Suar.ID -Jepang sedang mempersiapkan diri untuk memesan hingga 100 pesawat tempur siluman F-35 bekas dari Amerika Serikat.
Rencana tersebut dianggap sebagai respon terhadap menguatnya militer China di perairan di sekitar wilayah dua negara bertetangga itu.
Gayung pun bersambut.
Presiden Amerika Donald Trump pun sepakat dengan recana Jepang itu.
Sebelumnya, Jepang sudah memesan 42 pesawat tempur siluman F-35 baru.
Tapi sepertinya jumlah itu masih jauh dari kata cukup.
Dilansir dari Nikkei, satu F-35 harganya lebih dari 10 miliar yen atau 88,1 juta dolar AS atau sekitar Rp1,2 triliun.
Jika benar Jepang jadi memesan pesawat siluman hingga 100 buah, artinya anggaran yang dibutuhkan akan melebihi 1 triliun yen (sekitar Rp127 triliun).
Masih dari sumber yang sama, pemerintah Jepang, berdasarkan Pedoman Program Pertahanan Nasional, dikabarkan akan menyutujui pembelian tersebut pada pertengahan Desember nanti.
42 pesawat tempuar yang hendak dibeli pada rencana awal semuanya adalah F-35As.
Sementara 100 pesawat tambahan mencakup F-35A dan F-35B, yang mampu lepas landas pendek serta melakukan pendaratan vertikal.
Saat ini, Jepang telah menerbangkan sekitar 200 F-15, kira-kira setengahnya sudah tidak dapat lagi di-upgrade lagi.
Kementerian Pertahanan ingin mengganti pesawat yang tidak dapat di-upgrade itu dengan 100 F-35, sembari meningkatkan dan mempertahankan F-15 yang tersisa.
Untuk mengakomodasi F-35Bs, pemerintah bermaksud mengubah kapal induk JS Helumas milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang sebagai “rumah” bagi pesawat-pesawat canggih itu.
Kita tahu, tetangga Jepang—siapa lagi kalau bukan China—tengah sibuk memperkenalkan pesawat tempur canggih mereka sendiri.
Negara Tirai Bambu itu baru saja memperkenalkan pesawat tempur siluman J-20 Februari lalu.
Pada 2030 nanti beberapa ahli menduga negara itu akan membangun armada dengan lebih dari 250 pesawat tempur generasi kelima.
Selain China, Rusia juga diperkirakan akan memperkenalkan pesawat tempur generasi kelima Sukhoi Su-577, paling cepat pada 2019 nanti.
Untuk mengatasi itu semua, Tokyo percaya bahwa sangat penting untuk meningkatkan pengadaan pesawat timpur siluman paling canggih secara signifikan.
Pada saat yang sama, Trump berulang kali mendesak Jepang untuk membeli lebih banyak teknologi-teknologi Amerika dan mengurangi ketidakseimbanngan perdagangan antardua negera itu.
Membeli lebih banyak pesawat tempur dengan harga tinggi adalah cara cepat untuk melakukannya.
Pada September kemarin, Perdana Menteri Jepang SHinzo Abe mengatakan kepada Trump: “Memperkenalkan peralatan dengan performa tinggi, termasuk (dari) Amerika, penting bagi negara kami untuk memperkuat pertahanan.”
Kita tunggu saja, bagaimana kelanjutan rencana Jepang membeli pesawat siluman F-35 yang supercanggih ini.
JEPANG BIKIN PESAWAT SILUMAN SENDIRI
Untuk membangun kekuatan udaranya, Jepang pernah ingin membeli pesawat tempur siluman F-22 Raptor.
Tapi karenaKongres AS memiliki prinsip untuk tidak menjual Raptor ke negara lain demi menjaga kerahasiaan teknologi tingginya, Jepangakhirnya memilih untuk membuat jet tempur generasi kelima secara mandiri.
Sebagai negara yang pernah mendapat control ketat atas kepemilikan alutsista—terutama oleh AS pasca-Perang DuniaII, dalam perkembangan terkini, Pasukan Beladiri Jepang (Japan Self Defense Force/JSDF) terutama Angkatan Udaranya, Japan Air Self Defense Force (JASDF) terus membangun kekuatan alutsistanya.
Salah satu alutsista yang siap dioperasikan adalah jet tempur berteknologi stealth (siluman),Mitsubishi X-2Shinshin, yang secara formal bernama Advance Technology Demonstrator-X (ATD-X).
Dalam terminologi bahasa Jepang,Shinshinbisa berarti “kedalaman jiwa” yang merupakan wujud penyatuan jiwa dan tubuh (spirit).
Mottoshinshinini juga telah dikenal sebagai landasan batin seorang samurai ketika sedang bertarung menggunakan pedang andalannya.
Dalam penggarapannyaShinshindikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kementerian Pertahanan Jepang.
Yang kemudian mempercayakan produksinya kepada pabrik pesawat Mitsubishi Heavy Industries (MHI) beserta rekanan industri pertahanan (stake holder) dalam negeri lainnya.
Sebagai jet tempur generasi kelima X-2Shinshinpada bulan April 2017 lalu telah sukses menjalani penerbangan perdananya (maiden flight).Dengan kemampuan memproduksi sendiri jet tempur generasi kelima ini, Jepang menjadi salah satu negara elit dalam penguasaan teknologi jet tempur terdepan.
Negara-negara lain yang juga sudah bisa memproduksi jet tempur generasi kelima adalah Rusia, China, dan AS.