Setelah Kapten Sriwijaya FC, Giliran Rahmat Darmawan Mengaku Pernah Ditawari Rp1,5 Miliar untuk Pengaturan Skor

Minggu, 09 Desember 2018 | 14:56
@MITRAKUKARFC.OFFICIAL/INSTAGRAM

Rahmat Darmawan mengaku pernah ditawari uang Rp1,5 miliar untuk pengaturan skor.

Suar.ID -Berita tentang pengaturan skor di sepakbola Indonesia sedang ramai diperbincangkan.

Lebih-lebih setelah pengakuan mengejutkan manajer Madura FC, Yanuar Herwanto, pada program "Mata Najwa" di Trans7 pada Rabu (28/11) tempo hari.

Dalam tayangan itu, Yanuar mengaku dikontak oleh salah satu EXCO PSSI bernama Hidayat agar timnya mengalah.

Selain itu, dalam tayangan tersebut juga muncul nama Vigit Waluyo.

Dia dianggap sebagai orang lama dalam percaturan skandal pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.

Tak lama berselang, pengakuan mengejutkan juga muncul dari kapten tim Sriwijaya FC, Yu Hyun Koo.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Senin, 10 Desember 2018, Sagittarius Beruntung tapi Virgo sedang Buntung

Dalam sebuah wawancara, laki-laki asal Korea Selatan itu mengatakan dirinya pernah ditawari uang sebesar Rp400 juta oleh oknum yang ingin merekayasa pertandingan.

“Pertama kali kasih uang ke saya Rp400 juta, tapi dia mau kasih bagi pemain lain,” ujar Yoo, seperti dikutip dari Bolasport.com.

Tapi Yoo menolak tawaran itu, meski pernah diancam.

Pengakuan mengejutkan juga datang dari mantan pelatih Sriwijaya yang saat ini menangani Mitra Kutai Kartanegara.

Laki-laki yang biasa disapa RD itu mengaku sempat diiming-imingi uang sebesar Rp1,5 miliar untuk melakukan pengaturan skor saat menangani Sriwijaya FC pada 2009 yang lalu.

Dia bercerita, kejadian itu berlansung ketika Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

Seperti yang dilaporkan Kompas.com, Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya, sebelum pertandingan.

Dalam percakapan itu, pria yang akrab disapa RD diiming-imingi uang sebesar Rp1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.

“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD dikutip dari BolaSport, Minggu (9/12/2018).

Baca Juga : Viral, Kuda dengan Surai Mirip Tokoh Disney Princess Rapunzel Ini Didaulat Jadi Kuda Terpopuler di Dunia

“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.

Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.

Orang tersebut dikatakan RD memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.

RD pun menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.

Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Luneng dengan skor 4-2.

“Orang yang menelepon minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.

“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami tetapi Alhamdulillah kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.

Baca Juga : Cantiknya Lindswell Kwok Jelang Pernikahan dengan Hualefi, Ini Foto-foto Eksklusifnya

“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Namun, alhamdulilah kami bisa menang,” kata RD.

RD juga mengaku bahwa ia langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.

Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad