Suar.ID – Pesawat Antonov dari pabrikan Antonov yang berbasis di Ukraina ramai diperbincangkan.
Banyak yang mengaitkan, pesawat ini adalah sumber suara aneh yang didengar warga Pekalongan dan daerah sekitarnya pada Jumat (14/12/2018).
TNI AU sendiri melalui akun twitternya @_TNIAU menanggapi pernyataan salah satu warganet dengan menyebut suara aneh di langit Pantura bukan pesawat Antonov An-12 milik Ukraina.
"Nope, pesawat AN-12 milik Ukraina tsb selama memasuki wilayah udara NKRI selalu termonitor berada di ketinggian 22.000 ft, dan ukurannya relatif tidak jauh berbeda dg pswt C-130 Hercules. Secara teori fisika tdk akan mengeluarkan bunyi seperti yg sedang viral," cuit @_TNI AU pada (14/12/2018).
Baca Juga : Kata TNI AU Soal Suara Aneh di Langit Pantura, Bukan Pesawat Antonov, Lalu?
Lepas dari hal tersebut, Antonov sendiri memiliki salah satu pesawat yang terbsar di dunia.
Pesawat itu adalah pesawat kargo Antonov An-225 yang ukurannya lebih besar dari pesawat penumpang terbesar Airbus A380.
Pesawat ini merupakan pesawat terbesar hasil karya para insinyur Uni Soviet sebelum berakhirnya era perang dingin.
An-225 pernah membuat kagum dunia dengan ukurannya.
Lebar rentang sayapnya saja bisa mencapai 84 meter. Ukuran ini lebih besar dibanding panjang lima truk kontainer.
Lebar pesawat ini bahkan mengalahkan lebar sayap pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini, Airbus A380.
Hanya satu pesawat An-225 yang pernah diselesaikan oleh perusahaan penerbangan Antonov. Pesawat ini dinamai Mriya yang berarti mimpi dalam bahasa Ukraina.
Pada tahun 1988, pesawat ini memulai penerbangan perdananya.
Setelah keberhasilan ini, perusahaan Antonov segera merencanakan untuk membuat tiga pesawat An-225.
Baca Juga : 4 Hal Seputar Suara Aneh di Langit Pantura: Rupa Antonov An-12BP yang Disebut Jadi Sumbernya
Pada tahun 1989 konstruksi persawat kedua pun dimulai. Sayangnya, konstruksi alat transportasi ini tidak pernah selesai.
Sisa-sisa pembuatan Antonov An-225 masih tersimpan di sebuah hanggar di pinggiran Kota Kiev, Ukraina.
Di dalam hanggar, masih tersisa beberapa badan pesawat dan sayap yang belum terpasang. Sepanjang lorong bangunan hanya terlihat rangkaian mesin dan komponen pesawat.
AWAL PEMBUATAN
Awal pembuatan Antonov An-225 dimulai sejak dekade 1960 hingga 1970-an saat Uni Soviet terlibat kompetisi luar angkasa dengan Amerika Serikat.
An-225 kedua rencananya akan memiliki lebar sayap terbesar yakni 84 meter. Namun sayang, pembangunan pesawat terhenti.
Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh begitu pula dengan program luar angkasanya.
Dalam kekacauan yang terjadi, pembangunan pesawat masih berlanjut, tetapi akhirnya dihentikan pada tahun 1994.
Baca Juga : Inilah Kamagasaki, Kota Paling Kumuh di Jepang yang Sengaja Dihilangkan dari Peta dan Tak Boleh Dikunjungi
Pesawat An-225 kedua tersebut kini menghuni sebuah gudang di Kota Kiev, tepatnya berada di antara kota Nyvky dan stasiun kereta Sviatoshyn.
Hingga kini, Mriya merupakan pesawat terbesar yang penah dibuat. Pesawat ini mampu membawa beban maksimum hingga 250 ton.
Besarnya ukuran yang dimiliki, membuat pesawat ini memegang 240 rekor sekaligus, termasuk sebagai transportasi kargo terberat.
Bahkan karena ukurannya, pilot yang akan menerbangkan pesawat ini harus melalui pelatihan khusus terlebih dahulu.
PROSES REKONSTRUKSI
Meski konstruksinya pernah terhenti, rencana pengembangan pesawat An-225 kedua dimulai kembali.
Perkembangan pembangunan pesawat sudah mencapai 70 persen.
Beberapa komponenen utama seperti sayap, badan, ekor, dan gigi pesawat sudah rampung diproduksi.
Namun masalah finansial masih membelenggu perkembangan pembangunan.
Gennaidy Silchenko, Program Director Antonov An-225 mengatakan program ini akan cepat terselesaikan jika mendapat suntikan dana sebesar 250 juta hingga 350 juta dollar AS.
Setelah investasi masuk, Silchenko mengatakan, beberapa bagian yang ada akan langsung terhubung, panel kontrol juga akan dikembangkan, serta stabilizer horisontal mampu diselesaikan.
Perakitan hampir terjadi pada tahun 2016, ketika Cina menyatakan tertarik untuk menyelesaikan konstruksi.
Namun karena sulitnya mengangkut pesawat ke China, kelanjutan pembuatan pun tidak pernah terjadi. Megahnya pesawat ini juga menjadi perhatian para sineas Hollywood.
Mriya pernah muncul dama film CGI 2012 dan film Fast and Furious 6. Pesawat ini juga menjadi inspirasi bagi Jetstorm, pesawat pengubah dalam film Transformers. (Rosiana Haryanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Airbus A380, Inilah Pesawat Terbesar di Dunia".