Suar.ID - Kabar gagalnya pernikahan Dita Soedarjo dan Denny Sumargo cukup mengejutkan banyak orang.
Pasangan ini sudah melangsungkan pesta tunangan pada 4 Agustus 2018 silam dan sudah sama-sama mempersiapkan pesta pernikahan.
Bahkan beredar kabar kalau pernikahan itu rencananya akan digelar pada awal tahun 2019.
Namun, keduanya harus menyerah dan mengakhiri perjalanan cinta mereka. Perpisahan itu pun terjadi tanpa ada tanda-tanda keretakan hubungan.
Baca Juga : Sempat Bohongi Publik Mengaku Belum Menikah, Andy Lau Ungkap Alasan Sesungguhnya Melakukan Itu
Sempat dikabakan kalau ada isu perselingkuhan, namun baik Dita maupun Denny membantah hal itu.
Keduanya juga sudah menggelar konferensi pers di restoran daerah Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (15/12/2018).
Berulang kali, Dita dan Denny menyebutkan kalau ada perbedaan visi dan misi, ada kendala yang tak bisa mereka selesaikan bersama hingga mereka memutuskan untuk berpisah.
Baca Juga : Walau Nikah dengan Bule, Artis Lia Waode Mengaku Tak Pernah Dapat Jatah Uang Bulanan, Ini Alasannya
Dita juga mengatakan kalau ia tak ingin berubah hanya demi seorang pria dan menolak disebut tidak dewasa.
Putri bungsu dari Dian Muljadi itu pernah bercerita tentang masa lalunya saat acara Beauty Class pada 8 Oktober 2017 silam.
Kala itu, Dita mengaku kalau dulu dia adalah seorang anak yang manja.
Dita yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara seringkali dimanja oleh orangtua, apalagi jarak usianya dengan kakak-kakaknya juga cukup jauh yaitu 8 tahun dan 6 tahun.
Baca Juga : Deretan Kerajaan Bisnis Keluarga Dita Soedarjo, Ternyata Cucu dari Wanita Terkaya Nomor 2 di Indonesia
"Waktu kecil saya dimanja mama, mungkin karena bungsu. Jadi kalau ada apa-apa juga selalu dibela. Akibatnya saya jadi ingin menang sendiri," kata Dita pada awak media.
Menurut Dita, hal tersebut juga ikut membentuk karakternya yang sulit menghadapi tekanan.
Dita juga mengakui kalau dulu saat ia remaja, Dita pernah masuk dalam pergaulan yang salah seperti pergi ke klub malam.
Namun seiring berjalannya waktu, Dita sadar kalau dia sudah harus menata hidup dan berubah jadi lebih baik lagi.
"Dulu sering dibanding-bandingkan. Kakak kan pinter, juara balet, pinter matematika. Saya lebih suka gambar," ungkap Dita.
Ia yang sering menghabiskan masa kecil bersama neneknya, Kartini Muljadi pun dituntut untuk bisa mengimbangi saudaranya dan harus pintar matematika.
Dita juga mengaku pernah merasa tertekan dengan sosok sang mama, Dian Muljadi yang menurutnya adalah seorang pengusaha sekaligus ibu yang sempurna.
Saat berkuliah di Los Angeles, Dita merasa punya tanggung jawab dan mulai belajar hidup mandiri.
Ia bahkan mulai bergabung di beberapa organisaasi amal di gereja setempat dan ikut di kegiatan sosial bersama rekan-rekan kuliahnya.
Setelah kembali ke Indonesia, Dita mulai belajar menekuni bisnis keluarganya. Ia kini memegang kendali untuk lini bisnis es krim Haagen Dazs.
Haagen Dazs di bawah kepemimpinan Dita pun menggeliat lagi dan bertumbuh dengan banyak inovasi.
Dita juga membuka usahanya sendiri di bidang fashion bernama Dignity Label dan bahkan memproduksi bulu mata palsu yang dipasarkan dengan merek D'licate.
Dita merasa senang karena akhirnya bisa menunjukkan pada keluarganya kalau ia mampu berkembang dan mandiri.
Hingga kini, wanita cantik berusia 26 tahun ini pun masih aktif berbagi dalam kegiatan amal. Ia juga dikenal sebagai filantropi, orang kaya yang gemar bersedekah.
Dita kerap mengunjungi panti asuhan Dorkas yang didirikan oleh kakaknya untuk membantu biaya pendidikan anak-anak itu.
Baca Juga : Tanpa Diet, Pria Ini Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 47 Kg dalam 10 Bulan, Ini 4 Tips Rahasianya