Kisah Patricio Manuel Petinju Pria Transgender Profesional Amerika Pertama yang Kesulitan Mencari Lawan

Senin, 10 Desember 2018 | 19:01
thestar.com

Patricio Manuel, petinju pria transgender profesional pertama dalam sejarah Amerika.

Suar.ID -Perjalanan enam tahun yang penuh emosi ini benar-benar berharga bagi setiap langkah Patricio Manuel.

Seperti dilaporkan The Star, pada Sabtu (7/12) bertempat di Casino Fantasy Springs Resort, Amerika Serikat, dia berhasil naik ring dan menjadi petinju pria transgender profesional pertama dalam sejarah Amerika Serikat.

12 menit kemudian, dia keluar dengan kemenangan dalam debut profesionalnya itu.

Dia menang mutlak atas petinju kelas bulu super asal Meksiko, Hugo Aguilar.

“Saya tidak akan menukarkan semua ini, apa yang saya lalui hinga titik ini sangat berharga,” ujarnya.

“Saya senang sekarang menjadi petinju profesional.”

Baca Juga : Pada 2011 Lalu, Bintang Persija Rohit Chand Ternyata Pernah Jadi Rebutan Dua Klub London Utara

Bagian terbaik dari malam ini, tambahnya, adalah begitu dia sampai di arena tinju dan mulai bersiap-siap, adrenalinnya bergegas, lalu melewati tali pembatas, lalu menyapa lawannya.

“Saya menyukai semuanya,” tegasnya.

Pria transgender 33 tahun itu sebelumnya adalah seorang petinju perempuan.

Dia pernah mengikuti ajang Olimpiade 2012, tentu saja sebagai perempuan.

Dua bulan setelah even akbar itu, dia memulai sebuah transisis panjang dan melelahkan menjadi seorang pejantan.

Tidak mudah.

Dia mula-mula harus melakukan operasi dan perawatan hormon, mendapatkan kembali lisensi sebagai petinju, juga mencari pelatih baru.

Sebagai seorang amatir, Manuel yang dari Los Angeles sempat tidak bisa menemukan lawan yang mau bertanding dengan seorang petinju transgender.

Instagram @team_pat_manuel
Instagram @team_pat_manuel

Patricio Manuel

Untuk menjadi profesional, dia butuh bantuan dari perusahaan Oscar De La Hoya untuk memberinya lisensi.

Tak berhenti di situ.

Dia juga harus mempersiapkan ketangguhan untuk melawan Aguilar.

Bagaimanapun juga, pertandingannya melawan Aguilar adalah yang pertama dalam dua tahun dan ketiga sejak uji coba Olimpiade.

Aguilar, yang baru pertama bertanding di Amerika Serikat, memenuhi tantangan Manuel.

Dia tahu mengenai transisis kelamin calon lawannya itu hanya dua hari menjelang pertandingan.

Meski begitu, itu bukan masalah baginya.

Baca Juga : Bukan Kate Middleton, Malah Pangeran William yang Disebut Jadi Penyebab Pangeran Harry Ajak Meghan Markle Pindah Rumah

“Bagi saya itu sangat terhormat,” ujarnya dalam bahasa Spanyol.

“Itu tidak mengubah apa pun pada saya. Di ring dia ingin menang, begitu juga dengan saya.”

Dan lonceng tanda pertandingan dimulai pun berbunyi.

Menurut laporan The Star, rasa frustrasi yang biasa menyelimuti wajah Manuel menghilang seketika.

Tentu saja, itu adalah pertandingan pertama Manuel tanpa tutup kepala.

Sarung tangan yang dikenakannya pun lebih ringan dari yang pernah dia pakai saat masih amatir.

Manuel mencoba menyasar sisi luar Aguilar dan melayangkan jab-jab kiri sebelum orang Meksiko itu bisa melakukan pukulan.

Aguilar, yang bertanding untuk pertama kalinya dalam setahun, memaksakan rally di ronde kedua, sementara sesekali melayangkan pukulan-pukulan yang sejatinya bisa diprediksi.

Di menit-menit akhir, Aguilar sempat mengeluarkan beberapa pukulan menyengar termasuk hook pendek yang membuat Manuel terhuyung-huyung.

“Saya seperti hendak KO, tapi hanya terus bertarung sesudahnya,” ujar Manuel, yang akhirnya memenangkan pertandingan.

Baca Juga : Puluhan Anjing Sekarat Berhasil Diselamatkan di Thailand, Berawal dari Keluhan Warga

Apa yang akan dilakukannya setelah ini? Manuel bilang bahwa perjalannya belum berakhir karena ada awal yang baru.

“Saya akan mengambil cuti, menikmati liburan, dan kemudian bertarung pada akhir Februari. Itu tujuan saya,” katanya.

“Saya pasti ingin terus bertarung, sudah sejak sangat lama.”

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya