Suar.ID -Kamu pasti sering mendengar bahwa makan dengan gizi yang seimbang baik untuk kesehatan tubuh.
Tak hanya sekedar memenuhi asupan karbohidrat dan protein saja, makanan dengan porsi seimbang juga dibarengi dengan konsumsi vitamin dan serat yang banyak didapat dari buah dan sayur.
"Nutrisi semua bisa kita dapat dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Itu semua bisa kita dapat dari situ. Ya karbohidrat, protein, lemak, mikronutrien termasuk vitamin dan mineral," kata Medical Manager Consumer Health PT Kalbe Farma Tbk, dr Helmin Agustina Silalahi, saat ditemui oleh Tribun Jakarta, Senin (9/3/2020).
Jika semua asupan terpenuhi dengan baik, tentu sangat bagus untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Namun sayangnya, masih banyak dari masyarakat kita yang tidak memenuhi kecukupan kebutuhan gizi termasuk dengan vitamin.
"Kenyataannya susah dipenuhi, jadi mau gak mau harus nambahin suplemen," katanya.
Ia mengatakan, bahwa kekurangan vitamin, bisa menyebabkan beberapa resiko pada gangguan kesehatan.
Diantaranya, bisa berdampak pada kekurangan gairah dalam melaksanakan aktivitas, gangguan konsentrasi, sering pegal-pegal, kram hingga kesemutan.
"Kekurangan vitamin biasanya tidak kelihatan secara langsung, tapi biasanya baru kelihatan saat sudah sakit," papar dia.
Berbagai permasalahan itu,dapat diatasi lewat berbagai penanganan.
Selain makan dengan gizi dan nutrisi seimbang, istirahat cukup dan olahraga teratur, relaksasi seperti yoga, juga dapat mencegah faktor stress,hingga menjadi cara ampuh dalam menghindari berbagai masalah kesehatan tersebut.
Selain itu, mengonsumsi suplemen juga diperbolehkan.
Baca Juga: Parah, Seorang Pria Memperkosa Anjing Peliharaan Tunangannya Untuk Membangkitkan Gairah Seksualnya
Menurutnya, konsumsi suplemen tambahan baik dilakukan selama diri sulit memenuhi asupan vitamin dengan kebutuhan yang dianjurkan.
Adapun nutrisi yang baik bagi tubuh mengacu pada prinsip "Isi Piringku" yang dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan, yakni 50 persen menu makanan terdiri dari buah dan sayur, dan 50 persennya lagi karbohidrat dan lauk pauk yang kaya akan protein.
"Kita sesuaikan dengan kebutuhan kita. Gizi, mengacu pada pedoman 'Isi Piringku'."
"Kalau kalian bisa makan sesuai, itu gak butuh suplemen vitamin, tapi yakin gak, itu sudah dilakukan?"
"Kebanyakan orang gak bisa, jadi mau gak mau tambah suplemen," ujarnya.
(Pebby Ade Liana/Tribun Jakarta)