Suar.ID -Apa sih yang terlintas di pikiran Anda kalamendengar soalperkebunan mayat manusia?
Sekilas memang terdengar mengerikan, menjijikan, sadis dan tidak berprikemanusiaan.
Namun, sebuah tempat di Amerika Serikat ini dengan sengaja membiarkan mayat manusia terlantar dan membusuk begitu saja hingga menyisakantulang-belulang.
Tujuan dari praktik ini untuk mengetahui beberapa aspek mengenai proses dekomposisi tubuh manusia.
Awalnya,proses pembusukan ini merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan di Texas State University, tepatnya di Freeman Ranch.
Proses menelantarkan jasad manusia ini disebut juga 'human taphonomy'.
Menyadur dariscoopwhoop, Kamis (26/5/16), melalui penelitian di luar laboratorium para peneliti bertujuan dapat memonitor secara langsung proses dekomposisi (penguraian) jasad manusia melalui berbagai situasi dan kondisi jasad yang berbeda.
Untuk memahami proses dekomposisi lebih mendalam, biasanya jasad manusia diletakkan di beberapa tempat yang berbeda, seperti di dalam mobil, di bawah permukaan air, atau terbungkus di dalam sebuah selimut.
Proses penguraian bisa dikatakan kompleks dan sangat bergantung pada keadaan lengkungan sekitar seperti suhu, kelembapan dan iklim.
Praktek penelitian menelantarkan jasad manusia atau body farm awalnya dilakukan oleh pihak Universitas Tennese, Knoxville pada tahun 1981 oleh antropolog forensik, Bill Bass.
Hingga saat ini terdapat enam fasilitas penelitian dekomposisi di Amerika Serikat.
Fasilitas ini dapat memonitor perubahan kondisi fisik, kimia dan perubahan bakteri dalam tubuh yang membusuk.
Begitu pula mengenai informasi mengenai waktu, proses dan sebab jasad tersebut meninggal dunia.
Selain itu melalui praktek penelitian ini sekaligus dapat membantu proses investigasi forensik yang dilakukan pihak kepolisian,
Sementara ini penelitian body farms hanya tersedia di Amerika serikat, namun negara lain seperti Britania Raya, Australia dan India akan memfasilitasi proses dekomposisi serupa.
Memang terlihat mengerikan namun sangat membantu dan berguna dalam ilmu pengetahuan.(Serambi News)