Suar.ID – Anak kelas enam di sebuah sekolah dasar di Vietnam, harus menjalani perawatan rumah sakit setelah berulangkali ditampar wajahnya oleh teman-teman sekelasnya.
Itu sebagai hukuman dari gurunya karena diduga ia menggunakan bahasa kotor di kelas.
Diwartakan mdia Vietnam tuoitrenews.vn, insiden tersebut terjadi di sekolah Duy Ninh di Distrik Quang Ninh, Provinsi Quang Binh awal pekan lalu otoritas pendidikan setempat mengkonfirmasi pada hari Sabtu (24/11/2018).
Kepala sekolah Duy Ninh telah diminta untuk mengambil tindakan disipliner terhadap Nguyen Thi Phuong Thuy, guru matematika yang meminta murid-muridnya untuk setidaknya menampar korban 10 kali tiap orang.
Baca Juga : Di Sini, Kamu Bisa Tahu Berapa Banyak Pesawat yang Terbang Di Langit Saat Ini Juga!
Thuy diskors dari pekerjaan sambil menunggu hukuman terakhirnya.
Siswa yang menjadi korban berinisial N, telah keluar dari rumah sakit dan menerima perawatan di rumah, dengan pipinya tetap membengkak.
Keluarga mengatakan N akan segera kembali ke sekolahnya setidaknya selama seminggu ke depan.
Guru Thuy pun dilaporkan telah mendatangi rumah N dan meminta maaf.
Baca Juga : Jenazah Turis yang Dipanah di Sentinel Tidak Bisa Diambil, Ini Saran Ahli untuk Dapat Membujuk Suku Sentinel
Tran Thi Chuoc, ibu dari N, mengatakan dia tercengang melihat pipi putranya yang bengkak ketika dia pulang pada Senin sore.
N memberi tahu ibunya bahwa Thuy meminta seluruh kelas untuk berulang kali menamparnya.
Semuanya dimulai ketika siswa yang duduk di sebelah N menuduhnya mengatakan hal yang tidak baik, hanya karena dia telah membaca sebuah kalimat yang berisi nama orang tuanya.
Di Vietnam, siswa sekolah dasar dan menengah memanggil nama orang tua teman sekelas mereka sebagai bentuk gurauan dan, dalam beberapa kasus, bullying.
Baca Juga : Jenazah Turis yang Dipanah di Sentinel Tidak Bisa Diambil, Ini Saran Ahli untuk Dapat Membujuk Suku Sentinel
Setelah menerima pengaduan, Thuy segera meminta masing-masing dari 23 siswa yang dari kelas itu untuk menampar N sepuluh kali.
N mendapat 230 tamparan di wajah.
Ketika siswa terakhir memukulnya, N mengatakan "Aku benci kamu guru," dan ia mendapatkan tamparan ke-231, kali ini dari guru itu sendiri.
N didiagnosis cedera jaringan lunak dan masih sulit membuka mulut, mengunyah dan makan.
Tetapi yang mengkhawatirkan, N juga terganggu kondisi psikologisnya akibat insiden itu.
Kelas N juga harus menerima pengurangan poin akibat itu.
Sesuai peraturan sekolah, setiap kelas yang siswa ditemukan melakukan hal tidak baik akan kehilangan 'lima poin' dalam sistem penghargaan internal, sehingga guru Thuy harus bertindak di bawah tekanan.
Kepala sekolah meminta simpati keluarga atas "cara yang tidak pantas dalam menangani situasi" dari guru Thuy.
Baca Juga : Implan Payudara Wanita Ini Pecah Disaat Tak Terduga, Setahun Kemudian Baru Disadari