Dianggap Paling Nyaman, Menurut PBB Tempat Ini Justru Paling Berbahaya Bagi Perempuan

Senin, 26 November 2018 | 19:21
Kompas.com

(Ilustrasi) Menurut PBB, rumah adalah tempat paling berbahaya bagi perempuan.

Suar.ID -Menurut sebuah studi yang dilalukan PBB diketahui, lebih dari separuh kasus pembunuhan terhadap perempuan di seluruh dunia dilakukan oleh pasangan atau anggota keluarga mereka.

Hal ini, menurut laporan Channel News Asia pada Senin (26/11), menjadikan rumah sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi wanita.

Tentu saja ini berkebalikan dengan anggapan kita selama ini yang menganggap bahwa tempat paling nyaman di dunia adalah rumah.

Laporan ini dirilis khusus untuk memperingati Hari Internasional Untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.

Baca Juga : Bocah Kelas 6 SD Masuk RS, Setelah Gurunya Menyuruh Temannya Menamparnya 230 Kali

Badan PBB untuk obat-obatan dan kriminal (UNODC) menghitung, dari total 87 ribu kasus pembunuhan perempuan di seluruh dunia tahun lalu, sekitar 50 ribu (sekitar 58 persen) dilakukan oleh pasangan atau anggota keluarga.

Sementara sekitar 30 ribu, atau 34 persen, dilakukan pasangan intim saja.

“Jumlah ini sekitar enam wanita dibunuh setiap jam oleh orang yang mereka kenal,” kata badan yang bermarkas di Wina, Austria, itu.

Memang sebagian besar, sekitar 80 persen, korban pembunuhan di seluruh dunia adalah laki-laki.

Tapi, ”Perempuan terus membayar harga tertinggi sebagai akibat dari ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan stereotip negatif,” kata kepala UNODC Yury Fedotov.

Para perempuan juga yang paling mungkin dibunuh oleh pasangan sendiri dan keluarga.

“Menjadikan rumah sebagai tempat paling berbahaya bagi seorang perempuan,” tambahnya.

Fakta ini, sebutnya, adalah indikasi ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam ranah domestik.

UNODC menghitung, tingkat global korban pembunuhan perempuan mencapai sekitar 1,3 korban per 100.000 penduduk perempuan.

Baca Juga : Di Sini, Kamu Bisa Tahu Berapa Banyak Pesawat yang Terbang Di Langit Saat Ini Juga!

Laporan ini juga menemukan, Afrika dan Amerika adalah wilayah di mana perempuan paling berisiko dibunuh oleh pasangan ranjangnya atau anggota keluarga.

Di Afrika, angka pembunuhan terhadap perempuan sekitar 3,1 korban per 100.000 penduduk perempuan, sementara di Amerika adalah 1,6 korban, di Oceania 1,3 dan di Asia 0,9.

Tingkat terendah ditemukan di Eropa, dengan 0,7 korban per 100.000 penduduk perempuan.

“Tidak ada kemajuan nyata,” menurut UNODC, dalam memerangi momok ini.

“Meskipun undang-undang dan program yang dikembangkan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.”

Dalam kesimpulannya, UNOCD menyoroti tentang dibutuhkannya upaya pencegahan yang efektif juga respon peradilan pidana terhadap kekerasan terhadap perempuan.

Mereka juga menekankan perlunya langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan dan memberdayakan para korban potensial sembari menindak tegas para pelaku pelecehan.

Baca Juga : Menurut Ahli, Evakuasi Tubuh John Chau Justru akan Mengancam Keberadaan Suku Sentinel

Penelitian ini juga menyerukan koordinasi yang lebih besar antara polisi dan sistem peradilan serta layanan kesehatan dan sosial.

Lebih dari itu, UNODC mengatakan tentang pentingnya melibatkan pria dalam solusi ini, termasuk melalui pendidikan awal.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad