Suar.ID -Ternyata ada beberapa manfaat dilahirkan di bulan Desember.
Berbagai penelitian ilmiah—juga beberapa penelitian yang tak terlalu ilmiah—memberi beberapa catatan menggembirakan bagi mereka yang lahir di bulan paling buncit ini.
Yang paling baik, seperti dilaporkan Nypost.com pada Minggu (16/12), bayi yang lahir di bulan Desember cenderung lebih panjang umur.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Aging Research, mereka yang lahir di bulan ini lebih mungkin berusia di atas 100 tahun.
Lebih tepatnya, menurut penelitian itu, 105 tahun.
Baca Juga : Ibu Muda Ini Gagal Bunuh Diri Loncat dari Gedung, Kalimat Sederhana 'Pahlawannya' Membuatnya Sadar
Artinya, kita akan menghadapi lebih banyak ulang tahun.
Mereka yang lahir di bulan Desember juga disebut sebagai sosok yang lebih menyenangkan.
Sebuah survei terhadap para mahasiswa di Amerika mengungkapkan, orang-orang yang lahir pada Desember lebih sedikit mengeluh dibanding yang lahir di bulan lain.
Mereka juga tak rentan diserang perubahan suasana hati.
Tak hanya itu, bayi yang lahir di Desember juga disebut lebih sehat.
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.749.400 orang di Amerika Serikat menunjukkan, bayi-bayi Desember memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Menurut peneliti utama, temuan ini menurun ke “variasi musiman”.
Masih belum cukup, mereka yang lahir di bulan Desember juga disebut “ditakdirkan menjadi dokter gigi.”
Penelitian dari kantor Pusat Statistik Nasional di Amerika Serikat menemukan, ada keterkaitan antara bulan kelahiran seseorang dengan profesinya.
Baca Juga : Uang Rp7,1 Miliar Tak Sengaja Tersebar di Jalan Raya, Bikin Macet hingga Kecelakaan Lalu Lintas
Sementara menurut International Journal of Sport Medicine, bayi-bayi yang lahir pada Desember terlahir sebagai atlet alami.
Menurut analisis mereka, hal ini dikarena bayi-bayi Desember disebut terpapar lebih banyak vitamin D.
Bagi Anda yang lahir di bulan Desember, apakah hasil penelitian di atas cocok dengan kondisi Anda sekarang?
Hubungan bulan kelahiran dan profesi
Bulan kelahiran, seperti pernah dilaporkan Intisari.grid.id, ternyata meninggalkan jejak dalam karier kita di masa depan.
Data yang diungkapkan oleh Kantor Nasional Statistik, Inggris, tahun 2011 menyingkapkan jejak-jejak itu.
Penemuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Universitas Oxford, Inggris, yang kemudian menganalisis data itu dari sensus terakhir.
Russel Foster, ahli saraf dari universitas yang bergengsi itu menyatakan bahwa pengaruh itu memang “sangat jelas” – meskipun masih kecil.
Baca Juga : Cerita Martinus Selamat dari Pembantaian Pekerja di Papua, Kakinya Tertembak Tapi Masih Bisa Lari 2 Jam
Ia menambahkan, “Saya tentu tidak mengatakan itu sebagai ahli nujum – tdak masuk akal. Tapi kami tidak bisa menolak interferensi musiman itu.”
Di bawah ini adalah jenis-jenis karier yang sesuai dengan bulan kelahiran.
Bukan penelitian yang pertama
Penelitian soal bulan kelahiran dikaitkan dengan pekerjaan dan kesehatan di masa depan itu bukanlah penelitian yang pertama.
Para peneliti di Columbia University telah menemukan hal serupa pada penelitian yang mereka lakukan pada 2015.
Mereka menemukan, orang yang lahir di bulan Mei memiliki risiko terendah terserang penyakit, sedangkan mereka yang lahir pada bulan Oktober berisiko tertinggi.
Penelitian itu didasarkan pada 1,7 juta orang yang digunakan untuk mengungkapkan faktor risiko penyakit baru.
Baca Juga : Tak Terlihat Lagi Main Bola, Intip Keharmonisan Gaston Castano Bareng Keluarga Kecilnya di Bali!
Empat tahun sebelum penelitian itu, para ahli sudah menjelaskan ada kaitan antara bulan kelahiran dengan beberapa hal mulai dari kecerdasan dan harapan hidup.
Para peneliti di Oxford University, Inggris, menemukan, bayi yang lahir di musim semi memiliki risiko terserang penyakit lebih besar, termasuk asma, autism, dan bahkan Alzheimer di ujung hidup mereka.
Namun mereka lebih cerdas dibandingkan dengan teman sekelas yang lahir di musim lain.
Akan tetapi, yang lebih penting dari itu semua, apa yang diungkapkan para peneliti itu hanyalah perkiraan yang didasarkan pada kejadian-kejadian yang sudah ada.
Nasib seseorang tidak mutlak ditentukan oleh hasil-hasil penelitian itu.