Raider Kostrad, Pasukan Elit Pemburu KKB yang Membantai 31 Pekerja di Papua

Rabu, 05 Desember 2018 | 15:31
Kostrad.mil.id

Pasukan Raider Kostrad sedang berlatih patroli di rawa-rawa.

SUAR.ID -Pada 2 Desember 2018 sebanyak 31 pekerja PT Iskara Karya yang tengah membangun jembatan di Kabupaten Nduka, Papua dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi ke Organisasi Papua Merdeka.

Bukan hanya itu. Satu pos keamanan TNI di Distrik Mbua juga diserang yang mengakibatkan gugurnya satu personel TNI Angkatan Darat.

Menko Polhukam Wiranto mengaku geram atas tindakan keji tersebut.

"Jadi tadi saya sudah bicara dengan Kapolri, Panglima TNI untuk segera dilakukan pengejaran yang habis-habisan. Supaya apa? Supaya tak terulang lagi. Ya habis-habisan, sampai ketemu," kata Wiranto, Selasa (4/12) seperti dilansirTribunnews.com.

Berdasarkan pantauan Kompas TV, selain menerjunkan tim gabungan TNI-Polri berkekuatan 70 personel, Panglima TNI juga mengirim 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi ) Yonif 751 Raider.

Baca Juga : Salah Satunya di Pulau Papua, Inilah3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali

Baca Juga : Warganet Malaysia Marah, Minta Cendol Diakui Berasal dari Negaranya

PASUKAN ANTIGERILYA

Pasukan Raider Kostrad ini bukan tentara sembarangan.

Mereka adalah pasukan yang terlatih untuk melakukan operasi khusus seperti teknik driil kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, mobud, ralasuntai, raid Baswan, raid penghancuran.

Spesialisasi mereka adalah menangkal dan membungkam pasukan gerilya.

Sebagai pasukan Raider Kostrad, sesuai namanya ‘raid’, pasukan Raider memang dibentuk untuk memburu pasukan gerilya lawan hingga tuntas.

Uniknya pasukan Raider ketika bertempur untuk menumpas musuh yang bertempur secara gerilya juga menggunakan taktik tempur gerilya (counter guerilla warfare) tapi dalam posisi sebagai pasukan pemburu.

Ketika bertempur di hutan secara senyap, pasukan Raider yang telah mendapat pelatihan khusus ala pasukan komando Kopassus itu, menggunakan senjata khusus yang lebih ringkas dan pendek buatan PT Pindad, yakni senapan serbu SS-1 R5.

PT Pindad

Senapan prajurit Raider

Selain memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan senapan serbu SS-1, SS-1 R5 juga dilengkapi teleskop bidik sehingga bisa menjamin akurasi tembakan dalam pertempuran dan amunisi yang digunakan bisa lebih efesien.

Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.

Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.

Baca Juga : Menurut Jimmi, 11 Rekannya Sempat Pura-pura Mati Agar Selamat dari Pembantaian Pekerja di Papua

PENGELANA HUTAN

Sebagai pasukan antigerilya yang lebih banyak berada di hutan-hutan lebat, pasukan Raider juga dikenal sebagai pasukan yang bisa tidur nyenyak dalam guyuran hujan lebat meskipun hanya berlindung di bawah selembar matras.

Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.

Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.

Istimewa

Pasukan Raider tidur fi bawah matras saat hujan

Sebagai pasukan antigerilya yang lebih banyak berada di hutan-hutan lebat, pasukan Raider juga dikenal sebagai pasukan yang bisa tidur nyenyak dalam guyuran hujan lebat meskipun hanya berlindung di bawah selembar matras.

Baca Juga : Pemilik Garis Tangan Seperti Ini Masa Depannya Akan Kaya Raya

Selain itu pasukan Raider juga dikenal pasukan yang paling kuat berjalan kaki ratusan km jaraknya, mengingat tugas utamanya adalah memburu gerilyawan musuh tanpa mengenal berhenti.

Oleh karena itu di setiap markas Batalyon Raider, setiap hari selalu diadakan latihan lari siang menempuh jarak hingga puluhan km demi memelihara kemampaun setiap personel Raider tetap prima.

Latihan lari siang menempuh jarak jauh ini, demi membina fisik dan mental, tetap dilakukan meskipun para prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.

Kemampuan pasukan Raider dalam menumpas gerilyawan tak perlu diragukan lagi.

Sebagai contoh pada 7 Juni 2014. AnggotaRaider 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka.(Pengamat militer dan mantan wartawan Angkasa, Agustinus Winardi)

Baca Juga : Inilah Denjaka, Pasukan Khusus Nan Misterius yang bikin Navy Seal Gentar

Baca Juga : 3 Fakta Egianus Kogoya, Pimpinan KKB yang Membunuh 31 Pekerja di Nduga Papua

Tag

Editor : Yoyok Prima Maulana

Sumber intisari