Skandal 1MDB yang Menjadi Bagian dari Mega Korupsi di Malaysia Diusulkan Masuk Silabus Pelajaran Sejarah

Senin, 03 Desember 2018 | 20:51
malaysiakiniv

Najib Razak, tertuduh utama skandal 1MDB.

Suar.ID -Skandal 1MDB alias 1Malaysia Development Berhad diusulkan masuk silabus pelajaran sejarah di Malaysia.

Bukan main-main, pernyataan itu langsung keluar dari mulut Menteri Pendidikan Maszlee Malik, seperti dilaporkan Strait Times Senin (3/12).

“Saya akan memastikan bahwa 1MDB dan bagaimana beberapa pemimpin merampok negara akan dimasukkan ke buku-buku sejarah,” ujarnya.

Baca Juga : Software Israel Disebut Membantu Mata-mata Arab Saudi Membunuh Jamal Khashoggi

Harapanya, “Generasi mendatang tidak akan membuat kesalahan yang sama.”

Pernyataan itu adalah tanggapan atas pertanyaan anggota parlemen Malaysia untuk konstituen Pontian, negara bagian Johor, Ahmad Maslan.

Ahmad bertanya, apakah sejarah lokal akan diajarkan di sekolah-sekolah swasta termasuk 60 sekolah swasta China.

Ahmad juga ingin tahu, butuh berapa tahun suatu peristiwa bisa dianggap sebagai bagian dari sejarah.

Dilansir dari Kompas.com, skandal 1MDB telah menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ke meja hijau.

Najib dan sekutu-sekutunya dituduh menjarah miliaran dolar dari 1MDB untuk membeli banyak aset, mulai dari real estate di AS hingga karya seni.

Baca Juga : Datangi Polda Metro Jaya, Benarkah Ussy Sulistiawaty Akan Laporkan Warganet yang Menghina Anak-anaknya?

Tak lama setelah turun dari kursi nomor satu di Malaysia, "harta karun" Najib disita dalam penggerebekan di sejumlah properti milik dia dan keluarganya, termasuk uang tunai, perhiasan, dan tas mewah.

Miliarder asal malaysia, Tow Taek Jho atau kerap disapa Jho Low, yang diduga terlibat dalam korupsi itu hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Kasus 1MDB tersebut mencuat ketika Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dolar AS atau Rp9,5 triliun ke rekening pribadinya.

Lebih dari itu, skandal ini juga disebut membuat Malaysia terancam bangkrut.

Kegagalan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) membayar utang dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kelayakan kredit Malaysia.

Mahathir Mohamad sempat memperingatkan, negara itu terancam bangkrut karena skandal terkait lembaga dana investasi pemerintah 1MDB yang masih terus berlangsung.

“Pemerintah akan menghadapi defisit finansial yang mungkin menyebabkan kebangkrutan jika pinjaman pokok 1MDB dan bunganya tidak dibayar,” kata Mahathir.

Baca Juga : Pimpinan ISIS yang Memenggal Kepala Mantan Tentara AS Tertembak dalam Serangan Drone

Mahatir waktu itu bilang, “Kegagalan 1MDB membayar utangnya dapat mempengaruhi tingkat kelayakan kredit Malaysia dan pemerintah mungkin tidak akan bisa meminjam lagi dari pasar.”

PM Malaysia yang menjabat antara tahun tahun 1981 dan 2003 itu juga mengemukakan lagi kritiknya terhadap Najib Razak, yang terlibat dalam skandal tersebut.

Najib menghadapi pemeriksaan sehubungan dengan asal-usul dana 681 juta dollar AS, yang jika dikonversi dengan kurs hari ini, maka itu setara dengan Rp9,07 triliun.

Dana itu masuk rekening pribadi Najib melalui perusahaan-perusahaan yang terkait dengan 1MDB, yang pembentukannya diprakarsai Najib enam tahun silam.

Kejaksaan Agung Malaysia telah menetapkan dana senilai 681 juta dolar AS itu, yang semula diduga dana ilegal itu, ternyata berasal dari “donasi pribadi” keluarga Kerajaan Arab Saudi tahun 2014.

Mahathir mengemukakan, tak satupun penjelasan Najib yang dapat dipercaya mengenai uang yang dikatakan Najib sebagai donasi dari Arab Saudi itu.

Baca Juga : 10 BUMN Indonesia Ini Punya Utang Terbesar Bahkan Ada yang Tembus Hingga Rp1000 Triliun

Skandal finansial yang melibatkan Najib masih terus membayang-bayangi pasar finansial dan kancah perpolitikan negara itu setahun setelah tuduhan penyalahgunaan dana muncul.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad