Sama-sama Produsen Senjata Militer Kelas Kakap, Penghasilan Rusia Tak Ada Apa-apanya Dibanding Amerika

Selasa, 11 Desember 2018 | 13:50
Lockheed Martin Corp. via Bloomberg

Salah satu alutsista Amerika paling canggih, F-35

Suar.ID -Amerika Serikat terus mendominasi perdagangan senjata global, dan semakin jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Rusia.

Pada 2017 lalu, produsen senjata Rusia berhasil menjual sekitar 37,7 miliar dolar AS (sekitar Rp552 triliun).

Bandingkan dengan Amerika Serikat yang berhasil menjual senjata sekitar 222,6 miliar dolar AS (sekitar Rp3.260 triliun).

Seperti dilaporkan Newsweek, data ini baru saja dikeluarkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada Senin (10/12) kemarin.

Baca Juga : Crazy Rich Asian Tergila-gila Emas, Kemana-mana Pakai Perhiasan Mewah Seberat 13 Kilogram

Meski begitu, penjualan senjata Rusia naik 8,5 persen, lebih tinggi dari Amerika Serikat yang kenaikannya hanya 2 persen.

Inggris, yang sebelumnya menempati uturan kedua harus merelakan posisinya diambil Rusia.

Secara keseluruhan, penjualan Rusia menyumbang 9,5 persen dari total 100 produsen teratas dunia.

Sementara penjualan AS, menyumbang 57 persennya.

Siemon Wezeman, peneliti senior dari Arms and Military Expenditure Program milik SIPRI menjelaskan kepada Radio Free Europe bahwa perusahaan-perusahaan Rusia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Itu jika dihitung dari tahun 2011 lalu.

“Ini sejalan dengan meningkatnay belanja senjata Rusia untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya,” ujar Wezeman kepada Newsweek.

Secara global, tahun lalu penjualan senjata berkisar di angka 400 miliar dolar AS.

Itu artinya, Amerika Serikat menyumbang lebih dari separuh angka itu.

Tapi yang masih menjadi catatan, laporan ini tidak menyantumkan data dari China, karena para peneliti mengangkap informasi yang diberikan negara itu tak bisa diterima.

Baca Juga : Ayah Meghan Markle tentang Putrinya: Dia Memang Selalu Menuntut tapi Tak Pernah Kasar

Laporan oleh SIPRI sebelumnya menyarakan, sementara penjualan China meningkat. Jika dibulatkan, mereka hanya menyumbang sekitar 5,7 persen penjualan senjata antara 2013 – 2017.

Menyusul di bawah Amerika dan Rusia adalah Inggris dan Prancis, masing-masing di peringkat tiga dan empat.

Sementara perusahaan trans-Eropa menyumbang 3,7 persen, diikuti Italia pada 2,6 persen dan Jepang dengan 2,2 persen.

Selain menjadi pemimpin dunia yang tak terbantahkan untuk penjualan senjata, AS juga mengeluarkan uang yang lebih besar dibanding negara-negara lain untuk memperkuat milternya.

Tahun lalu, Washington menghabiskan 610 miliar dolar untuk militer, hampir tiga kali lipat lebih banyak dari China yang menghabiskan jumlah tertinggi pada 228 miliar dolar AS.

Bahkan, total belanja AS lebih besar dibanding gabungan dari tujuh produsen militer yang berada di urutan setelahnya.

Adapun jika belanja militer seluruh negara di dunia digabungkan, angkanya mencapai 551 miliar dolar AS.

Baca Juga : Salah Kaprah Lingsir Wingi yang Kerap Dikira sebagai Lagu Mistik, Soimah pun Risih

Untuk informasi, laporan SIPRI muncul ketika penjualan senjata AS ke Arab Saudi menghadapi persoalan—ini terkait dengan konflik di Yaman dan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Blok bipartisan dalam parlemen Amerika berusaha mengakhiri dukungan AS untuk konflik yang dipimpin oleh Arab Saudi dengan Yaman.

Meski begitu, Presiden AS Donald Trump bersikeras bahwa Arab Saudi adalah sekutu hebatnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya