Suar.ID -Suku Sentinel di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, bukan satu-satunya suku paling terisolasi di dunia.
Menurut catatan, setidaknya ada sekitar 100 suku yang memiliki kontak minor dengan kehidupan modern.
Sebagian ada yang sudah “puas” dengan kehidupan mereka saat ini, ada yang memang belum tahu sama sekali kehidupan-kehidupan di luar mereka.
Tapi bagaimanapun juga, orang asing yang ingin mendekati mereka harus berpikir ulang.
Beberapa suku terasing ini masih cukup resisten. Dengan parang, tombak, tongkat, dan senjata lainnya, suku-suku itu siap menyerang siapa saja yang mencoba mengusik keberadaan mereka.
Di sisi lain, negara-negara tempat mereka bernaung juga sadar bahwa kehadiran orang-orang asing justru akan membahayakan keberadaan mereka.
Baca Juga : Selain Suku Sentinel, Ada 4 Suku Terasing Lainnya yang Tinggal di Kepulauan Andaman dan Nikobar
Orang asing itu bisa menularkan flu atau penyakit-penyakit lainnya yang masih asing di kehidupan suku-suku tersebut.
Setidaknya, inilah 10 suku paling terisolasi dan paling berbahaya di dunia.
10 Suku Sentinel
Ini dia salah satu suku paling berbahaya di dunia, namanya Suku Sentinel. Mereka tinggal di Pulau Sentinel Utara di Teluk Benggala yang terletak di antara Myanmar dan India.
Pulau mereka seukuran Manhattan di Amerika.
Pemerintah India sendiri melarang siapa pun mendekati pulau dan suku ini. Pada 2004 lalu, helikopter angkatan laut India yang hendak mengirim logistik pasca-tsunami 2004 justru disambut dengan acungan lembing.
9 Suku Yaifo
Suku ini tinggal di Sepik Timur, Pegunungan Tengah Papua Nugini
Ketika petualang Inggris Benedict Allen melakukan kontak dengan suku tersebut 1988 lalu, dia disambut dengan pertunjukan tari dengan busur dan panah.
Allen kemudian dipaksa melakukan upacara inisiasi enam minggu di mana dia dipukuli setiap hari.
Suku ini menggunakan dua jenis panah yang berbeda. ada yang digunakan untuk menangkap ikan, ada yang khusus digunakan untuk membunuh babi dan manusia.
Allen menjadi salah satu dari sedikit orang luar yang melakukan kontak dengan suku Yaifo. Dia sangat terkesan dengan kemampuan berjalan di atas pohon suku ini.
Baca Juga : Pelajaran! Terlalu Sering Makan Mi Instan, 3 Orang Ini Bernasib Tragis hingga Ada yang Meninggal
Suku ini, sebut Allen, kerap menggunakan para perempuan untuk menjadi mata-mata mengawasi orang-orang asing.
8 Suku Korowai
Tidak ditemukan hingga tahun 1974, Suku Korowai di Papua Nugini disebut sebagia salah satu suku paling ganas di dunia.
Banyak yang percaya, masyarakat suku ini mungkin tidak tahu bahwa ada manusia lain yang hidup di muka bumi ini.
Suku-suku ini tinggal di rumah-rumah pohon yang dibangun di ketinggian 140 kaki (sekitar 43 meter) untuk berlindung dari suku-suku yang berada di sekitar mereka.
Mereka juga percaya bahwa orang-orang kulit putih dirasuki setan. Dengan panah panjang berduri, mereka juga tak segan membunuh setiap orang asing yang mencoba memasuki wilayah mereka.
Baca Juga : Kisah Hancurnya Kota Sodom yang Melegalkan LGBT di Mata Sains
Suku ini kerap dikaitkan dengan kanibalisme, terutama di kehidupan-kehidupan yang telah lalu.
Ada spekulasi yang menyebut bahwa Michael Rochefeller, pewaris kekayaan Rockefeller yang sangat besar itu, tertimpa nasib buruk setelah melakukan kontak dengan suku tersebut.
Pada November 1961, ia dan saudaranya yang antropolog menjelajahi hutan terpencil di wilayah Asmat yang dikenal sebagai Papua Nugini Belanda.
Niat mereka untuk mengumpulkan artefak dan tradisi lokal justru berakhir tragis.
Ada beberapa teori tentang kematian Michael. Ada yang menyebut dia kehabisan napas ketika berenang di air, ada yang menyebut dia diterkam buaya, namun teori yang paling populer adalah dia ditangkap suku lokal.
Beberapa orang percaya, dia diikat, lalu dibunuh, dan dimakan karena dianggap sebagai setan berkulit putih yang masuk tanpa izin.
7 Suku Surma atau Suri
Suku Surma atau Suri tinggal di Zona Bench Maji di Etiopia. Suku ini dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya bagi orang luar, lebih-lebih setelah mereka punya senjata api otomatis yang mereka dapatkan selama Perang Sipil Sudan.
Mereka juga sangat berbakat dalam pertempuran tongkat yang disebut sebagai sagine. Mereka menggunakan sagine sebagai ritus peralihan untuk pria muda dan untuk berebut perempuan.
Ketika para dokter Rusia mengunjungi suku ini pada 1980-an, mereka berpikir para dokter itu sebagai mayat hidup berjalan karena warna kulit mereka.
6 Suku Korubo atau Suku Dslala
Suku ini hidup di lembah Amazon Barat. Ada laporan yang menyebut tentang bentrokan keras antarsuku-suku di daerah terserbut.
Pemerintah Brasil mencoba menjalin hubungan dengan suku itu, tapi yang terjadi adalah tujuh utusan pemerintah tewas di tangah mereka.
Baca Juga : Di China iPhone Jadi Ponselnya Orang Miskin, Orang Kaya Justru Pakai Huawei
Pemerintah Brasil juga menetapkan suku ini sebagai salah satu yang paling berbahaya sehingga dibuatlah reservasi untuk mereka dan tak ada seorang pun yang diizinkan masuk ke sana.
Tidak seperti kebanyakan suku pedalaman, Suku Korubo menganut sistem matriarkal.
5 Suku Mashco-Piro atau Cujareno
Suku ini tinggal di wilayah Madre de Dios, Peru. Selama percobaan kontak dengan mereka pada 2012 lalu, seorang penjelajah ditemukan tewas dengan panah bambu tertancap di jantungnya.
Pada 2015, pemerintah Peru mencoba menjalin kontak dengan mereka—dengan asumsi bahwa suku ini terlihat semakin terbuka terhadap masyarakat luar.
4 Suku Totobiegosode
PBB memerintahkan pemerintah Paraguay untuk melindungi suku ini yang terancam oleh deforestasi pada 2011. Kontak pertama mereka dengan orang asing terjadi pada 1940-an ketika petani Mennonite secara paksa mengambil tanah.
Sebagian suku ada yang bergabung dengan modernitas, sementara yang lain meilih untuk melawan.
Deforestasi memaksa suku ini menjadi lebih nomaden.
3 Suku Mursi
Ada kepercayaan yang menyebut, laki-laki suku Mursi dilahirkan untuk menjadi perkasa. Untuk mewariskan kedewasaan, anak laki-laki harus mahir memainkan tongkat tempur dan membunuh lawan sampai mati.
Baca Juga : Temui Sajad Gharibi, 'Hulk Iran' yang Siap Bertarung di Ring MMA dan Bersumpah Lawan ISIS
2 Suku Fleicheros
Suku ini tinggal di sepanjang Sungai Jandiatuba di Brasil bagian barat.
Suku ini dikenal sebagai pelempar dart beracun. Dipercaya mereka tidak pernah memiliki kontak dengan orang luar hingga emas ditemukan di sekitar permukiman mereka.
Pada 2017, dua penambang emas diserang oleh anggota suku, setelah sebelumnya dua orang itu diduga membantai sepuluh anggota suku.
1 Suku Moken
Suku Moken menghabiskan sebagian besar hidup mereka dengan perahu kayu di lepas pantai Kepulauan Mergui, yang terletak di antara Burma dan Thailand.
Meskipun bisa berdamai, mereka juga bisa menggunakan tombak dan senjata lain untuk membela diri jika terprovokasi.