Kasus Pembantaian 31 Pekerja di Nduga, Papua Barat Sisakan Duka, Jonathan Kehilangan 4 Anggota Keluarganya Sekaligus

Minggu, 09 Desember 2018 | 11:39
Kompas.com/Hendra Cipto

proses pemakaman Faiz

Suar.ID - Tak ada keluarga yang tidak merasa sedih saat harus menyaksikan salah satu anggota keluarganya meninggal dunia dalam peristiwa kejam.

Apalagi kalau harus kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dalam kasus pembunuhan yang sama, tentu makin terasa dukanya.

Isak tangis tak henti tedengar saat pemakaman jenazah Faiz Syahputra, salah satu korban pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Barat.

Jenazah Faiz dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Laikang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (8/12/2018).

Baca Juga : Cantiknya Lindswell Kwok Jelang Pernikahan dengan Hualefi, Ini Foto-foto Eksklusifnya

Keluarga Faiz tak kuasa membendung air mata mereka selama proses pemakaman mulai dari rumah duka di Jalan Takalar, Kompleks Perumahan Nasiona, Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Rumah itu adalah tempat tinggal Faiz sebelumnya bersama istrinya, Nurfadilah, dan dua putranya, Haikal (2) dan Radit yang baru berumur 5 bulan.

"Kakak saya ini sangat baik dan sangat dekat dengan keluarga. Dia juga sangat sayang dengan anak-anaknya yang masih kecil itu. Jelas kami merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum," kata Jonathan pilu.

Jonathan adalah adik kandung Faiz. Dukanya sangat mendalam karena dia dan keluarga tak hanya kehilangan Faiz.

Baca Juga : Foto Bareng Anak Cucu, Jokowi Bersyukur Punya Anak yang Jual Martabak, Kopi dan Pisang Goreng

Jonathan juga kehilangan dua adik kandungnya, Yusran dan Aris Yusi, dalam aksi brutal yang sama.

Jenazah keduanya telah dibawa ke rumah orangtua mereka di Morowali, Sulawesi Tengah, untuk dimakamkan.

"Yang jadi korban dari saudara saya itu ada tiga orang, kakak saya, Faiz, dan dua adik kandung saya, Yusran dan Aris. Adik saya dimakamkan di Morowali. Satu sepupu saya jadi korban juga," lanjutnya.

Dia bercerita, sang kakak berangkat ke Papua untuk mengerjakan proyek jembatan sebagai buruh bersama delapan orang rekannya di bawah bendera PT Istaka Karya.

Baca Juga : Bertemu TKW Indonesia yang Pernah Merawatnya Selama 3 Tahun, Nenek Taiwan Ini pun Menangis Haru

Baru tiga pekan Faiz berada di sana untuk bekerja sampai kemudian keluarga mendengar kabar bahwa Faiz dan kedua adiknya tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata yang menyerang dengan membabi buta.

“Lima rekan almarhum Faiz Syahputra dinyatakan tewas dalam penyerangan itu, sedangkan tiga orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh aparat setempat," kata Jonathan.

"Baru lima orang yang dikembalikan dalam keadaan tewas, sementara tiga orang lainnya belum diketahui kondisinya hingga saat ini. Kami berharap sisanya ini selamat dan secepatnya ada kepastian. Dari tiga orang itu ada sepupu saya juga," tambahnya.

Baca Juga : Kisah Pilu Cyntoia Brown, Divonis 51Tahun Penjara karena Membunuh Pria yang Menjadikannya Budak Seks

Sebelumnya, kasus pembantaian pekerja PT. Istaka Karya ini terjadi pada Minggu (2/12/2018).

Dari hasil penyelidikan aparat keamanan, pembantaian tersebut terjadi karena salah satu pekerja tepergok memotret upacara peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Anggota KKB tidak terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto hingga ke lokasi basecamp pekerja.

Anggota KKB dengan senjata lengkap memberondong para pekerja.

Sebanyak 31 pekerja dari perusahaan PT Istaka Karya meregang nyawa karena peristiwa berdarah ini. (Hendra Cipto/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembantaian di Nduga Papua, Keluarga Ini Kehilangan 4 Anggota Keluarga Sekaligus"

Baca Juga : Hubungan Malaysia-Singapura Memanas, Setelah Rebutan Cendol Keduanya Saling Klaim Wilayah Teritorial

Tag

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber Kompas.com