Pelajaran! Terlalu Sering Makan Mi Instan, 3 Orang Ini Bernasib Tragis hingga Ada yang Meninggal

Sabtu, 24 November 2018 | 15:13
news.seehua.com

Seorang pelajar di Taiwan menderita kanker perut dan meninggal dunia setelah setiap malam mengonsumsi mi instan.

Suar.ID – Kelezatan mi instan memang mampu menyihir untuk mengonsumsinya lagi-lagi.

Selain enak, membuatnya pun mudah tidak butuh banyak bahan dan tidak butuh banyak waktu.

Tetapi seperti yang kita tahu, mi instan adalah bahan makanan berpengawet yang berbahaya bagi kesehatan apabila terlalu sering di konsumsi.

Mengonsumsi mi instan sekitar 3 minggu sekali saja seperti dikutip dari Kompas.com, akan meningkatkan risiko penyakit sindrom kardiometabolik.

Baca Juga : Temui Sajad Gharibi, 'Hulk Iran' yang Siap Bertarung di Ring MMA dan Bersumpah Lawan ISIS

Kondisi yang bisa membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Bagaimana kalau lebih dari itu?

Berikut cerita 3 orang yang bernasib tragis akibat terlalu sering makan mi instan.

1. Mahasiswi di China 3 minggu hanya makan mi instan

Dikutip dari Tribun Travel.com, awal November ini seorang mahasiswi bernama Hong Jia membuat heboh laman berita itama di Tiongkok.

Hong Jia hanya makan mi instan sejak 15 Oktober 2018 dan berlangsung selama 2 minggu berikutnya.

Ia melakukan itu untuk berhemat karena ingin mengikuti hari belanja online terbesar di Tiongkok.

Sebuah video Pear menjadi viral menggmbarkan Hong Jia mampu menyimpan uang sebesar 749 yuan atau setara Rp 1.500.000,- yang rencanakan akan dia belanjakan pada harbolnas 11 November 2018 lalu.

Nahasnya, bukan asik berbelanja di hari itu Hong Jia justru harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga : Misionaris Itu Tulis ‘Tuhan, Aku Tidak Ingin Mati’ Sebelum Dibunuh Suku Santinel di Andaman

Hong Jia justru harus membayar 100o yuan lebih untuk infus dan obat yang harus ia tebus.

Tabungannya pun tidak cukup untuk biaya perawatannya.

Pada awalnya, Jia mengatakan dia mengalami demam tinggi, lalu dilarikan ke rumah sakit.

Setelah diperiksa Hong Jia harus diopname di rumah sakit.

Jia tidak mengetahui dengan jelas sakit yang dialaminya namun dia yakin hal ini karena dia terus-terusan mengkonsumsi mie instan.

2. Mahasiswa meninggal setela setiap malam makan mi instan

dok. instagram.com/jazzyculinary
dok. instagram.com/jazzyculinary

Nasib mahasiswa 18 tahun asal Taiwan justru lebih tragis lagi.

Dikutip dari news.seehua.com (16/10) via World of Buzz, remaja yang tidak disebutkan namanya ini mulai mengembangkan kebiasaan tidak sehatnya semenjak SMA.

Ia akan memasak sebungkus mi instan tiap kali belajar pada tengah malam dan memakannya.

Tetapi lama-kelamaan kondisi kesehatanya semakin memburuk.

Baca Juga : Ini Alasan Kita Dilarang Mengunjungi Pulau Sentinel Tempat Misionaris Amerika Dipanah hingga Tewas

Pihak keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Secara mengejutkan, ia didiagnosis menderita kanker perut stadium akhir.

Hanya ada sedikit harapan baginya untuk bertahan hidup karena kanker telah menyebar ke organ-organ lain.

Setelah setahun berjuang melawan kanker, ia akhirnya meningga dunia.

3. Usus anak dipotong akibat kebanyakan mi instan

NDTV
NDTV

Ilustrasi Mi Instan

Pada 2009 lalu di Indonesia, Hilal Aljajira yang saat itu berusia 6 tahun harus menjalani kenyataan pahit ususnya dipotong.

Seperti dikutip dari Kompas.com, usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipoting.

Ini adalah akibat setiap hari ia hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya.

Saat usianya 2 tahun, ibu Hilal, Erna Sutika, memutuskan untuk bekerja untuk membantu keuangan keluarganya.

Baca Juga : Beli Brankas Bekas Seharga Rp7Juta, Eh Isinya Ada Duit Rp105 Miliar

Ia bekerja sebagai pembuat bulu mata palsu tak jauh dari rumahnya di Garut, Jawa Barat.

Hilal dititipkan oleh Erna pada ibunya.

Dari situ, nenek Hilal sering memberinya mi instan. Pun dengan Erna yang sebelumnya juga suka memberi makan anaknya mi instan jika sedang tidak masak.

Jal tersebut membuat Hilal 'kecanduan' dan selalu ingin makan mi instan. Ia tidak mau makan kalau tidak makan mi instan.

Sampai akhirnya Hilal mengeluh sakit perut dan tidak bisa buang air besar.

Hasil tes darah dan rontgen memperlihatkan, Hilal harus segera dioperasi karena beberapa bagian di ususnya bocor dan membusuk.

Ketika kutanyakan apa penyebabnya, dokter menjawab, akibat dari kandungan makanan yang Hilal konsumsi selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak.

Saat itulah diketahui Hilal terlalu sering menyantap mi instan.

Kasus-kasus di atas menjadi pelajaran bagi kita.

Menurut Prof C Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB seperti dikutip dari Kompas.com, tak ada aturan pasti seberapa sering boleh makan mi instan.

Tetapi yang penting bagi setiap orang adalah menjalankan pola makan dengan gizi seimbang dan kebiasaan makan yang baik, juga memerhatikan unsur kesehatan.

Baca Juga : Misionaris Itu Tulis ‘Tuhan, Aku Tidak Ingin Mati’ Sebelum Dibunuh Suku Santinel di Andaman

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : kompas, Tribun Travel, intisari

Baca Lainnya