Suar.ID - Donald Trump mengklaim bahwa Kim Jong-un telah "menunjukkan" kepala pamannya yang dieksekusi bersama anggota keluarga lainnya dengan regu tembak.
Presiden ASmengatakan kepada jurnalis veteran Bob Woodward bahwa Korea Utara "menceritakan semuanya" dalam serangkaian wawancara.
Dalam buku baru karya editor Washington Post yang berjudul Rage - yang disusun setelah serangkaian rekaman wawancara serta akses ke korespondensi pribadi - Trump mengklaim Kim menggambarkan bagaimana dia membunuh pamannya.
Baca Juga: Posisinya Disebut Nomor 2 di Korea Utara, Nyawa Adik Kim Jong-un Ini Dikabarkan sedang dalam Bahaya!
Diketahui sebelumnya bahwa Jenderal Jang Song-thaek menjadi sasaran regu tembak atas perintah keponakan diktatornya, di mana ada laporan sebelumnya yang mengatakan bahwa tubuhnya ditelanjangi dan diumpankan ke anjing.
Kim Jong-un kemudian dilaporkan memajang kepala pamannyaagar bisa dilihat orang lain.
Para pembantu jenderal tersebut juga kemudian dieksekusi menggunakan senjata anti-pesawat, sementara keluarganya juga diketahui telah dibunuh atas perintah Kim.
Jang sempat mengambil alih Korea Utara untuk sementara waktu setelah ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, jatuh sakit dan meninggal pada tahun 2011.
NamunJang Song-thaek dituduh akan melakukan kudetadan akhirnya dieksekusi.
Selama panggilan teleponnya dengan Bob Woodward, Trump sangat memuji pemimpin kontroversial itu.
Dan dalam sepucuk surat yang diperlihatkan kepada jurnalis tersebut, yang paling terkenal karena penyelidikannya atas skandal Watergate, Trump bertanya kepada Kim, "Apakah Anda pernah melakukan hal lain selain mengirim roket ke udara?"
"Ayo pergi nonton film bersama. Ayo main golf."
Dia melanjutkan dengan menggambarkan keengganan Kim untuk memberantas program nuklirnya, seperti seseorang yang "mencintai sebuah rumah dan tidak bisa menjualnya".
Pertemuan pertama dari kedua pemimpin di KTT Singapura pada Juni 2018 menandai pertama kalinya seorang presiden AS bertemu dengan seorang pemimpin Korea Utara.
Hal spesifik tentang tindak lanjuthingga Februari 2019 ternyata mengalami kebuntuan lebih lanjut,di mana AS menyerukan Korea Utara untuk sepenuhnya menyerahkan senjata nuklirnya, sementara Kim menuntut pencabutan sanksi dengan cepat.
Kritikus mengklaim KTT itu hanya memiliki sedikit substansi selain penilaian poin politik untuk pemerintahan Trump.
Trump juga mengakui kepada Woodward bahwaKim tahu betapa mematikan dan menularnya virus corona, tetapi megesampingkannya karena dia tidak ingin menimbulkan kepanikan.
Dengan berminggu-minggu tersisa hingga pemilihan presiden 3 November, berita tentang komentar Trump kembali memusatkan perhatian pada upaya untuk memerangi Covid-19, yang menurut Partai Demokrat terlalu sedikit, terlalu terlambat.
Selama konferensi pers di Gedung Putih pada hari Kamis, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Woodward adalah "seseorang yang saya hormati", tetapi mengakui bahwa Trump "tidak peduli tentang pekerjaannya".
Mengacu pada mengapa dia setuju untuk diwawancarai, Trump berkata, "Saya melakukannya karena penasaran, itu karena saya memiliki rasa hormat dan saya ingin melihat 'Saya ingin tahu apakah orang seperti itu bisa menulis dengan baik'."
"Saya tidak berpikir dia bisa, tetapi mari kita lihat apa yang terjadi," tambahnya. (Adrie Saputra)