Dengan Bernyanyi, Anak-anak Korea Utara Didoktrin untuk Menghormati Pemimpin Mereka

Jumat, 07 Desember 2018 | 20:34
KCTV

Potret Kim Jong Un terbaru bersanding dengan potret Presiden Kuba.

Suar.ID - Dengan kostum berwarna-warni, senyuman yang cerah merekah, anak-anak taman kanan-kanak (TK) di Kota Sinuiju, Korea Utara, menutup gelaran Mass Games 2018 dengan sempurna.

Lagu terakhir yang mereka bawakan, "We Cannot Live Without You, Father"—sebuah ode untuk pemimpin besar Korea Utara Kim Jong-un--disambut tepuk tangah meriah.

Lagu sebelumnya, "The Voice Of My Heart" yang memuji Partai Buruh, juga tak kalah semaraknya.

Kita tahu, partai ini telah memerintah Korea Utara sejak 1948.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Sabtu 8 Desember 2018, Aquarius Akan Dapat Keuntungan Tak Terduga!

Menurut laporan Straits Times pada Jumat (7/12), keahlian bermusik anak-anak Korut sejatinya sangat luar biasa.

Tapi, penampilan mereka selama berjam-jam bersama tim sepakbola putri dan marching band dipenuhi oleh pesan-pesan politik.

Selain dua lagu di atas, lagu-lagu lain yang kerap anak-anak Korut nyanyikan adalah We Have Nothing To Envy dan Our Country Is The Best.

Bagaimanapun juga, anak-anak Korea Utara sudah diajarkan menghormati para pemimpin mereka sejak dini. Salah satunya adalah dengan lirik lagu.

Sebuah mural bergambar Kim Il Sung dan putranya dan penerusnya sekarang dikelilingi oleh anak-anak itu.

Menemukan gambar-gambar ketiga tokoh tersebut di Korea Utara sangat mudah.

Mereka terpampang di mana-mana, di gedung-gedung pemerintah, di ruang-ruang publik, termasuk juga di pintu masuk sebuah taman kanak-kanan di Sinuiju yang berbatasan langsung dengan China.

Baca Juga : Cerita Sintong Panjaitan yang Dikepung Suku Terasing di Pedalaman Papua Sambil Mengacungkan Tombak dan Panah

“Sejak dini kami mendidik anak-anak untuk mengetahui tentang pemimpin besar kami dan pemimpin tertinggi,” ujar kepala TK, Kang Sun Hui.

Yang paling penting, lanjutnya, anak-anak tahu dan mengagumi partai, pemimpin, dan bangsa.

Selain seni, kaligrafi, dan musik, sekolah TK ini mengajarkan disiplin tinggi.

Murid-murid di situ juga akan diajari materi “Studi Revolusioner” yang memang menjadi bagian penting dari kurikulum negara tersebut.

Di tahun-tahun awal, mereka akan diperkenalkan dengan sosok Kim Il Sung alias Kim Tertua.

Dua tahun kemudian, Kim Jong Sung, istri Kim Il Sung akan mengikutinya.

Pada tahun terakhir sekolah, sekitar seperlima minggu dikhususkan untuk para pelajaran ini.

Meski begitu, pejaran inti sejatinya sudah dikenalkan sejak dini mungkin.

Dari sekitar 750 anak-anak di TK itu, terpilih 39 anak untuk ambil bagian dalam gelara Mass Games tahun ini.

Baca Juga : Ini 5 Pria di Indonesia yang Punya Istri Lebih dari 4, Ada yang Sampai Hidup dengan 15 Istri

Ini adalah parade di mana seluruh tarian propaganda ditampilkan, setelah sebelumnya para peserta digembleng selama berbulan-bulan di Pyongyang.

Kim Jong Un telah melihat pertunjukkan ini sebanyak enam kali selama dia menjabat.

Tahun ini, dia ditemani oleh presiden terpilih Korea Selatan, Moon Jae-in, yang telah melakukan pembicaraan antara Pyongyang dan Washington.

“Anak-anak sangat senang ketika Pemimpin Tertinggi menonton, mereka menangis ketika mereka tampil,” kata Mr Kang.

“Setelah itu, mereka berkata, 'Saya melihat ayah kami, Pemimpin Tertinggi kami,’ dan menangis karena gembira.”

Baca Juga : Bapak Durhaka! Kehabisan Uang Untuk Berjudi Anak Dijadikan Taruhan, Eh Masih Kalah Juga

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya