Suar.ID – China memiliki seorang aktris paling terkenal saat ini karena kecantikannya yang tak terbantahkan juga karena bakatnya.
Namanya Dilraba Dilmurat (26) yang telah kepopuleranya diakui secara luas meskipun ia tebilang baru di industri hiburan.
Mengutip Sina News, Dilmurat menerima penghargaan "Golden Eagle Goddess" tahun 2018 ini dalam ajang China Golden Eagle Awards.
Penghargaan tersebut adalah salah satu dari tiga ajang penghargaan nasional utama yang bergengsi di TV Tiongkok.
Baca Juga : Bikin Hadirin Bersorak, Jokowi Nyanyi Lagu 'Deen Assalam' Favoritnya Saat Pidato
Ditangani oleh dewan juri yang profesional sejak tahun 2016, penghargaan itu diberikan kepada Dilmurat untuk beberapa aktingnya dalam serial TV.
Di antaranya “Pretty Li Hui Zhen” (Januari hingga Februari 2017), “The Flame's Daughter” (Maret 2018 untuk hadir) dan “Sweet Dreams” (Juni 2018 hingga kini).
Selama lima tahun berkarir di dunia akting, Dilmurat telah sukses berperan sebagai pemeran utama maupun pendukung.
Beberapa di antaranya membuatnya mendapat banyak pujian.
Baca Juga : Acaranya 'Pagi-pagi Pasti Happy' Diberhentikan KPI, Nikita Mirzani Justru Senang Karena Hal Ini
Menurut The Star, Dilmurat juga dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Besar artis China yang paling berpengaruh.
Selain prestasi yang ia torehkan, Dilmurat juga dikena karena kecantikannya yang unik.
Atas kecantikannya ini, wajahnya ada di sampul berbagai majalah.
Dilmurat juga menjadi duta dari beberapa produk kecantikan L'Oreal, Mikimoto dan sebelumnya Dolce & Gabbana.
Tetapi siapa sangka, Dilmurat berasal dari etnis yang saat ini paling teraniaya di China.
Baca Juga : Tak Diterima Ditilang, Pengemudi Ojek Online Telepon Ibunya dan Polisi pun Kena Marah Sang Ibu
Dilmurat adalah penduduk asli Urumqi, Xinjiang.
Seperti dikutip dari Nextshark, Dilmurat bearsal dari etnis Uighur.
Perempuan dari suku ini memang dikenal akan kecantikannya.
Uighur adalah etnis minoritas di China yang secara kultural merasa lebih dekat terhadap bangsa Turk di Asia Tengah, ketimbang mayoritas bangsa Han.
Baca Juga : Acaranya 'Pagi-pagi Pasti Happy' Diberhentikan KPI, Nikita Mirzani Justru Senang Karena Hal Ini
Sebagian besar penduduknya adalah muslim.
Pada awal abad ke-20 etnis bangsa ini mendeklarasikan kemerdekaan mereka dengan nama Turkestan Timur.
Namun pada tahun 1949, Mao Zedong menyeret Xinjiang ke dalam kekuasaan penuh Beijing.
Sejak saat itu hubungan China dengan etnis minoritasnya itu diwarnai kecurigaan, terutama terhadap gerakan separatisme dan terorisme.
Sebagai etnis minoritas di China, orang-orang Uighur memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda dari bagian lain negara itu.
Meski Xinjiang ditetapkan sebagai daerah otonomi, tetapi penduduk di sana tidak benar-benar bebas dari cengkraman partai Komunis.
Baca Juga : Cara Licik Klub Bola Irlandia, Palsukan Kematian Pemain Demi Bisa Tunda Pertandingan