2 Fakta Terbaru Pembunuhan Jamal Khashoggi: Soal Rahasia Negara hingga Paksaan Kirim Pesan untuk Anaknya

Senin, 19 November 2018 | 21:42
Abc.net.au

Potret Jurnalis Jamal Khashoggi

Suar.ID -Fakta-fakta seputar pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi terus digali.

Menurut seorang kolumnis harian Hurriyet Abdullkadir Selvi dalam tulisannya pada Senin (19/11), Khashoggi ternyata dipaksa para pembunuhuhnya untuk mengirim pesan kepada anaknya, Salah Khashoggi.

Kita tahu, tim pembunuh itu diduga terdiri atas orang-orang dekat Pangeran Mohammed bin Salman.

Selain itu, fakta yang berhasil terungkap, seperti dikutip dari Gridhot.ID, Khashoggi diduga mengetahui rahasia besar Kerajaan Arab Saudi sehingga ia harus dibunuh.

Baca Juga : 7 Fakta tentang Dufi, Laki-laki yang Mayatnya Ditemukan di Dalam Drum

Masih menurut laporan yang sama, dalam sebuah rekaman yang telah diselidiko oleh pihak berwajib, Khashoggi dicekik menggunakan kantong plastik setelah ia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Tujuh menit kemudian, Khashoggi pun tewas.

Setelah itu, para pelaku kemudian menghilangkan jejak pembunuhan dengan melenyapkan mayat Khashoggi.

Caranya, dengan memutilasinya menjadi bagian kecil-kecil.

Supaya jejak benar-benar hilang, mayat yang sudah dimutilasi itu kemudian diberi cairan asam dan dibuang ke saluran air oleh para pelaku.

Jamal Khashoggi diduga mengetahui Arab Saudi menggunakan senjata kimia dalam konflik di Yaman.

Pernyataan tersebut datang dari salah satu teman Jamal Khashoggi kepada Daily Express, seperti dikutip Hurriyet pada Senin (29/10).

Teman yang tak disebutkan namanya itu mengisahkan, dia bertemu Jamal Khashoggi sepekan sebelum dia menuju gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.

Baca Juga : Perempuan Ini Mengaku Melihat Sendiri Pria yang Diduga Selingkuhan Angel Lelga Sembunyi di Kamar

Teman yang mengaku sebagai akademisi di Timur Tengah itu mengatakan, Jamal Khashoggi terlihat murung. Ia bahkan menyebut Jamal Khashoggi cenderung khawatir.

Sikap Jamal Khashoggi yang tak biasa itu lalu membuatnya memberanikan diri untuk bertanya.

“Awalnya dia tak berniat menjawab. Namun, kemudian dia memberi tahu bahwa dia mendapatkan kabar Saudi menggunakan senjata kimia di Yaman,” kata teman tersebut.

“Jamal bermaksud untuk memperoleh dokumen yang membuktikan kabar tersebut. Berikutnya, saya mendengar dia menghilang,” lanjutnya.

The Express memberitakan, pada September 2018 lalu Arab Saudi dikabarkan menggunakan peluru berisi fosfor putih produksi Amerika Serikat (AS) terhadap warga sipil dan pasukan di Yaman.

Jika dipakai secara legal, peluru fosfor itu bertujuan membuat asap yang bisa dipakai penanda lokasi penjemputan.

Pakar senjata kimia Kolonel Hamish de Bretton-Gordon mengungkapkan, jika disalahgunakan, senjata itu bisa membakar orang yang terpapar hingga ke tulang.

Dia menjelaskan jenis senjata kimia tersebut telah digunakan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menyapu sebuah kawasan yang berisi pemberontak maupun warga sipil.

“Jika kabar tersebut benar, bakal menjadi hal yang memalukan bagi Pemerintah Saudi, dan bisa menjadi motif paling dekat,” tutur Bretton-Gordon.

Baca Juga : Digerebek Bareng Pria Diduga Pemain FTV, Angel Lelga Pernah Dekat dengan 5 Pria yang Profesinya Tak Main-main

Kembali ke soal dipaksa mengirim pesan kepada anaknya.

Menurut Selvi, jika tidak mengirimkan pesan anaknya, dia akan dibawa pulang ke Arab Saudi.

Tapi Khashoggi menolak, dan kita tahu, penolakan itu berujung pad apertengkaran yang berujung kematian sang jurnalis.

Selvi, dalam laporan sebelumnya mengatakan Turki memiliki lebih banyak bukti, termasuk rekaman kedua yang berdurasi lebih panjang.

Dia menambahkan, belum mengetahui apa isi pesan yang harus disampaikan Khashoggi kepada putra sulungnya Salah.

Salah Khashoggi, yang juga memiliki paspor AS, tidak diperkenankan meninggalkan Arab Saudi selama beberapa bulan sejak ayahnya mulai mengkritik Pangeran MBS lewat tulisan-tulisannya di harian The Washington Post.

Akibat tekanan pemeirntah AS menyusul kematian Khashoggi, pemerintah Saudi akhirnya mengizinkan Salah meninggalkan kerajaan itu.

Sebelum meninggalkan Arab Sayudi pada 24 Oktober lalu Salah difoto sedang bersalaman dengan Pangeran MBS yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa.

Namun, dalam foto itu terlihat tatapan mata Salah kepada MBS terlihat amat dingin saat keduanya berjabat tangan.

“Diketahui 15 anggota tim pembunuh yang datang ke Turki sebelumnya sudah menghubungi Salah,” ujar Selvi.

Baca Juga : Indra Herlambang Speechless dan Nana Mirdad Miris, Melihat Penggerebekan Angel Lelga Oleh Vicky Prasetyo

“Salah satu teori menyebut, mereka ingin memaksa Khashoggi mengirim pesan kepada Salah untuk membebaskan diri mereka dari kasus pembunuhan," lanjut Selvi.

Dia menambahkan, jika investigasi internasional bisa digelar maka alasan mereka memaksa Khashoggi mengirim pesan bisa diungkap.

Selvi memaparkan, Ankara masih memiliki bukti tambahan lain termasuk alur percakapan internasional dari tim pembunuh ke Riyadh.

Sementara itu, jaksa agung Arab Saudi telah meminta agar lima pejabat Saudi yang terlibat pembunuhan Khashoggi dihukum mati pada 15 November.

Di sisi lain pemerintah Saudi menetapkan 11 orang tersangka yang diduga kuat terlibat pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober lalu.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya