Inilah Perkebunan Mayat, Tempat di Mana Ribuan Jasad Manusia Dibiarkan Tergeletak di Tanah hingga Membusuk

Rabu, 11 November 2020 | 06:00
Scoop Whoop

Ribuan mayat dibiarkan tergelatak di tanah.

Suar.ID -Apa sih yang terlintas di pikiran Anda kalamendengar soalperkebunan mayat manusia?

Sekilas memang terdengar mengerikan, menjijikan, sadis dan tidak berprikemanusiaan.

Namun, sebuah tempat di Amerika Serikat ini dengan sengaja membiarkan mayat manusia terlantar dan membusuk begitu saja hingga menyisakantulang-belulang.

Tujuan dari praktik ini untuk mengetahui beberapa aspek mengenai proses dekomposisi tubuh manusia.

Scoop Whoop
Scoop Whoop

Baca Juga:Tercium Bau Busuk di Tempatnya, Warga Pun Lapor Polisi, Saat Diperiksa Ditemukan Puluhan Mayat di Dalam Truk Tanpa Pendingin, Begini Kisahnya...

Awalnya,proses pembusukan ini merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan di Texas State University, tepatnya di Freeman Ranch.

Proses menelantarkan jasad manusia ini disebut juga 'human taphonomy'.

Menyadur dariscoopwhoop, Kamis (26/5/16), melalui penelitian di luar laboratorium para peneliti bertujuan dapat memonitor secara langsung proses dekomposisi (penguraian) jasad manusia melalui berbagai situasi dan kondisi jasad yang berbeda.

Untuk memahami proses dekomposisi lebih mendalam, biasanya jasad manusia diletakkan di beberapa tempat yang berbeda, seperti di dalam mobil, di bawah permukaan air, atau terbungkus di dalam sebuah selimut.

Baca Juga:Astaga, Negara Ini Melaporkan 5.000 Kematian karena Covid-19 dalam Semalam! Mayat-mayat Dibiarkan Tergeletak di Pinggir Jalan hingga Sang Presiden yang Sudah Menyatakan Menyerah

Proses penguraian bisa dikatakan kompleks dan sangat bergantung pada keadaan lengkungan sekitar seperti suhu, kelembapan dan iklim.

Praktek penelitian menelantarkan jasad manusia atau body farm awalnya dilakukan oleh pihak Universitas Tennese, Knoxville pada tahun 1981 oleh antropolog forensik, Bill Bass.

Hingga saat ini terdapat enam fasilitas penelitian dekomposisi di Amerika Serikat.

Fasilitas ini dapat memonitor perubahan kondisi fisik, kimia dan perubahan bakteri dalam tubuh yang membusuk.

Scoop Whoop
Scoop Whoop

Baca Juga:Ditemukan Mayat 2 Sosok Mayat Tanpa Busana Laki-laki dan Perempuan di Solo, Ternyata Dibunuh Pakai Racun Tikus, Begini Sekarang Nasib Pembunuhanya

Begitu pula mengenai informasi mengenai waktu, proses dan sebab jasad tersebut meninggal dunia.

Selain itu melalui praktek penelitian ini sekaligus dapat membantu proses investigasi forensik yang dilakukan pihak kepolisian,

Sementara ini penelitian body farms hanya tersedia di Amerika serikat, namun negara lain seperti Britania Raya, Australia dan India akan memfasilitasi proses dekomposisi serupa.

Memang terlihat mengerikan namun sangat membantu dan berguna dalam ilmu pengetahuan.(Serambi News)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber scoopwhoop.com, Serambi News