaknya penggunaan kulit satwa liar untuk berbagai produk.

“Itu bisa mengancam populasi hewan dan lingkungan,” ujarnya, dilansir dari Asia One.

Mula-mula Nurman melakukan penelitian bersama ayahnya.

Baca Juga : Tak Mampu Bayar Pajaknya, Dedi Pilih Jual Mini Cooper yang Seharga Rp12.000

Dari situ mereka menemukan, bahwa kulit kaki ayam, yang dikenal karena teksturnya yang unik, dapat digunakan sebagai bahan baku sepatu.

Sebelum memtuskan menggunakan kulit ceker ayam, Nurman juga mencoba bahan kulit binatang lainnya.

Misalnya, kulit nila, kulit ikan pari, kulit katak, dan kulit bebek.

Mengapa akhirnya dia memutuskan menggunakan kulit kaki ayam?

“Kami mempertimbangkan faktor kelestarian hewan tersebut,” katanya.

Tapi itu bukan satu-satunya alasan.

Menurut Nurman, kulit ceker ayam mirip kulit ular dan buaya tapi lebih mudah didapat.

Paling tidak kita bisa membayangkan, dalam sehari berapa ekor ayam yang dipotong di tempat pemotongan hewan dan di pasar-pasar?

Baca Juga : Pria Ini Hadang Truk di Jalan Berniat Membegal, Apes Ternyata Truknya Penuh Tentara Bersenjata!

KOMPAS.com/ DENDI RAMDHANI
KOMPAS.com/ DENDI RAMDHANI

Sepatu dari kulit ceker ayam.

Nurman dan ayahnya biasanya mendapatkan kulit ceker ayam dari restoran cepat saji dengan menu utama ayam.

“Biasanya restoran itu tidak menggunakan ceker ayam, jadi kami bekerja sama dengan pengepul untuk mendapatkan kaki-kaki itu,” tambahnya.

Untuk 20 kg kaki ayam dapat digunakan untuk membuat 20 hingga 30 pasang sepatu.

Dibutuhkan waktu sekitar 10 untuk memroses kulit ceker ayam menjadi bahan yang dapat digunakan untuk membuat sepatu.

Megacu pada kompleksitas pembuatannya, Nurman menyasar target pasar menengah ke atas.

“Target kami kelas menengah ke atas,” ujarnya.

Baca Juga : Produk Organik Ternyata Jauh Lebih Merugikan Bagi Bumi, Lho Kok Bisa?

Nurman mengaku, biaya produksi untuk membuat sepatu dari kulit ceker ayam relatif tinggi.

Untuk biaya produksi, satu pasang sepatu wanita, ditaksir mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Untuk sepatu pria, lebih mahal lagi. “Rp1 juta hingga Rp2 juta,” tegasnya.

Karena tingginya biaya produksi itulah, dia mula-mula membuat sepatu berbahan kanvas terlebih dahulu.

Dilansir dari Kompas.com, keuntungan dari penjualan sepatu kanvas itulah yang dipakainya sebagai modal membuat sepatu dari ceker ayam.

"Kenapa dari kanvas, karena kita kumpulin modal untuk ceker ayam. Ceker ayam ini untuk modal awalnya itu sangat besar," ujar dia.

Tiap minggu, Nurman mengaku bisa memproduksi empat pasang sepatu.

Baca Juga : Produk Organik Ternyata Jauh Lebih Merugikan Bagi Bumi, Lho Kok Bisa?

Saat ini, karya sepatu Nurman dipajang digalerinya di kawasan Regol, Jalan Mochamad Toha, Kota Bandung.

Konsumen juga bisa melihat sepatu unik karya Nurman lewat akun Instagram @hirka.id atau @hirkastore.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad